19. Ganti judul

50 6 5
                                    

Di kediaman kedua orang tua Fatur. Papa dan mama Fatur sedang sarapan bersama, hanya ada mereka berdua di meja sebesar itu.

"Mau nambah pah?"

"Engga mah."

Mereka nampaknya sudah menyelesaikan sarapan nya dan bersiap untuk pergi ke suatu tempat. Rencananya mereka akan menghadiri pesta pernikahan rekan kerja papa nya Fatur.

"Mah, gimana? Fatur udah sembuh?"

Mama Fatur menghentikan pergerakan nya, "emang nya Fatur sakit pah?"

"Maksud papa, Fatur udah ga gay? Atau masih. Mama bilang anak kita gay, makanya di nikahkan sama anak temen mama biar gak makin salah arah. Mereka masi sekolah, takut nya terjadi hal yang gak di inginkan."

"Tenang pah, insya Allah mereka gak akan ngelakuin hal itu."

Papa Fatur hanya mengangguk singkat lalu melanjutkan sarapan paginya.

Setelah selesai bersiap, mereka pergi bersama. Papa Fatur sendiri yang menyetir agar bisa berduaan dengan istri nya. Dia sengaja tidak membawa supir pribadi nya, karena ingin mengenang masa muda bersama istri nya.

Sebelum ke tempat pesta, mereka singgah di mall terlebih dahulu. Mama Fatur ingin membeli bingkisan untuk dia bawa ke pesta rekan kerja suami nya.

"Ayo pah,"

"Iya ayo mah."

Untung nya mereka belum terlambat, mereka datang tepat waktu bersamaan ketika acara ijab kabul baru akan di mulai.

••••

Di sisi lain, terlihat lah seorang gadis masih nyaman terlelap di dalam selimut tebal bersama seorang pemuda di sebelah nya. Mereka hanya tidur bersama dan tidak melakukan apapun.

Semalam Fatur dan Rina bertanding Ludo dan yang kalah harus memutuskan pacar mereka. Itu tantangan awal, tapi mereka merubah nya tak ingin hanya karena sebuah permainan sampai menyakiti hati orang.

Sebenarnya dari tadi, alarm yang Rina pasang sudah berbunyi nyaring. Tapi kedua remaja kebo tersebut tidak mendengar nya, dan tetap tidur dengan nyenyak. Untung nya Rina dan Fatur sama-sama tenang jika sedang tidur sehingga mereka tidak saling menendang.

"NJIRRR KALIANN TIDUR BERDUA??"

pekikan tersebut berhasil membangun kan Rina bersamaan dengan Fatur. Kedua nya terlonjak kaget, Fatur yang memang tidur di ujung kasur sampai terjatuh ke lantai.

"Aduh.." pekik Fatur kala luka nya bertabrakan dengan lantai.

"Kalian kok bisa masuk?" Rina mendelik kaget mendapati teman-teman nya sudah ada di dalam kamar mereka.

"Ya lewat pintu, orang pintunya gak kekunci." Martin duduk di kursi belajar Rina.

Zaki menatap cemburu ke arah kekasih nya, tentu saja dia cemburu melihat wanita yang ia cintai tidur bersama pria lain.

"Semalem Lo gak ngunci pintu depan tur?'

"Lah gue pikir udah lo kunci."

Martin menggeleng melihat perdebatan pasutri muda tersebut. "Kalian habis ngapain hayo sampe tidur berdua?"

Rina menggaruk kepalanya yang terasa gatal, "main Ludo sampe jam Satu."

"Yang bener?" kini Marvel melangkah maju dan menciumi sekeliling kasur. "Eum wangi dauni."

Rina menoyor kepala Marvel, "lo pikir kami berdua mesum? Gila!"

Zaki melangkah dan duduk di sebelah Rina. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.

LOVE HIM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang