Lilly's Daddy : 5

383 45 6
                                    









Baru kali ini haruto merasakan tidur yang sangat nyenyak. Beberapa bulan ini haruto mengalami masalah tidur, sehingga setiap ia bangun tidur tubuhnya terasa lemas dan kepalanya pusing.

Haruto membuka matanya dengan senyum cerah. Sepertinya tadi malam ia bermimpi indah, sampai-sampai pagi ini hatinya terasa berbunga-bunga entah kenapa.

Haruto merenggangkan kedua tangannya ke atas seperti anak kecil.

"Ah... Senangnya dalam hat—"

Saat haruto membalik posisi badannya, ia terkejut melihat ada perempuan yang tidur di sampingnya.

Matanya melotot dan seketika ia ingat kejadian tadi malam. Ah, tubuhnya  terasa aneh setelah minum jus itu kan? Dan mereka—

"HUAAAAA!" haruto berteriak sembari mengambil posisi duduk.

Tak disangka selimut yang menutupi tubuhnya jatuh dan memperlihatkan tubuhnya yang tidak memakai baju.

"AAAA!" haruto segera menarik selimutnya kembali. "Mati lah! Gimana ini.."

Haruto mencubit pipinya sendiri dan merasa kesakitan. "Akh, bukan mimpi ternyata..."

Haruto meremas rambut kepalanya. Ia bingung, pusing dan tidak menyangka telah melakukan hal seperti ini. Terlebih perempuan itu? Siapa dia?

"Mbak, mbak bangun, mbak!" Haruto menoel-noel punggung lisa.

"Mbak bangun, ini gimana astaga..." Haruto panik. Apa yang harus ia lakukan? Tidak mungkin ia pergi begitu saja kan?

Haruto yang kelewat panik karena lisa tidak bangun, akhirnya memilih jalan lain.

"Maaf ya, mbak."

Haruto memencet hidung lisa. Semoga saja cara ini bisa membuat perempuan itu bangun.

Lisa yang kesulitan bernafas akhirnya bangun dan sedikit terkejut jika itu ulah seorang remaja laki-laki di sampingnya.

"Hahh...kamu ngapain?"

"Maaf mbak. Tadi saya panggil gak bangun-bangun, jadi saya pencet hidung nya biar gak bisa nafas, dengan cara itu mbak jadi bangun kan?" kata haruto menjelaskan.

"Kamu mau saya mati?"

"Bukan gitu. Saya bingung ini kita gimana? Tadi malem kita... Itu kan?"

Lisa tahu, semua terjadi di luar kendali. Bahkan lisa mengingat jelas kejadian tadi malam. Yang paling memalukan adalah...lisa menyerang haruto lebih dulu. sepertinya ia paling brutal tadi malam. Hal itu dikarenakan lisa lah yang meminum jus berobat itu hingga habis.

Sialan, itu semua gara-gara orang yang menjebak mereka. Dan seharusnya lisa tidak meminum minuman itu.

"Mau gimana lagi. Udah terlanjur..." Lisa menunduk lemas. Ia memejamkan matanya dan mencoba menenangkan pikirannya yang kalut saat ini.

Tapi tiba-tiba lisa terkejut kala mendengar suara tangisan, ternyata itu suara haruto. Laki-laki itu sedang menangis?

Lisa panik, kenapa seolah-olah ia lah yang melecehkan remaja ini?

"Ka-kamu kenapa nangis?"

Haruto menutup wajahnya dengan kedua tangannya, malu. "Dosa..."

Lisa menunduk sedih. Bukankah remaja laki-laki ini langka? Biasanya pihak perempuan lah yang paling emosional, menangis dan sebagainya. Tapi ini...berbeda.

Lisa juga kecewa karena tidak dapat menjaga tubuhnya sendiri. Ia juga sedih, tapi entah kenapa air matanya tidak mau keluar.

"Mama sama Papa pasti kecewa. Saya juga gak enak sama, mbak. Maaf..."

Lisa jadi tambah pusing. Anak ini masih sangat muda dan sepertinya dia anak baik-baik. Jika saja yang bersama lisa laki-laki lain, mungkin ia akan ditinggal begitu saja.

"Siapa nama kamu?"

Haruto menunjukkan wajahnya yang memerah. "Haruto..."

Lisa mengangguk. "Kamu jangan khawatir. Kita lupain kejadian tadi malem. Kita kan sama-sama di jebak, ini bukan keinginan kita. Anggap aja gak terjadi apa-apa."

Mana bisa! Meski tidak terlalu mengingat kejadian tadi malam, tetapi ini adalah hari terburuk baginya karena melakukan hal terlarang. Haruto tidak bisa melupakan kejadian ini begitu saja.

"Haruto... Lupain aja. Saya gak apa-apa kok. Jangan khawatir," kata lisa mencoba menenangkan.

Haruto mengangguk. Perempuan di depannya justru terlihat seperti ibunya yang perhatian. Tutur kata yang lembut membuat hatinya yang tadinya gelisah menjadi tenang.

Haruto sudah tenang, tapi tidak dengan lisa. Ia harus segera pergi dan membeli obat. Ia tidak mau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Ia sudah belajar banyak melalui novel-novel yang ia baca. Sekarang ia harus segera pergi ke apotik. 

"Kamu mandi aja dulu. Saya mau langsung pulang," ucap lisa.

Haruto tidak menjawab. Ia masih bingung sendiri, tubuhnya juga lemas.

"Haruto, bisa ngadep sana gak? Saya mau pakai baju."

"Oh, iya-iya."

Saat haruto membalikkan badan, lisa segera mengambil pakaiannya yang ada diatas lantai. Gaun nya robek sedikit, juga lecek. Astaga, lisa tidak menyangka akan mengalami hal seperti ini. Ternyata ini yang dirasakan pemeran utama wanita di dalam novel yang ia baca.

Sedang sibuk merapikan gaunnya, pandangan lisa tertuju pada celana yang tergeletak di dekat kolong tempat tidur.

"Eh, ini apa?" Lisa mengambil dan mengangkat celana pendek bergambar maripossa.

Haruto menoleh untuk melihatnya. Dan seketika ia senam jantung saat melihat kolor nya di angkat tinggi-tinggi oleh Lisa.

"Eh, itu punya saya!" Astaga, malunya haruto. Harus bersembunyi dimana ia sekarang, ia sungguh malu.

Lisa menahan tawa. Ia segera menaruh kolor itu di atas ranjang.

Astaga, dia benar-benar masih bocah. Masa kolor nya gambar maripossa sih. Bisa-bisanya...

"Kalau gitu saya pulang dulu. Semisal terjadi sesuatu nantinya. Saya akan pergi ke rumah kamu."

Haruto tidak mengerti maksud lisa. Namun ia hanya diam seolah memahami maksud perempuan itu.










***





Setelah pergi dari tempat itu, lisa segera ke apotik dan membeli obat. Meski ini yang pertama kali, ia tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Maka dari itu, ia membeli obat pencegah kehamilan. 

Tapi ternyata hal itu sia-sia. Lisa hamil. Ia pun baru sadar setelah sebulan tidak datang bulan.

Yah...mau mencegah menggunakan obat apapun jika ternyata benih itu ditakdirkan untuk tumbuh di rahimnya, maka lisa bisa apa selain menerimanya?

Bagaimana pun juga, janin itu tidak bersalah sama sekali. Dia berhak hidup, tidak sepantasnya ia merampas kehidupan seorang janin tak berdosa. Lisa akan menjaga dan melahirkannya.

















Seeyanextchapter

Yang liat di tiktok, pasti tahu kan haruto nanti jadi apa? Wkwk ya.. sesuai judul lah ya.

Kalian ngeship lisa sama siapa aja?
For me, lisa mau di pasangin siapa aja tetep oke🙂








Lilly's Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang