Chapter-05

2.6K 271 12
                                    

Happy reading...

.
.
.

Yizhan tetap mengkonsumsi ASI eksklusif dari Zhan selama Xiao Zhan tidak ada di tempat.

ASI-nya telah diperah dan disimpan dalam freezer khusus yang suhunya minus 20 derajat bisa enam sampai 12 bulan.

Wang liyu mengawasi yizhan selama dua puluh empat jam sesuai janjinya kepada Wang yibo dan Xiao Zhan.

"Yah, jika yizhan tersenyum lesung nya persis zhanzhan. Lihat mata bulatnya," ucap Chen xiao tanpa sadar.

Wang liyu tetap tenang meskipun ia tahu kebenarannya.

"Ibu benar. Wah lihat senyum nya manis sekali tidak seperti gege yang datar.  Bersyukurlah ia memiliki wajah datar gege tapi senyum nya sangat manis," Bailu menjadi gemas menoel pipi bayi yang baru saja selesai di dandani setelah mandi.  Bibirnya tidak lepas dari dot nya.

"Makanya segera lah punya anak jika kau punya waktu. Nanti suda beruban baru punya satu anak. Keburu tua," usapan tangan Bailu terhenti mendengar ucapan ibunya.

"Memang nya menjadi perempuan syaratnya harus punya anak, ya?" Tanyanya pelan.

Cheng xiao fokus memakai kan kaos kaki yizhan," Tidak juga.  Perempuan tetap perempuan dan tidak ada yang bisa mengubah itu. Cukup jalankan tugas mu sebagai istri dan soal anak sudah ada yang mengaturnya jadi jangan terlalu dipikirkan, mengerti?" Cheng xiao memegang kedua pipi Bailu.

"Aku mengerti. Terimakasih bbu," Cheng xiao mengangguk.

Bailu sangat bersyukur lahir dari keluarga yang tidak pernah memaksakan kehendak terhadap anak-anaknya.

Sebagai seorang kapten Wang yibo bertanggung jawab membawa kembali kawannya meski telah menjadi mayat sekalipun. Tidak bisa berlari meninggalkan teman.

Dari atas Wang yibo melihat J-15 telah meledak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari atas Wang yibo melihat J-15 telah meledak. Melandaskan Jet-nya pemuda itu keluar berlari menuju J-15.

"Mark!  Mark?" Panggil Yibo berulang kali namun tidak ada jawaban. 

Dor

Tembakan dari atas yang mengarah kepada nya. Pemuda itu mengelinding diatas pasir. 

"Kapten Wang, we meet again.  Past year you shoot me down and now my turn," suara dari arah pesawat asing. 

Akh

"Mark?" Suara Mark yang terkubur pasir dengan banyak luka ditubuhnya.

Wang yibo menghindari peluru hingga tiba di tempat Mark.

"Mark gunakan Jet milik ku dan berikan ini kepada komandan.  Aku akan berusaha mengalihkan perhatian mereka lalu kau lolos dengan Jet ku," perintah Wang yibo.

Silent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang