Bab 12

191 10 0
                                    

Alunan musik terputar, kaki mereka menghentak, tangan mengayun sesuai irama dari lagu mereka. Musik pun berjalan hingga bagian akhir, sampai akhirnya musik pun berhenti.

Para member langsung bubar, dengan berbagai macam, ada Jungwoo yang langsung berlari untuk pergi ke toilet, ada yang merebahkan tubuhnya di ujung studio, ada pula yang bersandar sambil mengambil nafas karena kelelahan, dan ada juga yang langsung keluar dari studio.

Jaehyun langsung menghampiri Yuta yang sedang mengambil air minum.

"Hyung...Kau punya kau waktu sebentar aku ingin bicara".

Yuta meneguk minumnya hingga menghabiskan setengah botol ukuran 500ml. Tangannya menutup botol kembali. "Hmm oke, tapi tunggu aku bicara dulu pada Yuki, takutnya ia menunggu lama diluar". Jawabnya kemudian berjalan keluar studio.

Yuta membuka pintu studio. Terlihat Yuki tengah terduduk sendiri dikursi dengan tabletnya.

Yuta pun langsung terduduk dan mengusap kepala Yuki. Yuki menghentikan bermain tabletnya kemudian menoleh sang Ayah yang terlihat kelelahan dan cucuran keringat membasahi wajahnya.

"Ayah sudah selesai?". Tanyanya sambil tersenyum.

"Sudah. Tapi Ayah mau bicara dulu dengan Paman Jaehyun, jadi Yuki tunggu lagi ya, gapapa kan ?".

"Gapapa yah. Yuki mau maen kesana boleh kan?".

"Boleh tapi jangan jauh-jauh ya?". Yuki pun mengangguk paham. Setelah itu Yuta kembali masuk ke Studio untuk menemui Jaehyun.

Karena di studio masih banyak member, akhirnya mereka pun menunggu semua member untuk keluar dulu, setelah menyisakan mereka berdua barulah Jaehyun mulai berbicara pada Yuta.

"Jadi ada apa?". Tanya Yuta dengan serius.

Jaehyun menggaruk kepalanya tak gatal. "Sebentar hyung aku bingung harus mulai darimana". Jawabnya

Yuta yang paham pun mencoba sabar menunggu hingga Jaehyun benar-benar menceritakannya.

"Aku dan Hwa Ra sudah tidak satu rumah lagi. Menyedihkan bukan?"

"Kenapa lagi memangnya? Dia pergi karena kau nakal lagi ?" Yuta pun terkekeh.

"Hyung jangan tertawa dulu, aku sedang serius". Yuta pun berusaha berhenti dari kekehannya, karena selain Johnny, Yuta adalah orang yang mengetahui masalah terdahulu antara Jaehyun dan Yunjin.

"Baiklah...baiklah. Ayo lanjutkan". Tutur Yuta.

"Sebenarnya masalah kami tidak terlalu rumit. Aku juga tidak terlalu mempermasalahkan hal ini. Tapi kau tahu kan Hyung, pada dasarnya orang tuaku dulu tidak terlalu merestui kami. Apalagi dengan keadaan sekarang dokter bilang Hwa Ra sulit untuk mengandung. Dan Hwa Ra sangat memikirkan keluargaku, dia tidak ingin mengecewakan mereka".

"Kalau masalah kalian seperti ini, tentu saja kalian sendiri yang harus memutuskan jalan keluarnya".

"Keluarga memang penting. Dan tidak salah juga mereka ikut andil. Namun dalam menentukan keputusan mereka tidak boleh ikut campur menurutku. Dan kalau aku perhatikan kau terlalu mengiyakan semua perkataan mereka. Dan aku rasa Hwa Ra paham, kalau kau tidak ingin mengecewakan mereka. Maka dari itu ia melakukannya". Lanjut Yuta.

"Iya aku juga sadar Hyung, hal yang paling aku tidak bisa lakukan adalah tidak bisa membantah orang tuaku. Terlebih aku adalah anak satu satunya mereka. Aku tidak tahu ini salah apa benar, tapi memang seharusnya sekarang aku lebih tegas dengan diriku sendiri"

"Lagi pula aku juga tidak yakin kau bisa sanggup". Yuta menjeda kalimatnya mengambil nafas sejenak. "Maksudku, aku tidak yakin kau bisa melakukan semua tanpa Hwa Ra, setelah bertahun-tahun kau hidup dan melewati semuanya bersamanya. Dan aku lihat kau terlalu bucin dengannya".

MR. DIMPLE | JUNG JAEHYUN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang