28

1.1K 69 2
                                    

Gadis itu terdiam ditempat sambil memandang yoongi tidak percaya

"Jangan anggap aku sedang becanda. Aku tidak mau hubungan ini berlanjut karena aku merasa kasihan padamu dengan terus menganggap aku sebagai kekasihmu, padahal aku tidak mengenalmu sama sekali"

kini hatinya kembali sakit mendengar ucapan yoongi. Tanpa disadari air matanya menetes membasahi pipinya

"Berhenti menangis. Jangan membuat semua orang salah paham"

Jujur yoongi tidak bisa melihat gadis dihadapannya menangis, dadanya begitu sesak dan kepalanya kembali sakit

Yoora hanya diam mematung tidak percaya dengan apa yang yoongi putuskan, baru beberapa hari yoora merasa bahagia karena memiliki kekasih dan sekarang kekasihnya malah memutuskan perpisah karena kehilangan ingatan

Karena tidak ada jawaban, yoongi mencoba melihat gadis yang sedang berdiri disampingnya itu, mata gadis tersebut masih saja mengeluarkan air matanya,  yoongi menghela napasnya

"Kemarilah!" Ujarnya dan yoora tersadar kalau yoongi menyuruhnya duduk kembali di tepi kasurnya

Tanpa menjawab yoora mengikuti apa yang yoongi katakan, tanpa aba-aba yoongi memeluk erat gadis disampingnya

"Katakan sudah berapa lama kita berpacaran?" Ujar yoongi sambil memeluk yoora

"S-sudah hampir sebulan" jawabnya diangguki yoongi

"Apa saja yang pernah aku lakukan padamu?" Ujar yoongi, bukannya menjawab yoora hanya diam dan dia merasa pipinya memerah

"Jawab dengan jujur"

"Kita sudah pernah berciuman dua kali" ujarnya dengan suara pelan

Yoongi melepaskan pelukannya dia memegang bahu gadis itu supaya melihat kearahnya. Tangannya menghapus air matanya gadis itu dengan ibu jarinya

"Jangan mengatakan berakhir aku tidak suka. Oppa tenang saja aku akan berusaha membuatmu kembali mengenal aku" ujarnya sehingga air matanya kembali menetes

"Berhenti menangis" ujar yoongi dan kembali menghapus air mata yoora

"Janji dulu kalau oppa tidak akan mengatakan seperti itu lagi" ujar yoora dengan suara serak habis menangis

"Hmm"

Yoora kembali memeluk yoongi dan menyembunyikan wajahnya di leher pria itu. Sekarang hatinya merasa lega karena yoongi menarik keputusannya lagi

Sudah hampir 15 menit mereka berpelukan, yoongi yang merasa kepalanya kembali sakit menarik yoora supaya melepaskan pelukannya

"Ada apa?"

"Kau lupa tanganku sedang sakit begitu juga kakiku karena harus menompang tubuh beratmu ini" bohong yoongi

"Ahh maaf" sesal yoora

"Sudah sana bukankah kau ingin menyimpan mangkuk kotor itu dan pulang"

"Oppa mengusirku?" Ujar yoora dengan bibir mengerucut

"Ini sudah hampir malam bukankah tidak baik jika seorang gadis pulang sendirian malam hari? Bagaimana jika kekasihku ini diculik atau lebih parahnya dibunuh dan aku tidak bisa menolongmu karena kaki dan tanganku sedang sakit" ujar yoongi dan yoora membulatkan matanya tidak percaya dengan ucapakan kekasinya ini

"Yak! Kenapa oppa berpikiran begitu" kesal yoora dan tak sengaja memukul tangan yoongi yang sakit sehingga menimbulkan ringisan dari bibir yoongi

"Awwwhhh"

"Eoh maaf kan aku" ujar yoora sambil mengelus-ngelus tangan yoongi

"Sudah tidak apa, sekarang pulanglah dan kau bisa kesini lagi besok mengerti?" Ujarnya sambil mengelus surai yoora

"Baikalah kalau begitu aku akan pulang dan besok aku akan kesini lagi" ujarnya dan saat akan berdiri dia mengecup pipi yoongi

Chu~

"Cepat sembuh chagi" ujarnya kemudian berjalan mengambil nampan yang berisi mangkuk tadi dan membawanya keluar

Yoongi mematung setelah yoora mengecup pipinya dan menyebutnya chagi, tapi lamunanya buyar ketika kepalanya kembali berdenyut sakit dan membuatnya memejamkan matanya erat menahan rasa sakit itu

*****

Keesokan harinya, sesuai ucapannya kemarin gadis itu datang kembali ke kediam yoongi. Kini mereka sedang berada di ruang tv menikmati film yang sedang mereka tonton ditemani jus jerus dan snack diatas meja

Pria itu mulai menyenderkan kepalanya pada bahu yoora dan tentu membuat yoora melihat kearah pria itu sambil tersenyum, keduanya saling menatap satu sama lain sebelum akhirnya pandangan keduanya kembali lurus ke arah tv

"Apakah kita pernah seperti ini sebelumnya?"

"Ani. Ini kali pertama oppa menyenderkan kepala oppa dibahuku" ujar yoora tanpa melihat yoongi

"Apa sebelumnya kau mempunyai kekasih?"

"Aku belum pernah mempunyai kekasih sebelumnya"

"Kenapa?"

"Karena keluargaku melarangku berpacaran sebelum aku dewasa, terutama jungkook dia tidak suka kalau aku berdekatan dengan seorang pria"

"Memang dia siapa?"

"Dia sepupuku, dari kecil kami selalu bersama. Tapi setelah aku menginjak usia 8 tahun kami berpisah karena aku harus ikut eomma dan appa ke paris. Selama aku di paris jungkook selalu kesana jika sedang libur akhir tahun. Dan setelah aku lulus aku kembali lagi ke korea dengan alasan aku merindukan oppa ku. Jungkook itu lucu jika sedang menasehatiku, bibir tipisnya itu akan terus mengoceh. Jika aku nakal maka dia akan mencubit pipiku sampai merah" ujar yoora sambil terkekeh

Yoongi hanya diam dan yoora yang mengetahui jika pembicaraannya membuat yoongi kesal sergera meminta maaf

"Ah maaf, tidak seharusnya aku membahas jungkook ketika kita sedang berdua" ujar yoora lalu menundukan kepalanya

"Jangan merasa bersalah, ayo lanjutkan ceritanya"

Yoora melirik kearah yoongi dan pria itu hanya mengangguk sambil tersenyum

Setelahnya yoora kembali bercerita tentang masa kecilnya dan bagaimana dia bisa tumbuh di paris mandiri karena kedua orangtuanya gila kerja. Yoongi hanya diam mendengarkan cerita yoora sesekali dia menganggukan kepalanya kadang terkekeh karena kelucuan yoora waktu lecil

Rasa sakit dikepalanya kembali kambuh, keringat sudah mulai keluar dari dalam badannya namun yoongi hanya bisa memejamkan matanya rapat-rapat menahan rasa sakit itu agar yoora tidak mengetahuinya

"Sudah selesai berceritanya?"

"Hmm? Kenapa memangnya?"

"Tiba-tiba aku sangat mengantuk, apa boleh aku tidur? dan bukannya kau ada kelas sore hari ini?"

"Ahh benar ini sudah hapir jam 2 siang, yasudah ayo aku akan mengatar oppa ke kamar lalu setelah itu aku akan pergi kuliah"

"Tidak perlu, biar nanti choi ajhuma yang mengantarkanku kekamar kau pulanglah aku takut kau terlambat"

"Tapi.."

"Sudah tidak apa pulanglah"

Yoora pun mengangguk dan segera pergi dari sana

*****

CEO MIN YOONGI || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang