Ke-esokan paginya.
Rina bangun dari tidur nya, dia kaget karena tertidur di kamar Fatur bersama Fatur. Mata Rina membola, seketika rasa ngantuk nya hilang. Dia melihat pakaian nya dan pakaian Fatur, untung nya masih utuh.
"Woi bangun tur." Rina menggoyang-goyangkan tubuh Fatur.
"Hmmm.. huaa.." Fatur menguap. "Apaan sih Rin."
"Kita terlambat tur." pekik Rina melihat jam sudah berada di angka 7.
Seketika mata Fatur terbuka lebar, rasa ngantuk nya pun hilang. "Ayo berangkat Rin, gak usah mandi ganti baju aja. Eh sikat gigi sama cuci muka juga."
"Iya."
Mereka sepakat untuk tidak mandi dan hanya cuci muka beserta sikat gigi. Setelah siap, mereka berangkat bersama menuju sekolah.
"Ya ampun, ini udah jam berapa? Kalian telat 5 menit." ucap penjaga gerbang sekolah.
"Ya elah pak, cuman telat 5 menit. Tolong di maklumi dong pak." Rina menunjukkan wajah memelas.
"Pak izinin kita masuk, janji deh bakal di beliin beras sekilo." Fatur berusaha bernegosiasi.
"Beneran nih?"
"Iya pak, lumayan loh itu beras sekilo. Eum 2 kilo deh pak."
"Yaudah deh, lumayan buat makan beberapa hari." Pak satpam membuka pintu gerbang.
Rina tersenyum senang, tumben otak Fatur encer. Setelah berhasil lolos di pintu gerbang, mereka berlari menuju kelas. Untung nya, belum ada guru yang masuk di kelas mereka.
"Wah, bisa barengan gitu telat nya." Seru Martin. "Tumben-tumben nya bapak ketua kita ini telat."
"Sttt, diem."
Fatur duduk di tempat nya begitu pula dengan Rina.
"Kalian berangkat nya barengan gak sih? Curiga gue." Kini Marvel yang berbicara.
Fatur enggan menggubris ucapan teman-teman nya. Fatur merasa heran, kenapa akhir-akhir ini Margin jarang membuat onar. Apa dia sudah kapok di hukum oleh guru BK.
Kelas sedikit riuh membahas event yang akan di adakan besok. Mereka berunding mengenai kostum dan lain sebagainya. Fatur sendiri sudah santai, karena persiapan nya untuk besok sudah selesai.
"Tur, lo barengan ya berangkat nya sama Rina?" bisik Martin penasaran.
"Kalo iya kenapa? Gue sama dia udah beberapa hari sahabatan."
"Wah debak." pekik Martin membuat perhatian terfokus pada nya.
"Kenapa sih Tin?" tanya Namira heran.
Fatur mencubit pinggang Martin agar tidak berbicara yang aneh-aneh. Martin yang di cubit pinggang nya meringis kesakitan. "Sakit goblok."
"Makanya diem!"
"Iya-iya!"
"Selamat pagi semua nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE HIM!
General FictionTerlibat kisah cinta rumit yang menyakiti banyak orang. CERITA INI BUKAN GENRE BENCI JADI CINTA. KONFLIK NYA CUKUP BERAT, MUNGKIN DI PART PART AWAL AGAK KETEBAK ALURNYA. SO COBA DEH BACA SAMPE HABIS! Fatur merupakan ketua OSIS SMA 17. Ibunya mengira...