15 - Berkuda

31.5K 697 9
                                    

(20.00)

"Ahhh. Perih dekk Zidann" desah Ahmad merasakan perih di lukanya.

Zidan terus mengobati luka-luka bekas pergelutan tadi.

"Makanya gak usah jago jagoann berantem"

"Ehh saya mah emang jago berantem. Lihat aja mantan dek Zidan pas tadi. Babak belur sama sayaaa" ucap Ahmad dengan menekankan kata mantan.

"Terserah deh..." Ucap Zidan lanjut mengobati.

Tak banyak luka sebetulnya. Tapi kan saat-saat seperti ini tidak akan terulang lagi.

"Oh iya mas Ahmad, kita kan udah resmi..."

Ahmad mengangguk dengan pipinya yang mulai memerah.

"Nahh kita harus ganti panggilan dong. Masa 'Mas Ahmad - Dek Zidan', doang..."

Ahmad nampak berpikir.

"Tapi pas dulu saya sama istri, manggilnya nama satu sama lain doangg" ucapnya

"Hah?! Beneran? Gak romantis bangett dehh" Ucap Zidan.

"Akhhh!! Perih dek Zidan. Lukanya jangan disengajain kayak gituuu"

"Ya makanyaaa"

Ahmad berpikir lagi.

"Sayang. Mau?" Usulnya.

"Ewwhhh. Kayak mantan aku. Gak banget" balas Zidan.

"Terus apa. Dek Zidan deh yang nentuin"

Sekarang Zidan yang berpikir.

"Yaudah, Mas - Adek aja. Tapi harus romantiss hehe"

"Boleh dek Zidan"

"Tuhh kan!!! Jangan pake Zidan nya. 'Dek' aja mas!!"

"Iya dek. Gitu?"

"Nahh. Tinggal nadanya. Jangan kayak Halo dek. Kan aku bukan anak kecillll"

"Kayak aku nih. Mass~"

Pipi Ahmad langsung merona mendengarnya.

"Iya iya. Saya teh paham"

"Cobainnn" suruh Zidan.

"Nanti deh saya coba"

"Iihh sekarang. Cobaa"

"Ekhem... Iya dek, kenapa~"

Sekarang Zidan yang gemes sendiri dengernya.

"Nahh gituu mas. Baguss"

"Lukanya udah selesai diobatin" lanjutnya.

"Sekarang kita ngapain?" Tanya Zidan pada Ahmad.

.

.

.

.

.

.

(20.10)

"AHHHH!!! Terushh mass" Desah Zidan.

Saat ini lubang miliknya tengah digempur tanpa ampun oleh batang kebanggaan Ahmad.

"Sempitttt dek. Enakkk Uhhh" desah Ahmad.

Zidan memeluk Ahmad eratt, seakan tak ingin lepas. Ia entah sudah berada di langit keberapa dengan kenikmatannya itu.

Ahmad sangat handal menemukan G-Spot nya. Ia tumbuk tanpa henti.

.

.

.

.

.

(23.00)

"Ahhhh 1 ronde lagi dekk" Ahmad masih terus menggerakkan pinggulnya.

"Mmmhhh. Capek masss. Ahhh" Zidan telah lemass.

Tapi enakk. Gimana dongg

Zidan menyesal tadi telah menggoda Ahmad untuk melakukan berkuda malam.

.

.

.

.

.

(03.00)

"Ahhh. Zidan dah gak kuat mass" Zidan nampak pasrahh.

"Dekk enakk ohhh. Belum cukupp. Satu ronde lagi yaaa. Ouhhh"

Ahmad terlihat belum lelah sedikitpun. Ia sedaritadi malam bahkan baru keluar 4 kali.

Berbeda dengan Zidan yang entah keberapa kalinya mencapai puncak.

"Mau muncrat dekk!!!" Ucap Ahmad mempercepat gerakannya.

.

.

.

.

(08.00)

Ahmad dan Zidan akhirnya masuk dalam dunia mimpi.

Ahmad memeluk Zidan erat di dadanya.

Keduanya sama sama puas. Sama sama lelah. Namun seperti yang kita tahu...

Zidan lah yang paling lelah di sini.

Bersambung...

Vote & Comment!!

Nikmat Bodyguard [G-Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang