Chapter 15

2.5K 211 14
                                    

Happy reading...

.
.
.

Satu bulan telah berlalu semenjak keduanya meresmikan hubungan. Xiao Zhan lebih sering ijin pulang ke rumah keluarganya yang sebenarnya pergi bersama Wang Yibo. Pemuda itu membeli sebuah apartemen untuk di tinggali keduanya.

Sementara Bailu merasa tidak adil karena Wang Yibo telah mengantikan Wang Liyu sebagai direktur. Kebersamaan nya dengan suaminya pun semakin jarang bahkan hampir tidak pernah. Lebih terlihat seperti orang asing. Seperti saat ini, Xiao Zhan menidurkan Yizhan karena Wang yibo sedang melakukan perjalanan bisnis keluar kota.

Baru saja Xiao Zhan keluar dari kamar Yizhan, Bailu menarik kasar Xiao Zhan.

"Kau bukan ibu Yizhan yang harus dua puluh empat jam mengurusnya. Dia punya kakek dan nenek juga Yibo sudah kembali jadi berikan waktu mu untuk ku.

"Kau tidak pernah berubah membuat ku semakin tidak mengenali mu. Kau bukan sahabat yang kukenal. Wanita yang aku kenal adalah Bailu yang lembut bahkan tak bisa berkata kasar," Xiao Zhan bertahan dalam keluarga itu hanya karena janji nya kepada Wang yibo dan Yizhan.

Jika tidak, sudah lama Xiao Zhan menceraikan Bailu bahkan sudah sering kata cerai keluar dari mulutnya.

"Jangan menyalahkan aku. Kau sengaja dekat dengan yizhan agar bisa merayu Yibo, bukan?"

Xiao Zhan menahan geram karena tidak ingin membuat keributan dan membangunkan orang rumah. Tidak ingin membuat kegaduhan lebih banyak, Zhan memilih untuk kembali ke kamar putranya namun, Bailu lebih dulu menahannya dan akan hendak menyakiti pria itu namun, tangan nya berhenti di udara.

"Yibo kau___

Plak

Tamparan Yibo tidak main-main. Terbukti Bailu jatuh kelantai dengan pipi bekas tangan Yibo.

"Xiao Zhan, temani Yiyi!" Tegas Yibo dengan nada yang tidak bisa di bantah.

"Tapi__

Xiao Zhan benar-benar tidak bisa melihat keadaan ini. Dua bersaudara ada saling menatap seakan saling membunuh.

Wang yibo bahkan tidak peduli dengan keberadaan Bailu disana. Ia menatap Zhan sangat intens tanpa peduli keberadaan adiknya disana,"jangan khawatir. Bailu adik ku."

Xiao Zhan dengan patuh masuk kedalam kamar memeluk Yizhan di atas ranjang Yibo.

"Hari ini papa sangat bahagia," ucap Yibo merasa begitu berharga sebab Yibo dengan lantang melindunginya tanpa peduli apapun. Xiao Zhan melihat tangan nya yang tadi di sentuh Yibo.

Bailu dan Yibo saling menatap satu sama lain menyelami jalan pikiran masing-masing.

"Bailu adalah adikku jika dia salah aku berhak menegurnya jika dia dalam masalah maka aku harus menolongnya dan jika__"

Pemuda itu mendekati Bailu dan berbisik tepat di samping telinga Bailu.

__seseorang berusaha mencelakai adik ku maka aku tidak sungkan untuk membunuhnya."

"Bukankah kau hilang ingatan?" Balas Bailu.

"Ingatan ku yang hilang bukan perasaan sebagai kakak," ucap nya sambil melangkah kedalam kamar meninggalkan Bailu yang menahan amarahnya. Bailu melempar Gelas kosong di atas meja hingga pecahan nya berhamburan ke lantai.

"Kenapa tidak tidur?" Tanya Yibo sambil melepaskan dasi dan jas nya .

"Aku khawatir dengan mu," balas Zhan.

"Aku baik-baik saja." Ujar Yibo sembari mencium kening dua orang terkasih nya sebelum membersihkan tubuh nya.

Xiao Zhan menahan degup jantungnya saat mendengar suara air yang mengalir memantul dari lantai dan tubuh pemuda itu.

Silent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang