[iii] Dark Moon : I Need The Light. [WonJay]

I Need The Light #16 : Daddy's Trouble.

vote dan comment.

Jay membawa Sangwon berpindah ke ruang Singgasana baru Jungwon, ruangan yang sebelumnya hancur karena kebakaran akibat dari amukan sang Lucifer.

Ruangan itu ada di tempat yang gak akan bisa di temukan oleh siapapun selain Jay dan Sangwon, bahkan Sunoo and the Gang can't enter the room freely. Everyone except Jay and Sangwon have to get Super Important Permission from Cerberus to come in.

"Stay, still, Cerberus, Calm." Ucap Jay di depan Cerberus yang menjada pelataran ruangan baru Jungwon.

Sangwon selama hidup setelah hukuman semalaman bersama Cerberus itu gak pernah bisa biasa aja kalau ketemu Anjing kembar siam kepemilikan sang Ayah, alhasil dia ngumpet di belakang Jay, untuk Ibunya Hecate, jadi Cerberus nurut banget dan malah asik duduk manja sambil nyemilin kepala manusia.

Sangwon ngehela napas dan reflek genggan tangan Jay saat sebuah pintu terbuka setelah Jay menyentuhnya, cuma di sentuh dan pintu itu kemudian memberi jalan masuk langsung ruangan besar dengan atap langit kelam berkilat dan di ujung sana sudah berdiri Jungwon dengan tatapan dan raut wajahnya yang biasa. Arogan, dingin seakan gak punya hati.

Jungwon menyeringai kecil, waktu tau kalau dia gak perlu memaksa Sangwon untuk datang, dia pasti akan selalu datang sendiri duluan padanya. Such a cute little Son.

"Ayah..." panggil Sangwon dari bawah, bersama Jay yang cuma meraut anggun dan menemaninya di samping Sangwon.

"Ada apa?" tanya Jungwon datar.

Sangwon memilin fabrik menjuntai yang dia kenakan, dia memang seorang anak laki-laki yang bisa bermain Pedang dan mengacak-acak satu Sekolah karena marah, tapi dia tetaplah anak kecil cengeng dan penakut di depan sang Ayah, kadang Sangwon benci kenyataan itu, tapi sayangnya gak bisa, sedikit saja berusaha menentang Alam, Sangwon sendiri malah menyerah duluan dan akhirnya tetap datang pada sang Ayah.

"Maaf, Sangwon salah."

"Lihat Ayah."

Jay menoleh karena kemudian Sangwon gak mau mengangkat wajahnya dari menunduk dalam, dia mungkin takut bersitegang lagi dengan Jungwon, setelah di redakan emosinya, sekarang Sangwon hanya sedang dalam kesedihan, galau dan rasa bersalah.