Hari-hari di jalani seperti biasa. Pagi ini Rina berangkat sendirian menggunakan ojek karena Zaki tidak datang menjemput nya. Dia mengerti kalau Zaki kecewa pada nya, dan Rina tidak mempermasalahkan hal tersebut.Setibanya di sekolah, Rina bertemu dengan Bella. Bella masih sama, dia masih suka menganggu murid yang kasta nya lebih rendah darinya.
"Pagi nona Rina." sapaan yang terdengar mengejek dari Bella.
Rina malas menggubris cewek itu, dia lantas berjalan melewati Bella dan geng nya tanpa membalas sapaan Bella.
"Songong banget." ketus Bella.
Rina melihat Zaki jalan sendirian menuju kelas. Dia berlari kecil lalu menghampiri Zaki. Rina memegang pergelangan tangan Zaki membuat cowok itu terdiam kaku.
"Maafin gue, tapi kita masih temenan kan?" tanya Rina takut-takut.
Zaki berbalik menatap Rina, "kenapa engga? Lagi pula sekarang gue udah ada pacar Rin. Jadi maaf gak bisa nganter jemput lo kayak dulu."
Rina tercengang, bagaimana bisa, secepat itu Zaki memiliki kekasih? "Iya Ki, gapapa. Makasih tumpangan dan traktiran nya selama ini."
"Yoi." Zaki mengacak rambut Rina lalu jalan duluan meninggalkan Rina.
Rina penasaran, siapa gadis yang menjadi pacar Zaki. Rina bersyukur karena Zaki tidak membenci nya.
Jam pelajaran
Zaki tidak lagi meminjam pulpen kepada Rina. Sebelumnya dia meminjam pulpen hanya untuk modus kepada gadis yang duduk di sebelah nya tapi sekarang tidak lagi.
Rina merasa canggung dan asing, biasanya Zaki sudah mengusili nya, tapi kali ini tidak.
Rina melirik-lirik Zaki, Zaki sedang fokus mendengarkan penjelasan guru mapel mereka. Rina menyibik sebal, dia benci perjodohan itu. Gara-gara perjodohan, dia sampai melukai hati Zaki.
Jam istirahat tidak seperti biasanya. Bukan nya bergabung bersama Martin dan Marvel, Rina memilih pergi ke perpustakaan bersama Luna. Hari ini Rina tampak tak seceria hari biasanya. Dan yang membuat Luna heran adalah Zaki tidak lagi mengekor di belakang Rina, tidak seperti hari-hari sebelumnya.
Mereka tidak tau betapa sulit nya Zaki menerima kenyataan. Semalaman Zaki tidak bisa tidur, dia berusaha merelakan Rina. Zaki menyerah karena Rina sudah menjadi istri orang.
"Rin, kalo ada apa-apa boleh cerita ke gue."
"Gapapa Lun, jangan peduliin gue." Rina sibuk memilih-milih buku bacaan. Tangan nya ingin meraih buku bersampul biru tapi dia tidak sampai. Alangkah terkejutnya dia saat tiba-tiba ada tangan panjang yang membantu nya mengambil buku dan itu adalah Fatur bersama Margin.
"Makasih." ucap Rina singkat lalu melenggang pergi. Sebelum Rina berhasil pergi, terlebih dahulu Fatur menahan nya dengan mencekal tangan Rina.
Pandangan Rina dan Fatur saling beradu. "Ayo bicara." lirih Fatur.
Rina melirik Margin yang berdiri di sebelah Fatur. Dia lalu melepaskan cekalannya dan pergi meninggalkan Fatur. Luna berlari menyusul Rina.
Rina tidak jadi meminjam buku, dia meletakkan lagi buku nya lalu keluar dari ruang perpustakaan.
"Kalian berdua lagi ada masalah?" tanya Margin kepada pacar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE HIM!
General FictionTerlibat kisah cinta rumit yang menyakiti banyak orang. CERITA INI BUKAN GENRE BENCI JADI CINTA. KONFLIK NYA CUKUP BERAT, MUNGKIN DI PART PART AWAL AGAK KETEBAK ALURNYA. SO COBA DEH BACA SAMPE HABIS! Fatur merupakan ketua OSIS SMA 17. Ibunya mengira...