Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lo heh, heh lo
Dikediaman keluarga Madhiya Wisnu Cristian. Pukul 20.14 WIB.
.
"Ayah mau ngomong apa sih? Kayaknya serius banget," bisik Keyza kepada kembarannya.
"Entahlah," jawab Kevin
"Kakak kelihatan serius banget. Kayaknya ada masalah besar deh." kevin berbisik kepada keyza.
Keyza mengamati wajah kakak perempuannya. Ia juga merasa ada sesuatu yang aneh dengan kakak dan ayahnya. "Jangan-jangan dia buat masalah? Tapi muka dia kan emang sedingin itu—"
"Kevin, keyza!" Panggil ayah mereka dengan suara sedikit keras.
"Ah, iya ayah!" Jawab mereka bersamaan.
"Kamis minggu ini kalian gak usah masuk sekolah. Izin sama guru, bilang aja ada urusan keluarga."
"Kenapa, yah? Padahal bentar lagi kevin ujian loh."
"Iya, yah. Keyza juga ada presentasi pelajaran fisika, kalau keyza gak berangkat nanti temen-temen keyza gimana? Nanti nilai keyza nol," ujar keyza sedikit keberatan.
Wisnu selaku ayah mereka menghela nafas panjang. "Yaudahlah terserah kalau memang gak bisa di tinggal."
Kevin dan keyza saling bertatapan. Mereka bingung dengan sikap ayahnya yang tiba-tiba menyuruh mereka untuk absen hari kamis.
"Memangnya ada acara apa, yah?" Tanya keyza penasaran.
"Loh, loh...kok tiba-tiba gini? Kakak mau nikah sama siapa, kok kita berdua gak dikasih tahu dulu?" Tanya kevin yang syok setengah mati. Bukankah ini terlalu terburu-buru?
"Kakak serius? Kenapa tiba-tiba kayak gini? 2 hari lagi loh berarti," kata keyza yang tidak kalah syok dari kevin.
Mereka tahu jika kakak mereka orang yang terlampau cuek, terlebih dengan lawan jenis. Maka dari itu kakaknya tidak pernah berpacaran. Teman pun tidak banyak. Dan sekarang kakaknya akan menikah? Benar-benar aneh...siapa pria yang dapat meluluhkan hati kakaknya itu?
"Kakak kalian hamil."
"APA!" Saudara kembar itu kembali berteriak lantaran terkejut dengan ucapan ayahnya.
Keyza menutup mulutnya tak menyangka. "Kak, ini gak bener kan?"
Kevin mengepalkan tangannya, marah. "Siapa bajingan itu kak?!"
