Pagi itu seperti biasa Lili membantu dua pekerja nenek chio merawat tanaman di kebun area rumah nenek chio, keringat mengalir deras membasahi baju yang di kenakan oleh Lili dan juga wajahnya, namun Lili tak memperdulikannya. Dia sangat menikmati saat merawat tanaman yang ada di sana seakan ia mempunyai ikatan hati dengan mereka.
"Ku lihat setelah kau ada di sini tanaman disini semakin subur Li" seru paman Han salah satu pekerja nenek chio'
"Karena aku merawat mereka dengan penuh kasih sayang paman" sahut Lili sambil tersenyum bangga
"Kau ini ada ada saja, memang ada hal seperti itu" sahut paman Han
"Tentu saja ada paman, mereka juga adalah mahluk hidup yang mempunyai perasaan, hanya saja kita tak bisa mengerti bahasa mereka, andai saja kita bisa tau mungkin iap hari mereka akan mengucapkan terimakasih pada kita" seru Lili sambil memotong dahan kering pada sebuah tanaman hias.
"Lili... Lili.." terdengar nenek chio memanggil Lili dari samping Rumah dengan keras
"Iyaa nek ada apa" sahut Lili sambil berteriak.
"Cepat kemari ada yang mencarimu" teriak nenek chio
Lilipun segera menghampiri nenek Chio dengn setengah berlari, "siapa yang mencariku" gumamnya dengan penasaran.
"Siapayang mencariu nek?" tanya Lili dengan penasaran
"Nenek tak mengenalnya, dia seorang gadis cantik" sahut nenek Chio "Kau temui dia saja,dia ada di depan" seru nenek Chio sambil berlalu ke dalam rumah. Lilipun segera melangkahkan kakinya ke halaman depan, senyumnya seketika terkembang saat melihat siapa yang ada di sana.
"Jennie.." gumamnya saat melihat seorang gadis berdiri dengan bersandar pada mobilnya. Lilipun segera menghampiri gadis itu.
"Haaii..." sapa Lili saat dia sampai di dekat Jennie. Jenniepun memutar tubuhnya dan memandang takjub pada Lili yang mengenakan Short pant dan kaos Oversize yang basah oleh keringat yang membuat tubuh Lili tercetak nyata, dan mata Jennie tak bisa lepas dari perut rata Lili.
"Heeii.. kok malah bengong" seru Lili sembari tertawa
"Aaaah maaf" sahut Jennie gugup "Kau habis melakukan apa Li, kenapa kau bisa basah kuyup oleh keringat begini?" tanyaJennie sambil menunjuk baju Lili yang basah.
"Ooohh aku habis merawat tanaman bersama paman Han tadi, aku memang sangat mudah berkeringat" sahut Lilii sambil terkekeh
"Lili ajak temanmu masuk" seru nenek Chio dari ambang pintu.
"Iyaa nek" sahut Lili "Jenn ayo kita masuk" ajak Lili sambil melangkah masuk dan di ikuti oleh Jennie
"Sini nak masuk,ada sedikit camilan untuk menemani kalian ngobrol nih" seru nenek chio sambil menghidangkan camilan dan dua gelas jus
"waah nek tak usah repot repot" sahut Jennie sembari duduk. Lilipun ikut menduukkan dirinya d sebelah Jennie dan berniat mengambil camilan dari piring namun nenek Chio menepis tangannya.
"Lili.. kau bersihkan tubuhmu dulu dan berganti pakaian sana,bajumu basah kuyup oleh keringat dan berbau" omel nenek Chio. Lili mempoutkan bibirnya dengan kesal dan segera berjaan ke arah kamarnya.
Nenek chio hanya menggeleng gelengkan kepalanya. "Siapa namamu nak?" tanya nenek chio pada Jennie
"Jennie nek" sahut Jennie dengan sopan
"Sejak kapan kau menggenal Lili?" tanya nenek chio lagi
"Aku mengenal Lili beberapa hari lalu nek, saat itu dia menolongku saat mobilku terperosok kedalam lubang" sahut Jennie. nenek chio menganguk anggukkan kepalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Peri Lili ( Jennlisa )
Ficción GeneralBercerita tentang seorang Peri yang di hukum turun ke bumi dan menemukan Cintanya