33 - Orang Baru

8.7K 289 16
                                    

Pagi hari tiba.

Ahmad dan Zidan tidur? Oh tentu tidak.

Mereka tak ingin melewatkan satu detik pun berada di Australia.

Ahmad belum siap membiarkan Zidan ditiduri oleh orang lain.

Ia terus menggempur lubang Zidan dengan gaya missionary di atas kasur secara habis-habisan.

Zidan hanya dapat pasrah sambil memeluk Ahmad erat.

"Mass jangan lupa pesawat kita jam 1... Nghh"

Ahmad mengangguk.

.

.

.

.

.

.

Ahmad dan Zidan kini telah terbang kembali ke Indonesia. Negara tercinta.

Mereka berpisah di Bandara, menaiki Taxi yang berbeda. Ahmad menuju rumah dan akan melanjutkan tidurnya. Efek Lelahh menggempur istrinya. Hmmm

Namun tidak dengan Zidan.

Karena ia harus pergi menemui calon suaminya.

Dengan diantar Taxi, Zidan pergi menemui calon suaminya di sebuah Cafe. Mereka membuat janji bertemu di sana.

"Zidan!!" sapa pria itu.

Zidan tersenyum.

"Haiii... Deva"

Betul. Pria itu bernama Deva.

Perawakannya tinggi. Tidak kekar layaknya Ahmad, tapi agak berisi dan sehatt. Wajahnya tampan.

Dan... Sangatt pintar.

Itulah sebab Zidan memilihnya menjadi calon suami yang paling tepat. Agar dapat mengelola perusahaan Adlan dengan baik. Hehe.

"Siap fitting?" Tanya Deva ramah.

"Siap donggg" jawab Zidan.

"Kamu bawa mobil?" Tanya nya.

Deva mengangguk.

"Tahu gitu aku minta jemput di rumah aja. Gak usah pesen Taxi ishh" Zidan cemberuttt.

Dustaaa.

Padahal jika Deva menjemputnya ke rumah... Dirinya kan masih di Bandara.

Hemmm. Inilah Zidan dengan segala rencana-rencananya akan segera dimulai kembali.

"Ya kamu gak bilang, babee. Sorry hmmm" Deva mengusap rambut Zidan pelan.

Mereka pun masuk ke dalam mobil dan pergi fitting.

"Aku gak jago milih baju. Apa yang kamu suka, berarti aku juga suka" ucap Deva sambil fokus menyetir.

Zidan mengangguk.

"Amannn. Tenang aja. Itu gunanya istri" Zidan mengedipkan sebelah matanya genitt.

"Masih calonnn" Deva lagi-lagi mengusap rambut Zidan gemass.

"Berarti mau jadi calon aja nih... Gak mau aku beneran jadi istri kamu" Zidan sok merajuk.

"Iya dehhh. Aku beruntung banget bisa punya istri kayak kamu. Lucu bangett sii"

Mereka pun kembali fokus ke jalan raya.

Fyi... Tempat pernikahan yang mereka pilih cukup jauh. Begitupun tempat fitting.

Sedangkan sekarang jalan raya semakin macett. Membuat Deva kesal.

"Macet banget. Siall... Fu*k!!"

"Sorry. Harusnya aku ngambil jalan lain. Kamu jadi kepanasan" ucap Deva pada Zidan.

Nikmat Bodyguard [G-Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang