Bab 20

156 9 6
                                    

Yuta adalah orang yang tahu semua tentang yang sedang dialami Jaehyun.

"Kau yakin akan memberitahu Hwa Ra tentang Beomgyu sekarang?" Tanya Yuta yang sedang memasukan bahan-bahan makanan untuk isian kulkas.

"Iya hyung." Jawab Jaehyun yang terduduk di meja makan sambil memperhatikan aktivitas Yuta.

"Baguslah. Lagi pula tidak mungkin selamanya kau merahasiakan ini semua"

"Pasti Hwa Ra akan sangat kecewa hyung." Tutur Jaehyun dengan tatapan pasrah.

"Bukan kecewa lagi. Kemungkinan besar, ia akan meninggalkanmu"

Ya. Jaehyun juga tahu akan hal itu, sebenarnya ia juga takut, tapi menurutnya hal ini tidak bisa disembunyikan lebih lama lagi.

"Pilihan terpahitnya adalah Beomgyu atau Hwa Ra. Jika kau tidak bisa mempertahankan keduanya" Tutur Yuta yang sudah selesai menyelesaikan menata bahan makanannya kemudian terduduk dihadapan Jaehyun.

"Sungguh aku tidak mau kehilangan Hwa Ra. Tapi disisi lain, sekarang Beomgyu sedang membutuhkanku. Apapun resikonya aku akan terima hyung. Dan aku akan usahakan agar aku bisa mempertahankan mereka berdua"

"Bagus. Sepertinya kau sudah tahu, apa yang harus kau lakukan. Apapun itu aku akan selalu mendukungmu dan aku akan bantu sebisaku. Jangan khawatirkan soal Beomgyu, biarkan dia disini untuk sementara."

Jaehyun menghembuskan nafas lega. "Hyung terima kasih banyak. Kau sudah mengerti perasaanku juga atas bantuanmu"

"Ayah..." Teriak Yuki di ujung pintu. Seketika Yuta dan Jaehyun pun langsung menoleh.

"Malam ini Beomgyu akan bermalam disini kan ?"

"Iya"  Jawab Yuta

Yuki langsung sedikit berloncat -loncat riang. "Yes...kita bisa bermain sepanjang malam" Kata Yuki

"Ehh...tapi kalian jangan tidur sekamar ya!"

"Memangnya kenapa Ayah?" Tanya Yuki bingung

"Kalian masih kecil, laki-laki dan perempuan itu tidak boleh tidur bersama"

"Jadi kalau sudah besar boleh berarti ya?" Tanya Yuki polos

Jaehyun langsung terkekeh mendengar pertanyaan Yuki.

"Apalagi sudah besar tidak boleh, berbahaya" Yuta bingung harus seperti apa menjelaskan pada anaknya.

"Berbahaya apa Ayah? Gyu kan teman Yuki, dia bukan orang jahat!"

"Pokonya tidak boleh!"

"Ah Ayah ini tidak jelas!" Yuki menggerutu sambil meleos meninggalkan Yuta dan Jaehyun.

"Ahh untung mereka masih kecil. Kalau mereka sudah besar, maaf Jaehyun aku tidak bisa membantumu untuk memperbolehkan Beomgyu menginap disini. Bisa-bisa anakku hancur di apa-apakan oleh anakmu"

Jaehyun langsung tergelak. "Bukannya itu bagus hyung. Nanti kita bisa jadi besan, kan seru!" Ucapnya sambil tertawa.

Yuta meneguk minuman kaleng sodanya." Sudah jangan cengengesan. Persiapkan saja dirimu. Siapa tahu Hwa Ra akan menembak kepalamu, atau menggantung kepalamu di Namsan Tower."

Seketika Jaehyun merubah ekspresi wajahnya." Kau jangan berkata seperti itu hyung, aku jadi takut."

***

Hwa Ra melemparkan bungkusan yang berisikan test pack yang telah ia beli, sepulang dari kerjaannya, karena stock test packnya sudah habis. Terkadang Hwa Ra sudah muak dan malas saat ia harus berhubungan dengan test pack, karena hasilnya selalu saja membuat ia sakit hati. Entah sudah berapa ratus test pack yang sudah ia gunakan selama empat tahun ia menggunakan alat itu. Namun rasa muak dan malas itu selalu terkalahkan dengan kata-kata Jaehyun yang selalu ia ucapkan padanya Mungkin masih belum, nanti kita coba lagi ya.

MR. DIMPLE | JUNG JAEHYUN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang