BAB 5

245 17 2
                                    

Happy reading.

.

.

.

Pagi ini Aisyah sudah siap dengan barang barang yang akan di bawakannya ke bagasi mobil Gus Azzam.

Btw yang nanya mereka tidur bareng atau gak jawaban nya ia tapi dibatasin pake guling.

"Bunda ayah Aisyah pamit dulu yah"ucap Aisyah memeluk kedua orang tuanya.

"Iya sehat sehat yah jangan ngerepotin suami sama mertua kamu"ucap sang bunda mengelus kepala Aisyah yang tertutupi dengan jilbab.

"Iya bunda"

"Jangan lupa ngelakuin kewajiban kamu sebagai seorang istri oke"tegas sang ayah

"Siap ayah"ucap Aisyah hormat

Sedangkan mereka yang menonton percakapan orang tua dan sang anak itu hanya terkekeh melihat tingkah laku Aisyah yang ada ada saja

"Sekarang kamu kewajiban suami jadi bukan ayah ataupun bunda lagi yang ngasih uang kekamu tapi suami kamu"ucap sang ayah menatap Aisyah

"Iya"

"Azzam titip anak ayah yah jangan bikin dia sedih kalo dia salah marahin ajah tapi jangan pake kekerasan ataupun ngebentak dia buat dia bahagia"ucap sang ayah menatap serius Gus Azzam.

"Iya ayah"ucap Azzam meyakinkan sang mertua

"kami pamit dulu yah Alex,kami akan Jaga anak kalian dan menyayangi dia seperti kami menyayangi Azzam"tegas Ardhan

"Assalamualaikum ucap mereka"

"Waalaikumsalam hati hati"ucap bunda Zella tersenyum

Aisyah sama mertuanya beda mobil karena barang bawaan mereka tidak cukup untuk satu mobil saja FYI Abi Ardhan sudah menelpon supir pesantren pak Maman untuk menjemput mereka, bukannya tidak ada mobil lagi hanya saja Abi Ardhan capek jika harus membawa mobil,btw pak Maman gak tau kalo gus azzam menikah karena,Gus Azzam terlebih dahulu berangkat dari pada Abi dan uminya,agar pak Maman gak tau kalo Gus Azzam menikah.

. . .

Kini sepasang suami istri itu telah sampai ke ndalem tepatnya rumah yang dibelikan Gus Azzam untuk mereka,sebelum mereka berdua menikah.

Saat ingin berjalan kembali ke pesantren Gus Azzam menarik tangan Aisyah

"Mau kemana"tanya Gus Azzam dingin

"Ya kepesantrenlah Gus kemana lagi kalo gak kesana"ucap Aisyah bijak

"Oh"ucap Gus Azzam membiarkan Aisyah pergi

Tak lama kemudian Abi Aletta dan Abi Ardhan datang menghampiri Azzam yang sedang mengemasi barang sendirian

"Loh Aisyah mana?"tanya umi Letta pada sang anak

"Udah balik ke pesantren"ucap Gus Azzam sopan

"Loh bukannya dia akan tinggal bersama kamu?"tanya Abi Ardhan

"Azzam tidak baik kalo suami istri pisah ranjang apalagi pisah rumah gaboleh"ucap umi Letta serius

"Nanti kita omongin di Aisyah bahwa dia akan kita jadikan santri khusus saja"ucap Abi Ardhan yang diangguki oleh istri dan putranya.

Dilain tempat gadis itu Aisyah kini sudah dipesantren dan berjalan menuju asramanya ia sungguh tak sabar ingin menemui sahabat sahabatnya.

. . .

"Aisyahhh"ucap Dara dan Dania kompak memeluk Aisyah hingga Aisyah kesusahan napas dengan pelukan mereka

"Kangen deh sama kamu Aisyah"ucap Dania yang diangguki oleh Dara

"Saya juga kangen,tapi lepasin dulu pelukannya saya bisa kehabisan napas karena pelukan kalian"ucap Aisyah kewalahan dengan tingkah sahabatnya itu.

"maaf"kompak kedua gadis itu.

"Yaudah ayo kita bantuin kemas barang barang kamu"ucap Dania

"Jangan dulu aku mau jalan jalan dulu liat liat pesantren udah kangen banget"ucap Aisyah lebay yang diangguki oleh kedua sahabatnya.

Sepanjang koridor Aisyah memperhatikan sekitar pesantren dan tidak sangaja bertemu Gus Azzam.

"Kamu ikut keruangan saya"ucap Gus Azzam dingin

"Iya Gus,saya ikut Gus Azzam dulu nanti saya nyusul kalian"ucap Aisyah berlalu dari sana.

Sesampainya diruangan Gus Azzam,Gus Azzam sengaja membuka pintu agar tak terjadi fitna diantara mereka walaupun mereka sudah menikah bagaimanapun warga pesantren gak ada yang tau kalo mereka sudah menikah

"Kenapa Gus?"tanya Aisyah penasaran karena ia tidak membuat kesalahan apapun sedari ia tiba dari pesantren

"Kamu saya jadikan siswa khusus dan tinggal bersama saya di ndalem.

"Tapi saya salah apa Gus?"

"Kita ini sudah menikah jadi tidak baik kalo kita pisah ranjang apalagi pisah rumah"

Aisyah diam sebentar dan memahami apa yang di bicarakan oleh suaminya itu.

"Oke syukur tadi Aisyah belum kemas kemas barang Aisyah kedalam lemari"

"Sekarang kemas barang kamu yang lain nanti habis sholat isya temui saya di sini kita pulang bersama"

"Siap Gus"ucap Aisyah hormat

"Sihlakan keluar"

"Dasar suami galak"ucap Aisyah ketus

Gus Azzam yang melihat hanya terkekeh dengan tingkah istri kecilnya itu.

. . .

"Dania Dira"ucap Aisyah menghampiri kedua sahabatnya yang berada di taman pesantren

"Duduk dulu Aisyah"ucap Dania menepuk kursi di tengahnya

"Tapi Gus Azzam ngomong apa sama kamu?"ucap Dara penasaran.

"Saya dijadiin siswa khusus dan saya akan tinggal di ndalem jadi saya ga bisa tidur bareng kalian lagi dong"lirih Aisyah memeluk kedua sahabatnya Hingga mereka menangis bersama.

"Gabisa tidur bareng dong pelukan bareng"ucap Dara lirih.

"Iyaaa"lirih Aisyah

"Yaudah hargain keputusan Gus Azzam,kita bantu kemasin bareng Aisyah yuk"ucap Dania semangat.

. . .

Saat kegiatan pondok selesai Aisyah menghampiri Gus Azzam dalam ruangannya.

"Gus ayo"mengajak suaminya

"Hmm"dingin Gus Azzam

Mereka berjalan menuju gerbang belakang pesantren yang tidak banyak orang tau lebih tepatnya hanya keluarga Argantara saja yang tau.

"Kok Aisyah gak pernah lihat gerbangnya"

"Keluarga Argantara saja tau"

"Oo gitu"

Sesampainya dirumah,Aisyah langsung mengemasi barang barangnya dan Gus Azzam.

FYI orang tua Azzam ada kerjaan di luar kota jadi ga bisa bertamu ke rumah Gus Azzam dan Aisyah.




Halo gaes jangan lupa vote jangan baca ajah dong

Follow akun ini juga ya

Makasih sudah membaca.


CINTA UNTUK AISYAH(OG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang