Bab 21

151 10 6
                                    

Jaehyun melajukan mobilnya menuju apartemennya kepulangan dari apartemen Yuta. Perasaannya sudah resah gelisah, juga takut, tapi ia tidak bisa menahannya lebih lama lagi, kali ini Hwa Ra harus tahu mengenai hal ini.

Jaehyun membuka pintu, Hwa Ra yang sedari tadi menunggu kedatangan Jaehyun. Ia langsung beranjak dan menyambut hangat Jaehyun.

"Sayang..." Hwa Ra langsung memeluk dan bergelayut manja pada Jaehyun.

"Mau makan apa biar aku siapkan?" Tanya Hwa Ra sambil mengalungkan tangannya dileher Jaehyun.

"Tidak usah, aku sudah makan tadi, sekarang aku mau mandi dulu" Jawab Jaehyun sambil tersenyum. Padahal dihatinya ia merasa sakit, sungguh Jaehyun takut sekali senyuman Hwa Ra hari ini akan hilang jika ia memberitahu kenyataan yang sudah pasti akan menyakitinya.

"Baiklah. Setelah itu nanti kita bicara ya" Jawab Hwa Ra. Jaehyun pun mengangguk sambil mengecup kening Hwa Ra.

Entah kenapa rasanya malah semakin berat bagi Jaehyun untuk mengatakannya, padahal tadi saat di apartemen Yuta ia sudah sangat yakin, tapi setelah melihat Hwa Ra, perasaannya malah jadi ragu.

Jaehyun pergi membersihkan tubuhnya, diluar sana Hwa Ra semakin tidak sabar ia ingin segera memberitahukan kabar bahagia ini pada Jaehyun.

Setelah Jaehyun selesai, Hwa Ra sudah menunggu di meja makan sambil menyiapkan minuman hangat untuk Jaehyun, dengan wajah yang ceria dan penuh senyum.

Jaehyun pun berjalan dan menghampiri Hwa Ra.

"Tumben coklat panas? Bukan kopi?" Tanya Jaehyun

"Iya hehe, aku lagi gak suka aja nyium wangi kopi."  

"Tapi apapun itu aku pasti selalu suka" Jawab Jaehyun sambil tersenyum kemudian menyeruput coklat panas buatan Hwa Ra.

Hwa Ra menatap lekat sambil mengulum senyum melihat Jaehyun yang tengah menyeruput coklat panasnya, ia sungguh penasaran bagaimana nanti ekspresi Jaehyun saat mengetahui bahwa ia telah postif hamil. Anak yang didambakan selama bertahun-tahun akhirnya telah datang.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan Beib?" Tanya Jaehyun yang kemudian menyimpan cangkir dimeja, kemudian menatap Hwa Ra dengan seksama.

"Kau duluan saja sayang" Jawab Hwa Ra

Jaehyun melipat bibirnya, ia bingung harus mulai dari mana pembicaraannya. 

"Beib.." Ucap Jaehyun sambil memegang kedua tangan Hwa Ra. Hwa Ra masih menatap Jaehyun menunggu ia melanjutkan pembicaraanya.

"Jika aku mengatakan hal ini, kau tidak akan marah kan?" Lanjut Jaehyun

"Marah?" Kenapa harus marah?" Tanya bingung Hwa Ra

"Kau tidak akan meninggalkanku kan?" Tanya Jaehyun memastikan

Hwa Ra terkekeh mendengar pertanyaan-pertanyaan Jaehyun. "Kenapa aku harus meninggalkanmu? Kau selingkuh lagi sayang?" 

Wajah Jaehyun semakin memperlihatkan bahwa ia sedang gelisah, bingung, juga ragu. Hwa Ra yang menyadari hal itu langsung menghentikan kekehannya.

"Ada apa? Kau baik-baik saja kan sayang?" Tanya Hwa Ra

Jaehyun mengambil nafas panjangnya, kemudian ia menghembuskannya, seraya untuk menghilangkan segala kegugupannya.

"Beib...Kejadian lima tahun yang lalu, aku bersama Yunjin." Jaehyun menjeda kalimatnya, mengambil nafas sejenak. "Yunjin ternyata hamil dan dia mengandung anakku, dan sekarang anak itu sudah berusia lima tahun"

Derrr... 

Bagai disambar petir hati Hwa Ra mendengar penuturan Jaehyun. Hwa Ra begitu tercengang mendengar hal ini. Detak jantungnya terasa berhenti seperkian detik, dadanya terasa sesak, namun ia masih berusaha berekspresi seperti datar demi bisa mendengarkan kelanjutan penuturan Jaehyun.

MR. DIMPLE | JUNG JAEHYUN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang