[iii] Dark Moon : I Need The Light. [WonJay]

I Need The Light #04 : Destiny.

vote, comment, enjoy.

Pesta itu di adakan di lokasi yang ternyata gak jauh dari Decelis, makanya sekarang Jake, Nicholas dan Jay numpang sama Niki yang gak bisa gak bareng sama Taki, ya udah, mumpung gratis, hemat ongkos.

"Kata gue si Sunoo ini naksir elo, Jake," kata Nicholas, impulsive.

"Ogah banget, apa ya gak ada yang lain begitu?" Jake udah snewen banget, "gak mau dia gue, dia aja kayak gak berguna banget gitu, cupu!" hardiknya emosi, seakan-akan emang ada Sunoo di depan matanya.

"Bah, hati-hati sama omongan, lo kan tau sendiri alam suka gak sinkron sama apa yang lo mau," celetuk Jay dengan sangat keibuan, ibu tiri tapi ya.

"Jangan gitu lah, bawa-bawa alam segala!" Jake kan jadi takut kalau urusannya sama semesta, hidup aja udah cukup kacau setelah Layla pergi, jangan sampai malah kedatangan takdir awikawok lagi, Jake gak siap.

"Ya makanya, klisenya dimana-mana biasanya kalau suka gangguin itu ada rasa," kata Nicholas.

"Rasa apa?" tanya Jake polos.

"Rasa ingin mengawini," celetuk Niki yang daritadi diem sambil unboxing yupi.

"Bahasa lo anjir," cibir Jay, heran. Niki paling muda di antara mereka tapi pikirannya paling mature, omongannya kawin-kawin seakan kawin itu semudah buka bungkus yupi.

"Ya lagian, kalau emang dia suka ya mau gimana, malah bagus dong, dia kan jajaran orang terkenal seantero Decelis, lo pasti ikutan muncul kalau emang dia suka sama lo, Kak," kata Niki sambil matanya fokus sama Taki, dia gak tau kalau Taki malah udah bisa nyetir mobil, Niki tainya Taki cuma bisa naik sepeda tayo keliling komplek perumahan, Niki terlalu underestimate, gak baik.

"Ogah anjing, mereka semua itu redflag!" cecar Jake, bikin Nicholas yang mau menghirup udara segar pun urung, malah tersedak angin.

"Anjing," desisnya neken pangkal hidung.

"Pft, kenapa?!" Jay mau ngakak tapi di tahan, "tersinggung yah?" tanyanya, julid.

"Brengsek," Nicholas lagi-lagi ngumpat, "gak lo kalian, gak K, semua aja memfitnah Sunghoon, iya, emang gak adil dan beradab bener!" ujar kesal Nicholas, terus, mojok.

"Emang Kakak gue kenapa, Kak Nini?" Taki yang semua diam dengan tenang pun bersuara.

"Di tanya," senggol Jay ke Nicholas.

"Bacot bener kakak lo itu, Taki, kasih paham deh, jangan suka asal ngomong soal orang, kalau bener jatuhnya kan fitnah, dosa!" kata Nicholas sedikit menggebu.