‹ IV ›

76 10 0
                                    

Disinilah Haechan sekarang, dibangku taman sebagai penonton teman-temannya bermain. Jaemin sedang mengelilingi lapangan menggunakan sepedanya dengan kecepatan kuat, alasannya agar di balapan sepeda selanjutnya ia dapat menang lagi melawan Haechan. Sedangkan Jeno dan Mark sedang bermain skateboard dengan berbagai gaya.

Cuaca hari ini sangat panas menurut Haechan apalagi ia hanya duduk berdiam diri tanpa melakukan aktifitas apapun dan itu sangat menyiksa bagi Haechan.

Ia kibas-kibaskan tangannya ke arah leher yang sudah basah dialiri keringat. Tiba-tiba Jaemin memberhentikan sepeda orange nya tepat di depan Haechan. Lalu memasangkan topi cokelat yang sedari tadi ia pakai kepada Haechan. Yang mendapat perlakuan tersebut hanya diam acuh tak acuh, karena memang sudah biasa seorang Jaemin seperti ini.

Namun suara kesal dari seseorang yang baru ia kenal kemarin itu justru menarik atensi keduanya. Itu suara Mark yang sedang memarahi Jeno. Skateboard hitam yang tadi Haechan bawa sudah terbelah dua ada ditangan Mark. Oh i see. Sepertinya Haechan mengerti mengapa Mark memarahi Jeno. Lalu dilihatnya Mark beranjak menuju kearahnya dengan muka kesal.

"Gue mau pulang, lo kalo mau ikut ayo, kalo engga ya gue tinggal" ucap Mark masih dengan raut kesal lalu berlalu menuju sepedanya.

Kemudian Jeno datang dibelakang Mark dengan raut yang sedih. Haechan yang melihat pun jadi ikutan sedih. Lalu Haechan bangkit dengan dipapah oleh Jaemin, kemudian tangan Haechan naik mengelus punggung Jeno yang berjalan di sampingnya.

Mereka bermain ditaman hingga pukul 6, lalu seperti tadi saat berangkat dari rumah ke taman posisinya Mark naik sepeda dengan Haechan diboncengannya, Jaemin dengan sepeda orange nya dan Jeno dengan skateboard nya. Hingga sampai di pertengahan tiba-tiba Haechan sedikit menepok pundak Mark yang sedang mengayuh sepeda dengan pelan.

Mark memalingkan sedikit wajahnya ke arah Haechan yang berada diboncenganya.

"Ke Indomaret bentar dong kak Mark, entar di depan ada kok" ucap Haechan dengan memajukan badannya sedikit agar Mark bisa mendengar ucapannya.

"Mau ngapain sih lo, repotin orang banget" jawab Mark.

"Please kak, please banget hari ini eskrim minions limited edition release, terus aku juga ada janji sama Jaemin"

"Yaudah ajak Jaemin aja sana"

Haechan menghela nafas. Susah memang lelaki bule ini.

Tapi saat sepeda yang Mark kendarai ini hendak melewati Indomaret, tiba-tiba saja sepeda itu berbelok dan berhenti di parkiran Indomaret itu, diikuti oleh Jaemin dan Jeno yang sedari tadi berada dibelakang sepeda Mark dan Haechan.

"Mau ngapain, chan?" tanya Jeno dengan mengangkat skateboardnya kedalam pelukan.

"AYO CHAN AYO CHAN CEPETAN!" ucap Jaemin dengan semangat yang langsung masuk ke dalam Indomaret setelah turun dari sepeda orange nya. Bukannya membantu Haechan berjalan, Jaemin malah menarik tangan Jeno yang berada di sebelahnya.

Mau tak mau Haechan harus berusaha berjalan sendiri walau rasa sakit di luka kakinya ini seperti ditusuk-tusuk.

Sebuah tangan tiba-tiba muncul memapah Haechan yang arahnya dari belakang. Itu Mark.

"Makasih kak Mark" ucap Haechan saat sudah melihat wajah pelaku.

Haechan melaksanakan kekalahannya, yaitu membelikan eskrim minions limited edition kepada Jaemin. Dan Jeno. Sebagai tanda pertemanan mereka. Lalu diliriknya Mark yang sedang duduk di bangku yang tersedia diluar Indomaret. Terlihat sedikit raut kesedihan disana, Haechan tau itu. Lalu diambilnya lagi dua eskrim cokelat dengan merk lain. Lalu berjalan dengan pincang menuju kasir yang tidak jauh dari tempat eskrim.

Dua eskrim minions untuk Jaemin dan Jeno sudah ia berikan. Sisa dua eskrim cokelat ditangannya saat ini. Ia berjalan pelan kearah Mark yang duduk di meja yang berbeda dengan Jeno dan Jaemin. Kayaknya mereka lagi berantem deh.

Diberikannya satu eskrim cokelat yang ada ditangannya kepada Mark. "Ambil dong kak, please" ucap Haechan dengan raut sedih, karena Mark sedaritadi hanya menatap eskrim itu tanpa ada niatan untuk mengambilnya.

Mark menaikkan pandangannya dari eskrim cokelat yang Haechan berikan kepadanya menuju wajah Haechan. Wajah cemberut Haechan membuatnya sedikit kasihan, dan berakhir bergerak mengambil eskrim yang cowo bergigi kelinci itu berikan.

Sebenarnya jika eskrim itu tidak diambil oleh anak lelaki bule ini pun Haechan tidak terlalu mempermasalahkan, karena ia dengan senang hati akan memakan eskrim tersebut. Mungkin ia hanya merasa malu saja.

Perubahan raut wajah Haechan terlihat jelas saat Mark mengambil alih eskrim itu. Lalu ia menarik bangku yang berada dihadapan Mark lalu mendudukkan dirinya disana. Mark hanya menatapnya sebentar sambil membuka bungkus eskrim cokelat tersebut.

"Maaf ya kak aku engga beliin yang minions kayak Jaemin Jeno, soalnya duitku gak cukup, hehe" ucap Haechan sambil menggaruk tengkuknya yg tak gatal.

Mark menganggukan kepala tanda tak masalah.

"kak Mark tadi keren banget main skateboardnya" ujar Haechan sambil menikmati eskrim cokelat itu.

"Lo liat?"

Haechan mengangguk. "Aku juga dulu main skateboard, tapi sekarang udah engga"

"Kenapa?" tanya Mark dengan malas sambil memakan eskrim cokelatnya.

"Karena waktu itu pas lagi belajar main skateboard, aku jatoh, terus pergelangan kaki aku keseleo deh..." ujar Haechan, ia menjeda sebentar karena harus menjilat eskrimnya yang mulai mencair.

"...terus aku engga bisa jalan seminggu, karena kesel akhirnya aku diemin aja skateboardnya di gudang, jadi sampe sekarang engga kepake deh"

"Kalo kak Mark mau, nanti aku bawain buat kak Mark" ucap Haechan. Sengaja memang ia tidak bertanya atau menbahas skateboard Mark yang patah karena jika ia bertanya, ia yakin akan Mark akan menjawab yang menyentil hati mungilnya.

Raut wajah Mark seketika berubah menjadi sedikit cerah. "Terserah lo" balas Mark.

Haechan tersenyum saat melihat sedikit perubahan Mark. Ia ikut senang.

➸➷➶➸➷➶➸➷➶

Next To You | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang