Bab 25 🌚🌚

1.3K 93 13
                                    

Setelah makan malam Lili dan Jenniepun masuk ke dalam kamar, Lili segera merebahkan tubuhnya ke tempat tidur sementara Jennie menyelesaikan tugas kuliahnya.

Beberapa saat kemudian jenniepun menghampiri Lili dan duduk di tepi tempat tiidur.

"Li,, katanya kau ingin bercerita padaku tentang kemana kau pergi beberapa hari lalu" seru Jennie sambil menepuk kaki Lili yang asik berkirim pesan dengan Jisoo.

Lilipun meletakkan Poselnya dan ikut duduk di samping Jennie, di raihnyaa kedua tangan Jennie dan di genggamnya erat, ada sedikit kecemasan di wajahnya.

"Apa kau ingat percakapan kita waktu itu sayang? saat kau bilang kau akan tetap menerimaku setelah tau siapa aku sebenarnya?" tanya Lili kemudian mencium punggung tangan Jennie.

"Iyaa aku ingat sekali Hon, aku tak perduli dengan siapa dirimu sebenarnya maka cepatlah bercerita" sahut jennie ddengan tak sabar.

Lilipunn menghela nafas panjang sebelum memulai ceritanya.

"Hhhh,,, Sayang,, sebenarnya aku ini bukanlah manusia sepertimu" Lili berkata sambil menatap mata Jennie. Mendengar kata kata Lili Jenniepun terkikik.

"Jadi apakah benar kau ini jelmaan dari mahluk jadi jadian Li,," seru Jennie masih sambil terkikik yang membuat Lili menggelengkan kepalanya.

"Aku serius J,, aku bukan jelmaan mahluk jadi jadian tapi aku ini adalah seorang peri, Tepatnya satu tahun Lalu atau jika di negeri peri seratus tahun lalu aku melakukan satu kesalahan hingga aku di hukum turun ke alam manusia dan aku bertemu denganmu" Lili menghentikan kata katanya.

"Dan beberapa hari lalu itu masa hukumanku telah berahir sehingga aku di jemput kembali ke Negeri Peri, namun jatuh cinta terhadap manusia adalah salah satu kesalahan besar di sana, tapi beruntungnya Unie dan bundaku berhasil merubah sedikit hukuman bagi Peri yang jatuh cinta terhadap manusia" Jennie menyimak Cerita Lili dengan serius.

"Dan akupun memutuskan untuk mengakui kesalahanku kepada Ratu peri yang juga merupakan Ibuku, dan saat ini aku sedang menjalani hukumanku dengan tak di perbolehkan lagi tingggal di Sana, tapi ini memang yang aku mau yaitu tinggal dan menghabiskan hidupku bersamamu" Lili mengahiri ceritanya dan menangkup wajah jennie.

"Sudah..? Sudah selesai kau membualnya" seru Jennie sambil menepis tangan Lili.

"Sepertinya kau berbakat untuk mengarang cerita dongeng Hon,," seru Jennie sambil terkekeh "Ceritamu ini sangat menyentuh" lanjut jennie lagi. Lilipun mengusap kasar wajahnya.

"Sayang,, apa yang aku katakan itu bukan karangan, itu adalah kejadian yang sebenarnya, Yaa tuhan bagaimana aku bisa menyakinkanmu" Ucap Lili dengan frustasi.

Maka beri aku bukti jika kau ini adalah seorang peri, seperti lakukan sihir atau keluarkan sayap dari dalam punggungmu" seru Jennie sambil tertawa.

"Lili kau benar benar membuang waktu, ceritamu pada Ella lebih bisa di terima akal di bandingkan ceritamu kali ini" gumam jennie ssambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Baiklah aku akan membuktikan jika apa yang aku katakan barusan bukan hanya bualanku" sahut lili dengan serius.

"Maka buktikanlah" sahut jennie sambil menopang dagunya.

"Kau mau melihat apa dari dalam sini?' tanya Lili pada Jennie.

"Eeemm,, aku ingin melihat pemandangan Langit di luar sana tapi kau hadirkan di dalam kamar ini" sahut jennie dengan nada bercanda.

"Baiklah,," sahut Lili. Kemudian dia memejamkan matanya dan menjentikkan jarinya, seketika ruanganpun menjadi gelap dan sesaat kemudian langit langit kamar Jennie berubah menjadi hamparan Langit dengan berhiaskan bulan dan bintang .

Sang Peri Lili ( Jennlisa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang