[6]. DUDA TAMPAN ANAK DUA

377 36 4
                                    

--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--

HAPPY NEW YEAR 🎉🎉

HAI KESAYANGAN AUTHOR, APA KABAR?

SEBELUM BACA LEBIH BAIK KALIAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT DI SETIAP PARAGRAF 💬

_HAPPY READING_

☁☁☁

Seorang laki-laki kini sedang kelimpungan kesana kemari mencari kedua anaknya, yah dia adalah Reiyhan.

Tadi saat Reiyhan dan Refga baru saja pulang dari luar kota tiba-tiba saja mbak Nisa berjalan tergesa-gesa kearah mereka berdua dengan raut wajah cemas.

"Mas, Mas Reiyhan" Reiyhan menatap bingung mbak Nisa yang kini sudah berdiri di depannya sambil menangis.

"Iya kenapa mbak?" Bukan Reiyhan yang bertanya melainkan Refga.

"Maaf. Emm.. A-anu mas, twins--".

"Twins kenapa?" Belum selesai mbak Nisa berbicara Reiyhan sudah memotongnya terlebih dahulu.

Raut wajah Reiyhan kini berubah menjadi menyeramkan. Firasatnya mengatakan ada sesuatu yang terjadi saat ini.

"I-itu--" Mbak Nisa memejamkan matanya takut sekali menatap Reiyhan yang kini sedang memandanginya dengan tajam.

"Ngomong yang bener!" Bentak Reiyhan membuat mbak Nisa semakin ketakutan.

"Udah Reiy, jangan ngebentak gitu kasian mbak Nisa ketakutan" Ucap Refga.

Refga menatap mbak Nisa yang sedang mengis terisak. "Twins kenapa mbak?" Tanya Refga dengan nada halus.

Mbak Nisa pelan-pelan mendongakkan kepalanya menatap Refga. "Hiks ma-maafkan saya mas".

Reiyhan dan Refga di buat semakin bingung. "Maaf kenapa mbak? Coba ngomong yang jelas, kami engga faham mbak mah ngomong apa" Ucap Refga.

Semua tubuh mbak Nisa bergetar. Ia mengela nafasnya pelan. "Maaf mas, hiks T-wins hi-hilang" Dengan menutup kedua matanya akhirnya mbak Nisa bisa berbicara.

"APA!" Sontak ucapan mbak Nisa membuat Reiyhan serta Refga kaget dan dengan tak sengaja Reiyhan membentak mbak Nisa.

"KENAPA TWINS BISA HILANG HAH?! BUKANNYA SAYA MEMPERKERJAKAN KAMU UNTUK MENJAGA TWINS!" Raut wajah Reiyhan kini sudah memerah karena emosi.

Mbak Nisa semakin mendudukkan kepalanya dengan badan bergetar ketakutan kini diapun sudah terduduk di lantai. "Maaf mas, maaf saya teledor ngejaga twinsnya".

Refga menghela nafasnya pelan untuk meredakan sedikit emosinya. "Sudah-sudah, disini twins hilang. Kalo kita ngomong masalah twins hilang dengan emosi itu engga bakalan bisa bikin twins ketemu".

DUDA TAMPAN ANAK DUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang