13 - Pacaran

20.2K 601 3
                                    

*Mall.

Ahmad sedaritadi hanya dapat kesal melihat kemesraan Zidan dengan Gilang, sang pacar.

Jika kalian berpikir, bukannya hubungan Zidan dan Gilang telah usai... Memang benar.

Tapi Zidan akan melakukan yang terbaik untuk menjalankan rencananya hehehe.

Karena Zidan dan Ahmad belum terikat dengan hubungan official. Jadi ya, ia akan terus berpura-pura. Hingga hari itu tiba.

"Mau apa lagi beb" tanya Gilang mesra.

Ia merangkul Zidan. Ahmad memicingkan matanya tak suka.

Oh iya, jadi posisi jalannya itu...

Ahmad - Zidan - Gilang

"Nonton ya" ucap Zidan.

"Bolehh. Anything for you babe" ucap Gilang.

"Modal bahasa Inggris doang, pake sok keren segala. Saya juga bisa atuh kalau gitu mah. Sombong amat" celetuk Ahmad.

"Ngomong apa kamu?" Tanya Gilang.

"Hah? Saya? E-Enggak... Saya mah daritadi diem" jawab Ahmad dusta.

Padahal Gilang dan Zidan mendengar jelas ucapan Ahmad.

Zidan tersenyum.

.

.

.

.

*Bioskop.

Mereka bertiga telah memasuki ruang Teater.

Film apa yang akan mereka tonton? Jawabannya, film horror.

Ahmad tahu betul, Zidan takut hal hal horror. Entah kenapa justru Zidan lah yang merekomendasikan agar mereka menonton film horror.

Anehh.

Posisi duduk mereka masih sama. Dengan Zidan yang berada di tengah.

Film pun segera dimulai. Mereka memakan popcorn nya masing-masing.

Lagi-lagi Ahmad dibuat kesal. Ia melihat Zidan dan Gilang yang saling menyuapkan popcor nya.

Ahmad merasa dirinya nyamuk di sini. Ia berusaha fokus menonton film.

Tak lama kemudian, adegan jumpscare muncul.

"Aaaa!!" Zidan kaget.

Ia langsung merangkul dan memeluk lengan Ahmad.

"Babe, kok kamu peluk dia. Aku pacar kamuu. Ke aku aja sembunyinyaa" protes Gilang.

Mendengar itu, Zidan menurut. Ia berpindah ke Gilang.

"Ganggu aja nih bocah. Lagi enak enak dipeluk juga" ucap Ahmad pelan.

Ehhh!! Dia langsung sadar apa yang dirinya ucapkan.

'Ahmad sadarr!!' batinnya.

Film terus berlanjut. Ahmad yang awalnya sudah terbawa suasana, seketika menjadi buyarrr.

Tingkat fokusnya sudah bukan nol lagi. Tapi berada di -100%.

Bagaimana tidak.

Ia melihat ke arah kanan, dimana ada Zidan dan Gilang yang sedang...

"Ouhh yeahh baby. Suck ittt! Ouhhh" Gilang keenakan.

Iya. Zidan sedang memberikan Gilang BJ.

Ahmad kan jadi tidak bisa fokus.

'Kayaknya enak kalau digituin sama dek Zidan. Pengen juga' batinnya.

Ketika Ahmad melihat wajah Gilang yang tak terkontrol, Gilang dengan sengaja mengedipkan sebelah matanya... Membuat Ahmad jengkel.

Seakan dirinya telah kalahhh. Ingin menangis di tempat saja rasanya.

Dapat Ahmad rasakan, nafas Gilang memburu. Ia bergerak gelisah.

"Cum baby... Cum!! Aghh"

Badan Gilang agak mengejang.

Zidan pun kembali duduk, dan memuntahkan lava putih Gilang di atas tissue.

"Pffttt. Gak ditelen. Mampuss' batin Ahmad.

Ia ingin sekali mengejek Gilang akan hal itu.

"Babe, aku ke Kamar Mandi duluu" ucap Gilang.

Zidan mengangguk.

"Seru mas?"

"O-Ohh? Iya dek Zidan. Ini filmnya bagus" jawab Ahmad.

"Bukan. Aku yang ngisepin Gilang" ucap Zidan.

"E-Enggak tahu. Saya teh gak lihat dek Zidan" ucap Ahmad.

"Yaudah..."

Tangan Zidan tiba-tiba meraba bagian tengah celana Ahmad.

"Mass. Bolehh?" Tanya Zidan.

Ahmad nampak bingung.

Ia ingin menolak, tapi juga ia menginginkannya.

Ahmad reflek mengangguk.

Zidan segera membuka resleting celananya, dan mengocok batang kebanggaan Ahmad yang telah tegang.

"Mmmhhh" desah Ahmad tertahan.

"Enak mas?" Tanya Zidan.

Ahmad mengangguk. Geli geli nikmat.

"Kalau ada pacar Zidan, pura-pura kayak gak lagi diapa-apain ya mas"

"I-Iya dekk... Shhh"

Tak lama kemudian, Gilang kembali duduk di sebelah Zidan.

Ia sangat tahu apa yang sedang Zidan lakukan pada Ahmad, tapi pura-pura tidak tahu saja.

Ekspresi Ahmad lucu sekali, pikir Zidan. Ia nampak menutup mata dan menggigit bibir bawahnya.

"Enak banget ya mas?~" bisik Zidan.

"Mmhh. Gak kuat dek Zidan. Enak pisan~" balas Ahmad.

"Kalian lagi ngapain?" Tanya Gilang tiba-tiba.

Ahmad dan Zidan panik. Lebih tepatnya pura-pura panik.

Karena yang tak tahu apa-apa di sini hanya Ahmad.

"Enggak ngapa-ngapain. Iya kan mas Ahmad" ucap Zidan.

Ketika Ahmad hendak berbicara, Zidan sengaja mempercepat kocokannya.

"I-Iya... Uhhhh... Saya sama dek Zidan teh... Ohhh.... Gak ngapa-ngapain"

"Oh gitu. Oke" ucap Gilang.

Ia kembali menonton film.

Beberapa saat berlalu, Ahmad berbisik.

"Dek Zidan, saya mau keluar bentar lagi~"

Zidan mengangguk.

"Oke mas. Keluarin aja"

Badan Ahmad mulai bergerak gelisah. Ia menutup matanya erat, nafasnya memburu.

Ia sudah siap untuk lepas landas. Namun ia juga harus menahan diri dan suaranya.

"Arghhh"

Akhirnya ia melepaskan beban beban yang sedaritadi ditahannya.

Zidan langsung memindahkan tangannya, dan meminum semua cairan putih itu.

Lalu ia telan di hadapan Ahmad.

Membuat Ahmad agak mematung di tempat. Perasaan apa ini... Ahmad senang melihatnya.

Bersambung...

Vote & Comment!!

Nikmat Bodyguard [G-Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang