Bab 22

641 81 14
                                    

                            Jennie Pov

    Aku melihat cahaya itu berputar putar sesaat di atas kepalaku, Iyaa cahaya itu kian memudar dan membentuk satu sosok Gadis berpakaian bak putri putri dari negeri dongeng, dengan gaun indah dan selendang sutra menghias terkalung di lehernya.

  "Siapa kau sebenarnya?" tanyaku sambil menutup separuh mataku dengan telapak tanganku karena silau.
namun tak ada jawaban.

"Saatnya aku pergi Jennie" terdengar satu suara yang sangat familiar ditelingaku.

"Lili apakah itu kau?" teriakku pada bayangan yang melayang meninggalkanku.

  "Lili,, jawablah jika itu kau" teriakku lagi.

  "Lili kenapa kau tak menjawabku, kemana kau akan pergi, Lili jangan tinggalkan aku,,Lilii,,," Teriakku namun cahaya itu kian menjauh dan menghilang dari pandanganku.

  "Lili..." Akupun membuka mataku kurasakan nafasku terengah. "Astaga ternyata semua itu hanya mimpi" gumamku kemudian  kuraih segelas air putih yang selalu tersedia di meja samping tempat  tidurku dan akuppun meminumnya sampai habis.

  Ku raba tempat tidur di sampingku dan tak ku temukan lili, kemudian aku raih ponselku untuk melihat jam berapakah sekarang dan ternyta waktu telah menjukkan pukul 5;30.

  "Tumben Lili bangun duluan dariku" gumamku "Tapi kemana dia" akupun mencarinya ke kamar mandi tetapi Lili tak ada di sana.

  "Atau mungkin dia ada di bawah" Bisikku dan akupun segera turun ke bawah untuk mencarinya. ku lihat Somi tengah membuat sarapan di dapur dan akupun menghampirinya.

  "Somi apa kau  melihat lili? tanyaku

  "Tidak,, bukankah dia masih tidur di kamarmu unnie" sahut somi dan aku hanya mmenggelengkan kepalaku. "Lalu dimana dia?" tanya balik Somi kepadaku.

  "Entahlah saat aku bangun dia telah tak ada di kamarku" sahutku bingung.

  "Coba Unnie telpon saja dia, siapa tau Kak Lili sedang lari pagi" Somi berkata memberi saran padaku, akupun segera kembali ke kamar untuk mengambil ponselku dan langsung menghubungi nomor Lili.

  Ddrtt,,Ddrtt..
terdengar suara getar Handphone dan akupun mencarinya, ternyata itu adalah Ponsel lili yang berada di bawah bantal.

  "Kenapa dia tak membawa ponselnya?" gumamku "Atau dia melupakannya? apa dia pulang kerumah, sebaiknya aku tanya ke Jisoo" gumamku dan akupun langsung menelpon Jisoo.

   "Iyaa Jenn ada apa  kau pagi pagi menelponku" terdengar suara serak jisoo yang baru bangun tidur.

  "Maaf Jisoo aku mengganggumu sepagi  ini, aku hanya ingin menanyakan apakah lili pulang ke rumah?' tanyaku pada Jisoo

  "Bukankah Lili menginap di rumahmu? tidak dia belum pulang kok" sahut jisoo dengan nada Bingung.

  "Iya memang Lili menginap di sini tapi saat aku bangun dia sudah tidak ada, dan dia lupa membawa ponselnya. aku pikir dia kembali kerumahmu" sahutku mulai di hinggapi  rasa tidak enak.

  "Mungkin dia sedang lari pagi Jenn,, kau tunggu saja, ya sudah aku harus bersiap untuk berangkat kerja" sahut Jisoo.

   "Baiklah kalau begitu Jis maaf telah mengganggumu sepagi ini" aku berkata kemudian mematikan sambungan telpon kami.

  "Lili kau kemana" gumamku sambil berdiri di sisi meja, pandangankupun tertuju pada selembar kertas yang ada di sana, dengan penasaran akupun mengambilnya, ada tulisan di sana.

  "Dear jennieku tersayang.. Maafkan jika kau terbangun dan tak menemukanku ada bersamamu, Sayang aku harus pergi untuk waktu yang akupun ak tau sampai kapan. Jangan mencariku, kau cukup menungguku sampai aku bisa kembali. Sayang maafkan aku yang tak bisa berpamitan langsung padamu, Aku titipkan Kedai Ramyun JL padamu. Aku Mencintaimu
  Your Love Lili.."

Sang Peri Lili ( Jennlisa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang