Happy reading...
.
.
.Lima tahun telah berlalu semenjak kejadian mengenaskan yang menimpah putra sulung keluarga Wang berefek buruk kepada keluarga Wang.
Cheng Xiao sering sakit-sakitan merindukan Sang putra tercinta dan seorang ayah yang gila kerja dan Bailu yang Sikap berubah menjadi semena-mena tidak seperti perempuan yang Xiao Zhan kenal dengan tipikal lembut.
Meskipun yizhan hidup dengan Xiao Zhan namun tiada hari terlewati tanpa merindukan Sang Ayah.
Untuk tidur saja Yizhan harus mendengarkan suara Ayah nya melalui rekaman suara yang pemuda itu simpan bersama surat yang di berikan komandan Wang Yibo.
Setiap ulang tahun yizhan, Wang yibo mengucapkan nya menggunakan video rekaman nya seakan pria itu telah mengetahui sesuatu akan terjadi.
Yizhan bertumbuh hanya dengan melihat ayahnya lewat layar camera tanpa menyentuh secara langsung .
Diantara semua kejadian yang terjadi, tidak ada satupun yang bertanya bagaimana keadaan Xiao Zhan, Seperti apa perasaan nya.
Tidak ada yang peduli. Hidup dalam keluarga dari pria yang ia cintai dan mengaku sebagai paman bagi yizhan tanpa memberitahu kebenaran nya.
Rasa rindu yang mencekik nyaris mati namun bertahan untuk sang putra tercinta buah cinta nya bersama pria yang entah kapan telah menyentuh hati nya. Berharap suatu saat nanti penantian nya tidak akan sia-sia.
Harapan itu muncul ketika sebuah rekaman diperdengarkan oleh Wang liyu kepadanya.
Hari-hari perdebatan kecil sering terjadi meskipun Xiao Zhan yang sering meminta maaf walaupun Bailu yang melakukan kesalahan.
Bertahan dalam keluarga ini lebih parah dari pada keluarganya sendiri.
Keluarga nya memang tegas dan otoriter dan itu sudah menjadi kebiasaan baginya tapi tiba-tiba harus menghadapi keluarga yang harmonis berubah sunyi layaknya rumah tanpa penghuni.
Menghadapi kepribadian yizhan berubah semakin dingin seperti ayahnya. Bicara pun seperlunya.
Pulang ke keluarganya ia mendapatkan tekanan karena belum memberikan cucu bagi keluarga Xiao.
Xiao Zhan sedikit bersyukur karena xuan Lu berangsur-angsur membaik. Seperti saat ini Xiao Zhan membawa yizhan bertemu xuan Lu.
Xuan Lu kembali bekerja di rumah sakit seperti sedia kala.
"Xiao Zhan bagaimana pencarian mu mengenai, Wang yibo?" Tanya xuan Lu. sementara anak berusia tujuh tahun itu sedang asik bermain rubik.
"Aku tidak tahu bagaimana caranya lagi aku mencarinya. Tidak ingin menyerah tapi hatiku mengatakan bahwa Yibo baik-baik saja," yizhan mendengar ucapan Xiao Zhan lalu berdiri mendekati sofa.
"Daddy baik-baik saja papa halus belsabal," Yizhan sudah terbiasa memanggil Xiao Zhan papa karena dari kecil Xiao Zhan yang selalu bersamanya.
Yizhan anak yang tumbuh dengan kecerdasan melebihi usianya. Sikap menganalisis dan mengevaluasi segala sesuatu sangat cepat. Dia terlalu pintar untuk anak seusianya.
"Rubiknya sudah selesai?" Tanya xuan Lu bergeser sedikit memberikan tempat untuk yizhan.
"Sudah," ucap bocah itu. Xiao Zhan mengusap kepala Yizhan.
"Berapa lama ?" Tanya Xuanlu karena biasanya bocah seusianya bahkan tidak tahu cara menyelesaikan rubik apalagi menyusun nya dengan waktu yang singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
FanfictionDalam masa tugasnya , Wang yibo terpaksa harus pulang ke rumah setelah sepuluh tahun lamanya. alasan nya kembali ke rumah karena sebuah keranjang bayi yang di letakkan di depan rumah beratas namakan dirinya. Belum sampai dua hari Wang yibo pulang...