__
Leone side
Leone membuka pintu kamar dan melangkah masuk dengan langkah berat. Pikirannya masih berputar-putar mengenai percakapan terakhirnya di kafe dengan Aurora.
Ia merasa seperti hatinya diremas dan disisakan hanya rasa sakit. Beruntung, orang tuanya tidak menunggunya di ruang tengah, jadi ia bisa langsung menuju kamar tanpa harus berurusan dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak ingin ia jawab.
Di dalam kamar, Leone melihat Scylla sedang duduk di kasur, asyik dengan ponselnya. Melihat sepupunya dalam kondisi seperti ini, Scylla segera tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Scylla mengalihkan pandangannya dari ponsel dan memperhatikan Leone yang berdiri di pintu kamar, jelas terlihat terganggu.
"Baru pulang? Tadi ayahmu tanya kamu jalan bersama siapa, jadi aku langsung bilang kamu jalan dengan Aurora." Ucap Scylla dengan nada santai, tetapi mata Scylla sudah menangkap perubahan yang jelas pada Leone. Mata Leone tampak merah, dan hidungnya juga terlihat memerah, tanda bahwa ia telah menangis.
Scylla berdiri dan mendekati Leone, matanya penuh perhatian.
"Ingin bercerita?" Tanya Scylla dengan lembut. Scylla tahu bahwa Leone sangat terbuka kepada keluarganya, dan ia sudah siap untuk mendengarkan segala sesuatu yang ingin dicurahkan sepupunya.Leone mengangguk pelan, lalu mengikuti Scylla ke sofa kamar. Ia duduk dan mulai menceritakan segalanya.
Bagaimana ia mengungkapkan perasaannya kepada Aurora, bagaimana Aurora menolak dengan lembut, dan betapa sakitnya hati Leone menerima kenyataan bahwa perasaannya tidak dibalas.
"Aku sudah bilang, gadis itu sungguh seperti kutub utara." Ucap Scylla setelah mendengarkan cerita Leone.
"Untuk membuatnya jatuh cinta dan luluh, kita harus menyelami lubuk hatinya dan pikirannya. Kita gak bisa begitu saja mendapatkan hatinya hanya dengan pesona kita. Standar percintaan dia itu tinggi." Leone mendengarkan dengan penuh perhatian, matanya yang penuh dengan air mata kini menunjukkan pemahaman.
"Aku tahu." Jawab Leone kepada Scylla.
"Aurora selalu memiliki standar yang tinggi dalam percintaan. Aku tahu dia ingin menikah sekali seumur hidupnya, dan itu membuatnya sangat selektif. Mungkin aku memang terlalu terburu-buru." Leone tahu betul standar Aurora yang sangat tinggi bahkan jikalau Aurora kesepian Aurora tidak pernah menurunkan standarnya."Ya, dia memang punya standar yang tinggi, dan itu wajar. Kadang, kita harus lebih memahami perasaannya dan memberi waktu. Tapi jangan lupakan satu hal.. jangan biarkan rasa sakit ini membuatmu kehilangan semangat. Kadang, ada jalan lain yang belum kita lihat." Ucap Scylla yang membuat Leone mengangguk lagi, mencoba menyerap kata-kata Scylla.
"Terima kasih, Scylla. Aku merasa sedikit lebih baik setelah bercerita. Mungkin aku butuh waktu untuk merenung dan mengatur perasaanku." Ucap Leone dan hanya dibalas dengan senyum hangat oleh Scylla
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMBOK DI ANTARA KITA(FUTA)[OnGoing]
Teen Fiction-BIJAKLAH DALAM MEMBACA- Cerita ini bukan pure gxg tapi cerita ini mengandung unsur futanari yang cukup jelas. Cerita ini juga menggunakan bahasa yang non baku dan memiliki beberapa kata yang cukup vulgar dan kasar. Cerita ini benar benar murni dari...