I Need The Light #23 : Little Doubt.

2.2K 225 526
                                    

vote dan comment.


Sesuai arahan, mereka semua benar-benar pulang ke kediaman masing-masing, termasuk Niki dan Junhyuk, bersama Taki dan Euijoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai arahan, mereka semua benar-benar pulang ke kediaman masing-masing, termasuk Niki dan Junhyuk, bersama Taki dan Euijoo.

Sekarang, malam udah datang lagi, besok adalah Pertemuan Akbar Para Penerus Tahta dan Calon Pemimpin, Empat Wilayah yang ada dalam ramalan.

Junhyuk sudah mengenakan pakaian yang lebih santai sekarang, dia juga udah makan malam bersama Niki, anak itu apa-apa terus terburu, katanya biar bisa cepet-cepet kelonan sama Taki, gak ngerti kenapa, tapi Junhyuk senyumin aja, beruntung itu Taki, bukan K apalagi Euijoo, Soalnya, K bahkan gak mau biarin Fuma lepas buat sekedar makan malam bersama mereka, jadi, K nahan Fuma di dalam kamar, terus sejak pulang tadi sore sampai sekarang udah malam. Entah apa aja yang mereka perbuat disana, Junhyuk gak mau tau urusan dapur rumah tangga orang.

Rumah tangganya aja suka gonjang-gonjang lantaran punya Pemimpin panas dingin modelan Euijoo. Ah, mikirin Pria itu, Junhyuk masih gak nyangka kalau mereka Berdamai.

Ini kayak, sulit di percaya. Apalagi seorang Byun Euijoo, seorang keturunan Ares, dewa Perang dan Pertempuran, kayak gak masuk akal banget kalau Euijoo bener-bener menyetujui Perdamaian. Kemana jiwa-jiwa haus Pertikaian dalam dirinya?

Bukan, ini bukan perkara Junhyuk yang gak bersyukur karena adanya Perdamaian, tapi justru karena dia khawatir Euijoo punya rencana lain, atau taktik baru soal mengalahkan Bangsa Vampire, kan, bisa jadi.

"Akh!"

Kaget Junhyuk, ketika dia lagi bengong banget buat mikir, bayi serigala perutnya malah nyundul kayak mau nerobos keluar, nyeri dan bikin degdegan.

"Aaahhh..." desah Junhyuk gak sengaja, karena rasanya bener-bener bikin dia pusing seketika, bagian bawah perutnya serasa di tekan, padahal ada tangannya sendiri yang sedang mengusapnya.

"Hiks..." isak kecil Junhyuk seraya menunduk, lalu meremat kain merah dari terusan yang dia kenakan, perlahan dia mencoba buat bangkit dari duduknya di kursi teras belakang Rumah Taki dan berniat rebahan di dalam kamar.

Semakin dia bergerak, rasanya semakin sakit, perutnya belum besar banget, kalau hitungan manusia biasa, mungkin baru lima atau enam bulan, tapi ini sakitnya kayak Junhyuk mau di bedah pakai celurit, sakit.

"Astaga, kamu kenapa—ahh.. i-ini sakit banget!" kesal Junhyuk ke bayinya yang terus bergerak rusuh dan bikin dia semakin pusing.

Junhyuk menggigit bibir bawahnya buat nahan sakit, lalu dia bangkit dan pedangan ke dinding menggapai ambang pintu masuk—brug-hap!—dan nyaris aja jatuh tersungkur kalau gak ada Euijoo yang datang dan menangkap tubuhnya.

"Kenapa?!" tanya Euijoo dengan tatapan nyalang, kayak marah.

"Sa-kit..." eja Junhyuk dengan sekuat tenaga, lantas mengaitkan lengannya di leher Euijoo yang langsung angkat tubuhnya, melesat dan meletakkannya rebahan di atas ranjang.

[iii] Dark Moon : I Need The Light. [WonJay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang