Jisoo melajukan motornya dengan kecepatan sedang, di rasakan tubuh Chae sedikit bergetar karena kedinginan, maklum dia tidak terbiasa mengendarai motor apalagi di saat malam seperti ini.Jisoo meraih dua tangan Chae untuk di lingkarkan ke perutnya, telapak tangannya terasa dingin dan Jisoopun menepikan motornya.
"Kenapa berhenti di sini Jisoo?" tanya Chae dengan ragu dan Jisoo hanya tersenyum sambil memasukkan kedua telapak tangan Chae ke saku kiri dan kanan jaketnya.
"Dengan begini tanganmu akan lebih hangat" bisik Jisoo sambil menoleh ke belakang dan ternyata Chae tengah memajukan wajahnya sebatas bahu jisoo hingga wajah mereka hanya terpisah tak sampai satu inchi.
Jisoo segera menarik wajahnya dengan gugup dan kembali melajukan motornya, Chae terpaksa lebih merapatkan tubuhnya ke tubuh Jisoo karena kedua tangannya kini ada di saku jaket Jisoo, kemudian dia dengan sengaja menyandarkan kepalanya ke punggung Jisoo.
Mereka hanya saling diam di perjalanan, mungkin mereka sibuk berbicara dengan perasaan mereka masing masing hingga tak teerasa motor Jisoo telah memasuki halaman Mansion Chae yang luas.
"Kita sudah sampai" seru Jisoo namun Chae tak kunjung turun dari motor dan tetap memeluknya. "Chaee,,," panggil jisoo sambil menepuk nepuk paha Chae dan Chaepn tergagap sambil mengerjapkan matanya.
"Kau ketiduran?" tanya Jisoo sambil terkekeh dan dengan malu Chae menarik tangannya dari dalam saku Jisoo dan bergegas turun dari boncengan motor dan iapun melepas Helmnya dengan kesusahan.
Melihat itu Jisoopun segera membantu Chae melepaskan Helmnya sambil tersenyum manis.
"Uuuh kamu sangat menggemaskan saat kesusahan membuka helm tadi" seru Jisoo yang membuat Chae tersipu.
"Apa kau akan pulang Jis, ini sudah pukul 11 malam lebih" Chae berkata sambil melirik jam di tanganya
"Hhhmm,, jika aku tak pulang lalu aku harus tidur di mana, memang aku boleh tidur di kamarmu?"
"Tentu saja boleh" sahut Chae cepat dan diapun segera menundukkan wajahnya. "Maksutku,, kamarku sangat besar jadi kurasa kau bisa tidur di sana" ucap Chae lagi kemudian bergegas melangkkah memasuki Mansionnya.
Sedangkkan Jisoo masih tersenyum seperti orang bodoh kerena kata kata Chae tadi. "Jisoo kenapa kau masih di situ? apa kau akan tetap ngeyel pulang?" teriak Chae dari ambang pintu yang membuat Jisoo tersadar dari lamunannya dan segera berlari menyusul Chae.
Bruugghht..
Chae melemparkan tasnya ketempat tidur dan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya meninggalkan Jisoo yang kikuk harus berbuat apa. Jisoopun kemudian duduk di tepi ranjang Chae sambil mengelusnya. "Apakah aku nanti akan tidur berbagi tempat tidur dengannya" gumam Jisoo sambil tatapannya menerawang membayangkan dia dan Chae akan tidur bersama.Cekleek..
Lamunan Jisoopun buyar saat Chae keluar dari dalam kamar mandi dengan telah beerganti piyama. "Jisoo kau segera bersihkan tubuhmu,aku telah menyiapkan piyama di dalam" seru Chae sembari menuju meja riasnya dan mengoleskan Cream malam ke wajahnya.Tampa banyak kata Jisoopun menuruti kata kata Chae dan masuk ke kamar mandi, dan benar saja telah tersedia satu stel piyama dengan motif kelinci.
Jisoopun tersenyum meraih piyama itu
"Sejak kapan dia menyiapkan ini? atau memang dia telah mengatur dari awal jika aku harus menginap di sini" gumam Jisoo dengan percaya diri.Jisoopun segera mengganti pakaiannya setelah mencuci muka dan menggosok gigi kemudian iapun segera kembali ke kamar Chae, Di lihatnya chae yanng tengah asik memainkan ponselnya sambil duduk di tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Peri Lili ( Jennlisa )
Genel KurguBercerita tentang seorang Peri yang di hukum turun ke bumi dan menemukan Cintanya