37 - Gelud

7.7K 272 23
                                    

"Ahhhh... Ohhh... Enak... Ahhhh"

"Shhh baby. Nanti orang ada yang denger. Mmhh..."

Deva tak henti menggerakkan pinggulnya. Meniduri boti selingkuhan miliknya.

Tiba-tiba perhatian mereka berdua langsung teralihkan oleh suara kaki seseorang.

Itu adalah Zidan yang tengah berjalan ke arah mereka berdua dengan tergesa-gesa menembus gelapnya taman.

"LAKI-LAKI KURANG AJARRR!!!"

PLAK!!!

Zidan menampar Deva dengan keras, membuat Deva agak terhuyung ke belakang.

"Dan kamu. Dasar boti murahan!!! Kenapa kamu mau disentuh oleh suami saya!!!!"

PLAK!

Boti itu langsung jatuh ke tanah.

"Apa apaan kamuu Zidan!!"

Deva mendekat dan....

DUAGH.

Deva mendorong Zidan dengan sangat keras hingga punggungnya membentur sebuah patung yang berada di belakangnya.

"Aaakkhh!!!"

Zidan terjatuh ke bawah.

Deva yang kelepasan, berusaha membantu Zidan. Namun sebelum itu, ia bantu sang boti selingkuhan untuk berdiri.

"Dia lebih kamu prioritasin dibanding aku?!!!"

"Enggak" ucap Deva.

"TAPI KAMU BANTU DIA LEBIH DULU DAN NGEBIARIN AKU KESAKITAN!!!"

"Stop it!!! Kamu bisa narik perhatian orang orang di dalem-"

"Emang kenapa?!!! Siapa peduli" Zidan benar benar dipenuhi amarah.

"SIAPA DIA?!!" Lanjutnya.

"Kamu gak perlu tahu" jawab Deva.

Merasa ditantang, Zidan segera berdiri berhadapan... Tepat di depan wajah Deva.

"Sekali lagi aku tanya... Siapa dia?"

"Saudaraku"

"PFFFFTTT!!!" Zidan menahan tawanya.

"Saudara kamu bilang? Jawaban konyol macam apa itu?!! Orang tololll"

"Mana ada orang MAIN sama saudaranya sendiri?!!"

"Enak lubang dia? IYA?!!"

Deva segera membekap mulut Zidan kasar menggunakan tangannya dan menghimpitnya ke patung di belakang Zidan.

"Jangan kayak orang rendahan yang gak punya attitude!!!" Ucap Deva.

"Ucapan kamu terlalu kotorrr dan merendahkan orang lain!!" Protesnya.

"KAMU YANG ORANG RENDAHAN DI SINI!!!"

"BRENGSEK!!! STUPID, DUMB, AS*HOLE!!!" Teriak Zidan.

"Aku cuman mencari kesenangan. Layaknya orang orang kaya dan tampan. Apa itu salah?"

"Kesenangan apa yang kamu maksud?!! Aku kurang apa hahh!! Kenapa kamu pilih dia?"

"Karena aku tertarik sama dia. Memangnya siapa kamu bisa larang aku?" Tanya Deva.

"Otak kamu bener-bener udah sakittt" ucap Zidan.

"Aku tuh istri kamu. Dan kamu tahu apa artinya itu? AKU PUNYA HAK ATAS KAMU DEVA!!!"

Tatapan amarah menusuk dari Zidan terus dilayangkannya kepada Deva.

"Kamu terlalu meremehkan aku..." Zidan kembali angkat suara.

"Kamu gak tahu apa yang bisa aku lakuin hah?"

"Kalau kamu gak bisa kembali setia dan terus milih boti rendahan ini, aku bakal bunuh dia!!!"

Deva tiba-tiba mencekik Zidan. Membuatnya sulit bernafas.

"Jangan berani-berani kamu-"

BUAGHH!!!

Ahmad segera meninju wajah Deva. Membuat Deva melepaskan tangannya, dan jatuh ke tanah.

Kekuatan Ahmad di luar nalar.

"Ayo kita pergi dari sini" Ahmad menarik tangan Zidan.

"Lepass!!!" Ia berontak.

"Denger... Urusan kita belum selesai. Kamu masih berstatus sebagai suami aku. And you know what?"

"Aku bisa buat kamu tersiksa layaknya di neraka!! Ini pilihan terakhir yang bisa kamu ambil..."

"Tinggalin dia dan jangan berani lakuin ini... LAGI. Atau kamu akan tahu konsekuensinya" tegas Zidan.

Ia segera pergi dari sana, kembali masuk ke dalam keramaian itu menuju luar gedung.

Zidan berjalan terburu-buru, dengan wajahnya yang merah dan mata berkaca-kaca.

Tanpa berpikir lama, ia mendorong semua orang yang menghalangi jalannya.

"Minggir!! Minggir!!!"

Ahmad di belakangnya terus mengikuti Zidan.

Bersambung...

Vote & Comment!!

Nikmat Bodyguard [G-Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang