Chapter 1.12: Lady Life Saver

90 28 0
                                    

"Tidak ada yang peduli siapa yang minta maaf duluan kalau pada akhirnya kalian berdua akan saling memaafkan, (Y/n)."
-Calixto Foehn, Chapter 1.11
---------------------------------------------------------

Pagi hari yang cerah, terlihat dua anak termuda Duke Marcellus yang berjalan beriringan. Salah satunya sedang berjalan dengan mengomel tidak jelas, sedangkan yang lainnya hanya setengah mendengar setengah bosan.

"Ini seperti... Dia berubah demi menjauhi kita!" seru Libby.

"Itu tidak benar, Lib," sanggah adiknya. "Suatu saat hal seperti ini pasti akan terjadi."

"(N/n) tidak bisa berduka selamanya," lanjut anak laki-laki itu.

"...kamu tahu seberapa dekat (N/n) dengan Mother, Cali." Libby terus beralasan, sulit baginya untuk mengerti situasi ini. Bagaimana bisa dia paham, kalau kamu tidak pernah bercerita sedikit pun padanya.

"Kamu terlalu paranoid."

"Katakan itu sekali lagi..." bisik Libby. "dan aku akan mencubitmu."

"Pemikiranmu itu terlalu ribet." celetuk Calixto. "Aku tidak pernah mengerti."

"Diamlah."

"Geh! Kasar sekali," kikik Calixto. "Kau ini benar-benar liar sih."

Satu detik kemudian, mereka berdua sudah berlari sepanjang lorong dengan si adik sebagai Jerry dan kakaknya menjadi Tom.

.
.
.
.
.

Di tanganmu, ada sebuah saputangan. Saputangan sama yang ada di memori Libby. Itu adalah milik Duchess Livian.

Yah... Tepatnya 'akan' menjadi milik Duchess Livian. (Y/n) Foehn lah pemilik awal benda tersebut.

Saat kamu meniliknya lebih teliti, bunga rajutan di tengah saputangan tersebut merupakan bunga anyelir. Hanya ada satu bunga, tapi warnanya yang unik membuatmu tertarik.

Bicolour. Merah muda dan putih.

(Tl// Dua warna.)

Warna merah muda mendominasi sedangkan yang putih hanya ada di tepi rajutan. Rajutannya tidak sebagus professional, terlihat ceroboh. Benang di kain itu terlihat seperti hendak keluar dari posisinya.

'Mungkin saja memang (Y/n) yang membuatnya?'

Kamu bisa coba tanya Annaliese. Hanya saja, kalau bertanya hal seperti ini, dia akan curiga kan? Kamu ada di sana saat rajutan ini dibuat. Tentu saja kamu seharusnya tahu siapa yang melakukannya.

'Hahh,' kamu menghela napas. Sulit sekali sih hidup tanpa memori tentang tubuh yang kamu gunakan.

Kamu akhirnya beranjak dari tempat tidurmu. Lalu berjalan ke depan meja rias dan mengambil sisir yang ada di atasnya. Dengan hati-hati kamu mulai menyisir rambutmu hingga lebih rapi.

'Aku bisa tanya lebih banyak pada Calixto.'

Itu akan menjadi salah satu agendamu hari ini. Pertama, memantau perkembangan Libby. Kedua, mendapatkan reward Main Mission karena sebentar lagi deadlinenya selesai. Ketiga, baru menggali informasi dari orang-orang di sekelilingmu.

Hari ini akan menjadi hari yang indah sekali bagimu! :D

Kamu sedang melangkah riang menuju kamar Libby, saat beberapa maid dan butler berlarian kecil di lorong yang sama. Beberapa ada yang tergesa-gesa ke arah yang sama denganmu, kemudian sisanya berbalik arah.

"Apa yang terjadi?" Kamu bertanya pada maid terdekat. Dia terlihat sedang mondar-mandir.

"Apakah anda belum mendengarnya, Lady (Y/n)?" ucap maid tersebut perlahan. Kamu diam menunggu jawabannya. "Hari ini His grace akan mengadakan rapat dengan pihak Kerajaan."

𝐿𝑎𝑑𝑦, 𝚍𝚘 𝚢𝚘𝚞𝚛 𝚖𝚊𝚐𝚒𝚌! | X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang