21. Bersama atau berpisah

45 3 8
                                    

Rina menyusun piring yang selesai ia cuci di rak piring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rina menyusun piring yang selesai ia cuci di rak piring. Dia melakukan pekerjaan rumah dengan tidak bersemangat. Ancaman Bella menghantui pikiran nya.

Setelah selesai, gadis itu melakukan pekerjaan lain yaitu menyapu lantai. Semenjak tinggal di rumah yang berbeda dengan kedua orang tua nya, dia sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah.

"Rina, ada Fatur tuh di depan." Ratna tiba-tiba datang entah dari arah mana.

Rina menautkan kedua alis nya, "Fatur? Ngapain dia ke sini." Rina meletakkan sapunya kemudian berjalan menuju ruang tamu. Saat sampai, terlihat lah seorang pria tampan duduk dengan tegap dan anteng di sofa rumah nya.

"Ngapain lo ke sini?"

Fatur segera mengalihkan arah pandang nya menjadi menatap gadis yang baru tiba dan duduk di hadapannya. "Pengen liat Lo."

"Alah, gak usah boong."

"Jangan lupa buatin minum buat Fatur." suara Ratna menggelegar, Rina memutar bola matanya malas mendengar perintah ibunya.

"Iyaa.."

"Buruan bilang, ngapain lo ke sini?"

Fatur berpindah duduk di sebelah Rina, membuat debar jantung Rina bergemuruh tak karuan. "Besok Margin ulang tahun, bantu gue nyari kado buat dia.

"Ultah? Jadi Margin lebih tua ya dari Lo?"

"Ya gitu lah, 3 bulan lebih tua dari gue."

"Oh."

"Kok oh sih?"

"Ya terus mau Lo apa?"

"Bantu gue mikir, kado apa yang bagus buat dia. Kado yang bisa bikin dia seneng."

"Sertifikat rumah?"

"Serius napa Rin!" Fatur geram lalu menjitak kening Rina, membuat sang empu meringis sambil mengusap-usap kening nya.

"Sakit bego! Itu udah serius! Siapa coba yang gak seneng di kasi rumah?"

"Huu otak lo Rin. Ya kali gue ngado rumah, bisa di apus nama gue dari kartu keluarga."

Rina menggaruk lengan nya yang terasa gatal. "Kasi aja dia kejutan, kayak beliin cake, ajak nonton konser, beliin buket duit atau bunga."

"Ide bagus."

"Udah kan? Gitu doang?"

Fatur belum menjawab.

"Kalo udah lo buruan balik gih."

"Kok ngusir? Dosa loh ngusir suami! Mau Lo jadi istri durhaka?"

"Apaan sih." Rina memasang wajah datar.

"Lo ada masalah?" Fatur menyadari ekspresi di wajah Rina.

"Enggak."

"Gak usah bohong! Kalo ada apa-apa, Lo bisa cerita ke gue."

LOVE HIM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang