Chapter 2

134 16 6
                                    

REVENGE

BXB

FORT THITIPONG AS ALDRIC MAHARDIKA NIXON

PEAT WASUTHORN AS EZA ZETANA GIOVANO

MATURE

ROMANCE

CERITA INI HANYA FIKSI, HASIL PEMIKIRAN PENULIS. JIKA ADA KESAMAAN PADA NAMA, TEMPAT, DAN LAIN SEBAGAINYA ITU MURNI TIDAK DI SENGAJA. DI LARANG KERAS MENGCOPY CERITA INI.

꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰꙰


AUTHOR POV


Mereka berjabat tangan cukup lama, sampai sang fotografer harus berdeham untuk memberi tanda kepada mereka bahwa mereka harus mulai untuk pemotretan nya. 

( p.s bayangin konsep pemotretannya itu kayak majalah moment ya hehehe )

Setelah mendengar suara sang fotografer mereka langsung menuju set foto. untuk pakaian yang mereka kenakan sekarang itu jas hitam untuk konsep elegan dan sexy. Sang fotografer mulai mengarahkan mereka untuk mengambil gaya.

" untuk konsep ini nanti Pak Al tolong tatap Eza lebih intens tatapan Pak Al bisa tertuju pada bibir nya atau ke arah dagunya. Untuk Eza nanti tolong tatap Pak Al dengan tatapan polos tapi berani dan tatap pak Al di daerah mata atau sedikit lebih ke atas. nanti setelah itu kalian bisa mengikuti naluri kalian dalam bergaya."

setelah fotografer memberikan arahan, Aldric dan Eza mulai mengatur gaya mereka seperti yang sudah diarahkan tadi. Dalam hati Aldric mengakui bahwa Eza terlihat cantik untuk ukuran laki-laki, degan bibir berbentuk hati dan mata berwarna cokelat bening yang indah. Tidak bisa Aldric hindari tadi dia sedikit terhipnotis dengan mata itu saat berkenalan tadi, mata cokelat bening yang memancarkan kepolosan tapi disaat yang bersamaan juga sangat berbahaya karena dari mata itu Aldric bisa tau jika dia adalah orang yang sangat ambisius dan penuh dengan dendam. Sangat Menarik.

" SELESAI, kita ganti konsep ya. tolong siapkan set untuk selanjutnya." teriak sang fotografer dan teriakan itu juga membangunkan Aldric dari imajinasi nya tentang eza. ketika semua staff sedang sibuk untuk menggangi set pemotretan Aldric menggunakan kesempatan ini untuk berbicara dengan Eza. Walaupun Aldric orang yang sangat dingin tapi jika dia sudah menemukan sesuatu yang sangat menarik bagi dia, Aldric akan sangat ambisius dan posesif. apa yang sudah dia targetkan harus menjadi milik dia dan tidak ada yang boleh mengambil miliknya.

" Eza bisa kita berbicara sebentar." tanya Aldric kepada Eza
" Bisa pak." Setelah Eza memberikan jawaban Aldric langsung menggandeng tangan Eza dan membawanya ke tempat Aldric tadi bersiap-siap untuk pemotretan. sebenarnya Eza sedikit bingung, dia kira Pak Aldric akan mengajaknya berbicara tidak jauh dari tempat mereka melakukan pemotretan. tapi ternyata dia dibawa ketempat pak Aldric.

Sesampainya disana Aldric mempersilahkan Eza untuk duduk di samping nya dan memegang tangan nya.

" Saya ingin jujur sama kamu, Saya tertarik dengan kamu dan ingin mengenal lebih jauh lagi tentang kamu." Eza membulatkan matanya terkejut mendengar kata-kata dari Pak Aldric, dia tidak menyangka Pak Aldric akan langsung berbicara tentang ini kepada nya. Eza akui dia juga merasakan tatapan yang di berikan oleh pak Aldric sedikit beda apalagi saat pemotretan tadi. Merasa tidak ada jawaban dari lawan bicaranya Aldric sedikit meremas tangan Eza yang ada di genggaman nya. 

" Saya tau kamu terkejut dengan kata-kata saya, tapi saya bukan orang yang gampang jatuh hati dengan orang lain, dan ketika saya jatuh hati dengan orang itu saya akan langsung mengungkapkannya. Saya tipe orang yang akan berterus terang dengan perasaan saya. Saya hanya ingin mengatakan sama kamu kalau saya tidak akan mudah menyerah mendapatkan apa yang saya inginkan. Makanya saya mengatakan sama kamu kalau saya ingin mengenal kamu lebih dalam karena saya tidak pernah main-main dengan sebuah hubungan." 

Eza menatap mata Aldric dalam untuk mencari sebuah kebohan dalam kata-katanya, tapi Eza tidak menemukan hal itu di dalam mata nya Aldric. Eza menarik nafas panjang dan balas menggenggam tangan Aldric, semoga apa yang akan dia katakan tidak akan menjadi masalah di masa depan.

"Sebelum nya saya ingin mengucapkan terima kasih sama pak AL......"

"Cukup panggil Al atau kak Al tidak buruk juga. tidak perlu dengan Bapak, saya belum setua itu" sela Aldric

" Baik kak Al, Saya ingin mengucapkan terima kasih sama kamu karena sudah jujur, tapi sejujur nya saat ini aku masih punya kekasih, tapi dalam waktu dekat aku ingin memutuskannya karena dia sudah berselingkuh di belakang aku. Dan sebenarnya aku ingin balas dendam dengan apa yang telah dia lakukan terhadapku." Ucap Eza dengan berapi-api

" Saya tidak merasa keberatan jika kamu ingin menggunakan saya sebagai media balas dendam kamu. Saya juga akan membantu kamu untuk membalas orang itu. Saya tidak merasa keberatan."

" Kamu yakin tidak merasa keberatan dengan itu? " Tanya Eza untuk meyakinkan hatinya akan kah dia menerima bantuan dari Al atau tidak, karena dia cukup yakin dengan bantuan dari Al semua akan berjalan lebih mudah.

"Saya yakin, jika dengan itu bisa membuat kamu bahagia kenapa tidak ?. ini juga salah satu cara saya untuk meyakinkan kamu kalau saya benar-benar serius dengan apa yang saya katakan tentang perasaan saya."

"Terima kasih kamu mau membantu aku, tapi sejujurnya aku juga sedikit tertarik dengan kamu, orang yang di bicarakan semua orang karena tampan dan sukses di usia muda. " Eza sedikit tertawa di akhir kalimatnya

"Well, saya simpulkan kamu setuju dengan hubungan ini. tapi saya ingakan sama kamu, sekali kamu setuju kamu tidak akan bisa lari dari saya lagi"

" sejujurnya Bapak Aldric yang terhormat, saya juga tidak berencana untuk lari. kapan lagi saya bisa mendapatkan laki-laki yang banyak di incar oleh semua orang." Aldric sedikit tertawa mendengar kata-kata dari eza. 

" Kak Al seharus nya lebih banyak tersenyum, kakak jadi lebih tampan jika tersenyum, jangan pasang wajah dingin terus kak."

" saya hanya akan tersenyum dan tertawa dihadapan orang yang saya suka, karena saya tidak punya alasan lain untuk tersenyum di hadapan orang lain." 

" jangan terlalu sering berkata manis kak, kalau aku baper bagaimana"

" saya akan tanggung jawab untuk itu, lebih baik kita kembali sekarang mungkin yang lain sedang mencari kita."

mereka tidak menyadari bahwa waktu berjalan sangat cepat, sudah lewat dari 1 jam sejak mereka masuk keruangan itu. rasanya mereka baru berbincang sejenak. Aldric membantu Eza untuk berdiri, dia tetap menggenggam tangan Eza bahkan ketika mereka sudah keluar dari ruangan tersebut. Sebenarnya Eza sedikit risih dengan tatapan para staff disana. tapi dia juga tidak bisa menyangkal nya bahwa ini sangat menyenangkan. ada perasaan bahagia ketika dia diperlakukan sangat lembut oleh orang lain. bahkan Eza tidak ambil pusing lagi dengan masalah pacarnya itu. masalah itu nanti bisa dia diskusikan dengan Aldric. 



TBC

maaf yah untuk update yang lama. terima kasih untuk yang udah baca dan yang sudah vote.
menurut kalian sejauh ini ceritanya bagaimana ?
tolong komen yahhh
sampai ketemu di next chapter 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REVENGE (FORT-PEAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang