Keesokannya...
"Hari ini kamu mau kemana?" Tanya mamahnya
"Kamu nanya?"
"Dirumah aja""Jalan jalan kek"
"Pertanyaan, sama siapa? Ngapain? Kemana?"
"Selvan, jalan jalan, ke mall, taman, danau, dan yang lain bisa kan?"
"Males"
"Heh kamu gak ada rasa penasaran gitu sama Selvan"
"Gada"
"Ni anak, heh ya kalo sama papah kamu nnti pasti di suruh keluar terus sama Selvan"
"Tinggal tolak aja"
"Eh papah pulang sekarang?""Mungkin"
"Jangan bilang mamah juga kasih tau papah soal kemarin?"
"Iya lah, masa mamah doang papah juga harus tau lah sebagai orang tua nya"
"Eh mah kek ada yang buka pager"
"Papah?"
Karlesha bergegas lari ke depan.
"Papah!!!"
"Lesha!!" Mereka pun berpelukan
Mereka pun masuk ke dalam, dan setelah selesai menaruh barang-barang nya, Novan(papahnya) pun kembali menghampiri anaknya dan istrinya itu.
"Jadi gimana?"
"Sudah sepakat?"tanya novan"Sudah pah" jawab Anggi (mamahnya)
"Pah mah kenapa harus di terima sih"
"Lesha, Selvan itu anak yang baik, sopan."
"Bisa aja kan dia baik di depan aja, pas di belakang dia ngereog lah, ngepet lah, ngedukun lah, terus selingkuh lah"
"Lesha, kamu jangan dulu berburuk sangka sama Selvan"
"Tau ah males sama kalian" karlesha kembali ke kamarnya.
"Lesha denger dulu!!" Ucap Anggi
"Udah mah, emang gini kalo di jodohin itu jadi gak mood lah atau apapun" ucap Novan
"Mamah tau kan kalo Anggi itu tipe nya susah Nerima orang baru, dan sekali ia suka sama satu orang pasti dia itu aja"
"Wajar mah" ucap Novan***
Sedari tadi lesha duduk di balkon kamar nya sembari melihat pemandangan langit.
"Aku gak yakin sama ini semua.."
Apa ini semua bisa berjalan tanpa adanya sebuah rasa diantara kita?
Jangan lupa vote 🗿🤟
KAMU SEDANG MEMBACA
Karlesha Dan Selvan [End]
Roman pour AdolescentsSebuah perjodohan yang tanpa adanya sebuah rasa. Dan di akhiri sebuah perceraian. "Kurang sabar apa aku lewatin semua ini!" Karlesha menangis sejadi-jadinya. "Cowok sialan itu kenapa harus ada di hidup gw!!"