13

179 27 6
                                    

Gelombang laut mereda hanya beberapa saat, disusul suara menggema yang memekakan telinga menambah suasana semakin mencekam. Dari dalam air, muncul tentakel-tentakel yang mengelilingi badan kapal. Suara menggema makin terdengar jelas saat kepala Kraken muncul ke permukaan.

"AAAAAAAAAAA........ "

Suara Kraken yang menggema tergantikan dengan lengkingan yang menyakitkan berasal dari makhluk yang duduk di atas kepala Kraken. Makhluk yang tampak indah dibawah kilatan petir tampak murka. Ia menatap tajam pada keempat orang yang saat ini terpaku menatapnya dari dalam kapal.

Hongjoong berjalan keluar untuk melihat lebih dekat. 

"Hongjoong! Jangan keluar!!" Seru Minhyuk. Namun percuma, kedua telinga Hongjoong sudah tersumbat kain yang ia sobek dari lengan bajunya. Sementara San sedang memeluk Wooyoung yang tubuhnya tak henti gemetar karena ketakutan. Wooyoung meringkuk memeluk lututnya tak berani menatap keluar.

Ditengah hembusan angin yang membawa berjuta tetesan air, Hongjoong terus berjalan demi bisa melihat sosok yang ia nantikan dengan lebih jelas. Sekejap ia lupa dengan tujuan aslinya mencari sosok itu, hingga akhirnya ia berteriak. "HEY SIREN!! KAU KEMANAKAN WARGA DESA??!!"

Teriakan Hongjoong tak dapat menembus berisiknya suara lautan dan hujan. Dari belakang, Minhyuk sudah membawa senapan panah dan satu lagi senjata laras panjang.

"Percuma kau berteriak! Pegang ini!!" Minhyuk memberikan sejata laras panjang pada Hongjoong. "Kita serang tentakelnya. Kalau bisa langsung kepalanya"

Hongjoong mengangguk. Ia mengambil posisi sendiri untuk menghujani salah satu tentakel kraken. Walau apapun yang dilakukan keduanya awalnya tampak sia-sia, namun Minhyuk berhasil menancapkan panahnya pada permukaan tentakel yang sensitif.

Kraken mengerang, dikibaskannya tentakel besarnya hingga membuat kapal terguncang hebat. Hongjoong dan Minhyuk refleks berpegangan pada pagar sisi kapal.

"Berani-beraninya manusia hina seperti kalian datang ke wilayahku" suara laki-laki menggema di sekitar kapal, seolah memakai pengeras suara.

Hongjoong yang masih dalam posisi tiarap di lantai kapal pun mendongak. Ia merasa tersihir dengan suara yang menurutnya halus menghanyutkan. Matanya bertemu dengan mata biru laut sosok tersebut yang kini berjarak tak terlalu jauh dari kapal. Kepalanya kaku, ia tak dapat memalingkan pandangannya dari sosok yang duduk di atas kepala kraken.

"Siren... " bisiknya. Ini pertama kalinya ia melihat sosok yang disebut sebagai monster laut itu. Melihat sosoknya, Hongjoong sempat meragukan pernyataan itu. Karena sosok di depannya itu jauh dari kata mengerikan.

Kraken bergerak semakin dekat dengan kapal. Keempat orang yang ada di kapal dapat melihat dengan jelas rupa sosok yang mereka waspadai itu.

Seonghwa, sosok yang kini sedang menjadi pusat perhatian keempat penghuni kapal, kini sedang mengedarkan pandangannya ke seluruh badan kapal. Sudut bibirnya tertarik saat melihat Wooyoung.

"Aku sepertinya mengingatmu, wajahmu mirip dengan orang itu hanya saja lebih muda. Apa kau datang kesini juga untuk menyerahkan nyawamu? Oh... aku akan dengan senang hati melahap jantungmu... " ucapannya diakhiri dengan tawa yang bagi Wooyoung itu sangat mengerikan.

Kedua tangan Wooyoung terkepal. Rasa takut dan dendam bercampur menjadi satu. San tak pernah beranjak dari sisi Wooyoung, ia menggenggam tangan Wooyoung yang terkepal berharap memberi kekuatan.

Hongjoong berdiri dengan tetap berpegangan pada sisi kapal. "Jadi kau yang membunuh Kakek Wooyoung. Jadi selama ini kau yang meneror manusia!!"

"TUTUP MULUTMU MANUSIA KURANG AJAR!!" Teriakan Seonghwa membuat Hongjoong tersentak. "Aku hanya sedikiiiittt main-main kok... "

[END 1st SEASON] Siren's Lullaby - JoongHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang