Mohon maaf dengan Typo yang bertebaran di sana sini, dan jangaan lupa Votenya yaa..🙏🙏
Sesampainya di rumah lili langsung menuju kamar Jisoo, terlihat Jisoo sedang duduk menghadap Laptopnya di meja kerjanya. Lilipun segera menuju tempat tidur jisoo dan mendudukkan tubuhnya di sana.
"Kau sekarang benar benar menghabiskan waktumu hanya untuk Jennie Li.." Gumam Jisoo sambil menyandarkan tubuhnya di kursi tempat ia duduk.
"Entahlah,, aku hanya ingin selalu bersama dengannya selama mungkin, tapi bukankah kau juga sekarang lebih banyak menghabiskan waktumu bersama Chaeyoung, jadi sama saja kan?" sahut lili sembari terkekeh.
"Tentu saja itu tak bisa di samakan Li,, kebersamaanku bersama Miss Chae semata mata karena pekerjaan, tentu jauh berbeda denganmu" sahut Jisoo seraya merenggangkan tangannya.
"Apa kau tak mencoba untuk mendekatinya secara pribadi Jis..?' tanya Lili dengan penasaran.
"Sebenarnya aku telah mencobanya beberapa kali,tapi dia seperti menutup rapat untuk berinteraksi lebih denganku, dia seperti membangun tembok pembatas dan memperkuatnya di tiap hari" sahut Jisoo sambil menghela nafas panjang.
"Kenapa bisa ada orang seperti itu ya.." gumam Lili seperti pada drinya sendiri.
"Aku juga merasa heran Li,, mungkin dia ada semacam trauma atau entahlah,," Jisoo berkata dengan nada Lemah "Oh iya, aku dengar dari nenek kau ingin membuka usaha kedai ramen ya?" tanya Jisoo mengganti topik pembicaraan.
"Eemm iya,, Aku merasa tak tega pada Jennie yang harus melakukan pekerjaan yang menurutku itu tak pantas di kerjakan oleh seorang gadis sepertinya, namun untuk memintanya berhenti sekarang bukanlah hakku makanya aku ingin memulai usaha ini dan nanti saat usaha ini telah berjalan aku akan memintanya untuk ikut mengurusnya. Kalau menurutmu bagaimana jis..? tanya Lili mminta pendapat Jisoo.
"Aku sependapat denganmu Li,, nanti aku akan bantu promosikan ke rekan rekan kerjaku, tapi kau harus memastikan Ramyun yang kau jual nanti memiliki rasa yang lezat" seru Jisoo
"Kau tak usah meragukan itu Jis, Somi bisa memasak Ramyun dengan rasa di atas rata rata, dan aku akan belajar padanya" sahut Lili
"Yag bisa memasak Ramyun lezat itu Somi, dan jangan mengganggap mudah dalam hal memasak Li.." jisoo berkata sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
"Aku tau itu, tapi kau juga tau kan aku punya kemampuan dia atas rata rata, jadi aku yakin aku akan bisa memasak Ramyun seenak masakan Somi" sahut Lili yakin.
"Hhmm baiklah terserah padamu, tapi awas saja jika nanti semua tak sesuai dengan ekspetasimu" gumam Jisoo karena malas berdebat dengan Lili, dan itupun membuat Lili terkekeh penuh kemenangan.
"Jika tak ada yang ingin kau bicarakan aku mau kembali ke kamarku, aku mau mandi" seru Lili sembari bangun dari duduknya.
"ya sudah sana mandi, aku juga mau tidur lebih awal kerena besok aku harus menjemput Miss Park lebih pagi dari biasanya" sahut Jisoo seraya mematikan Laptopnya dan bergegas menuju tempat tidur.
"Selamat istrahat jisoo" seru Lili seraya keluar dari kamar Jisoo.
"Jangan lupa tutup pintunya LI.." teriak Jisoo seraya merebahkan tubuhhnya ke tempat tidur.
Lilipun masuk ke kamarnya dan segera mendudukan dirinya ke tempat tidur. "Ooh My.. aku lupa mengabari jennie" serunya seraya buru buru mengambil ponsel dari dalam tasnya dan segera menelpon Jennie.
"Kau pasti kelupaan lagi untuk mengabariku" Terdengar suara berat jennie di seberang sana yng membuat Lili tau bahwa Kekasihnya sedang kesal sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Peri Lili ( Jennlisa )
Aktuelle LiteraturBercerita tentang seorang Peri yang di hukum turun ke bumi dan menemukan Cintanya