05. Meragukan

69 17 2
                                    

"Katanya gak tahu, tapi jadian." Feby menangguk setuju ucapan Melody.

"Terus katanya nyebelin, tapi udah sayang-sayangan aja." Ujar Feby menambahkan.

Letta langsung tertawa mendengar kedua sahabatnya itu sedang menyindir dirinya ketika baru saja tiba di dalam kelas.

"Yaudah bakso Bu Eka aja gimana?" tawar Letta.

"Pacarnya incaran cewek-cewek, yakali traktirnya cuman bakso bu Eka." Feby mengangguk setuju dengan wajah menyebalkan.

Letta memutar bola matanya malas, baru saja ingin menjawab, tiba-tiba gebrakan meja membuat dirinya dan sahabatnya terkejut.

Brakk!

"Kenapa gak bilang kalau lo pacarnya Arga?!" sentak Naura tiba-tiba sambil menggebrak meja Letta.

Naura adalah Ibu KM di kelas Letta. Satu kelas tahu jika Naura sangat bucin pada Arga. Berkali-kali Naura menyatakan cinta pada lelaki itu, namun hasilnya tetap sama. Penolakan.

Naura tidak terima, usahanya ternyata sia-sia karena lelaki incarannya berpacaran dengan Letta, teman sekelasnya. Kenapa Letta tidak memberitahu dari awal?

"Kalau tahu udah ada yang punya, gue gak akan nekat nembak dia! Gue jadi malu udah di tolak berkali-kali sama Arga! Kenapa gak bilang coba?!" kesal Naura dengan napas memburu.

Letta berdehem sekali mencoba mencari alasan yang tepat, karena masalah ini sama sekali tidak ada di dalam rencananya. Letta lupa jika temannya ini suka pada Arga.

"Jawab Letta! Lo denger gak sih gue ngomong?!" ujar Naura kembali menggebrak meja dengan kuat.

Melody tidak tahan lagi. Ia mendorong Naura dengan kesal. "Lebay banget lo, yang beginian aja diributin. Liat tuh kelas sebelah ikut ngeliatin, gak malu lo?"

"Bodo amat! Gara-gara temen lo gue lebih malu!"

"Lah salah lo sendiri lah ngapain nyalahin Letta?!" tanya Melody tidak terima.

Adegan cek-cok Naura dan Melody masih berlanjut, Feby mencoba menarik Melody agar duduk namun ternyata Melody menepis tangan Feby.

Letta memijit kepalanya, ini baru satu apakah nanti ada lagi yang melabraknya selain Naura.

Letta akhirnya berdiri diantara Melody dan Naura, menghadap kearah Naura. "Gini Na, sebelumnya gue minta maaf gak bilang dulu. Jujur gue juga kaget, soalnya Arga nembak gue duluan. Tapi itu juga baru-baru ini kok. Emm.. Sekitar tiga harian lah," jelas Letta. Rasanya Letta ingin tertawa keras dengan kebohongannya. Di tembak Arga, katanya? Kalau Arga tahu apa tidak kesal.

"Ditembak Arga?" tanya Naura meragukan. Tapi Letta mengangguk meng-iyakan.

"Maaf Na," ujar Letta kembali.

Naura diam menghitung hari dimana ia menembak dengan waktu jadian Letta. Naura menatap Letta dari atas hingga bawah lalu melenggang pergi begitu saja setelah tahu fakta tersebut.

"Aneh banget dia," ujar Feby.

"Malu kali udah marah-marah gak jelas." Cibir Melody.

Letta menghela napas pelan. Sekarang orang-orang tahunya ia adalah pacar dari Arga. Letta harus segera membicarakan masalah ini dengan Arga.

***

Arga menatap ponselnya kesal, harusnya tadi ia meminta nomor gadis itu. Karena sekarang ia tidak tahu dimana kelas Letta. Papan pengumuman nilai pum sudah lama dicopot. Tidak mungkin kan jika ia bertanya pada Alex, pasti temannya akan sangat heboh dan banyak bertanya.

Falling On MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang