I Need The Light #22 : Manifesto.

1.9K 220 576
                                    

vote dan comments.

Satu persatu pasang mata terbuka lamat dan berusaha menyesuaikan cahaya, ekspresi mereka berubah satu persatu, begitu tau kalau siapa aja yang ada disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu persatu pasang mata terbuka lamat dan berusaha menyesuaikan cahaya, ekspresi mereka berubah satu persatu, begitu tau kalau siapa aja yang ada disana.

"Apa ini bangsat?!" pekik kesal Sunoo mengawali kesadaran mereka semua.

"Biasa aja bisa kali," cibir Taki, masih sensi.

"Apa?! lo tau ini dimana? gak kan? gak usah sok santai deh, tau-tau nangis ntar, malu!" balas Sunoo, jelas sangat julid.

"Brengsek lo—"

"Ssst! Udah, buat apa ribut sih?! kayak ribut bakal jadi jalan keluar aja, lebih baik cari tau ini tempat apa," sentak K menengahi Taki dan Sunoo yang hampir bergelut.

"Lo bilang apa? Kita? cih, seakan-akan kami mau bareng kalian gitu? gak sudi!" sungut Sunghoon yang baru beres dari nge-bug, begitu denger suara sentakan K, dia baru sadar kalau ternyata lagi gak mimpi.

"Lo—"

"Lo juga emosian, K, gak usah sok nasehatin orang, gak jelas!" giliran Sunoo balas dendam, nyentak K yang udah ngotot dan nunjuk tajem ke Sunghoon.

"Bangsat," desis K kesal, dia telan amarahnya, demi berbalik lalu ngeliatin sekitar.

Ini mereka kayak ada di Langit atas Langit, dimana ada begitu banyak bebatuan bersinar warna-warni dan gugusan bintang-bintang yang bikin dia yakin kalau ini tempat gak biasa.

Euijoo diam sambil berpikir bagaimana caranya keluar dari sini, sementara Jungwon masih di posisi duduk sambil dengan santai, menanti waktu mereka disini bakal usai dengan sendirinya, karena untuk yang satu ini, Jungwon gak ikut campur, dia gak tau menau soal perpindahan ini. Bagian terakhir, dimana Heeseung ada di antara Jungwon dan Euijoo yang diem banget, keliatan santai banget kayak di pantai.

"Perang itu apa kabar ya kalau kita malah ada disini?" tanya Sunoo, gak ke siapa-siapa sih, cuma yang nyaut malah K.

"Bisa jadi tetap berjalan, tapi tanpa adanya kita, atau udah berhenti dan lagi pada sibuk mencari keberadaan kita," katanya.

"Masuk akal," kata Sunghoon sambil keliatan mikir.

"Ya lah, berpikir itu harus kritis, jangan cuma keliatan mikir padahal otak kosong," balas K, sekalian mencibir Sunghoon yang suka nge-bug seakan terlalu banyak pikiran, padahal aslinya hampa.

"Maksud lo apa, anjing?!" tersinggung dong Beliau, hendak menyerang K tapi Sunoo menahannya.

"Kita bukan Kaum yang sumbu pendek, dikit-dikit emosi, bikin taktik licik, bukannya nyerang langsung ke titik musuh, malah melemahkan lewat mencelakai keluarga mereka, memalukan!" kata Sunoo dengan sangat julid, penuh dendam dan api amarah.

"Sialan!" desis kesal K, merasa tersudut. Kalau emang tersangka, semakin nyangkal, semakin nampak bodoh.

"Kenapa kalian malah adu bacot ya, bangsat?!" Heeseung menyela, kesel juga toleh kanan, toleh kiri demi musat atensi ke Tim SungSun dan KTaki yang bertukar umpatan, seperti botita ya mereka ini.

[iii] Dark Moon : I Need The Light. [WonJay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang