0.9

103 13 7
                                    

Ultimate Force Zero diperintahkan untuk menyelidiki planet-planet yang berpotensi untuk hancur sewaktu-waktu, kelima anggota nya menyebar dengan tugas mereka masing-masing. Tetapi sejuh ini mereka tidak memiliki petunjuk sama sekali dan selalu berada pada posisi yang salah. Planet-planet itu sepertinya hanya meledak karena ingin dan tidak meledak untuk menunda kehancuran selama beberapa waktu sampai berakhir tragis.

Tidak ada monster, tidak ada satupun lawan lama yang kembali atau lawan baru yang terlihat. Planet di seluruh semesta yang mereka ketahui dan tidak diketahui hanya hancur seperti balon tanpa arti di angkasa yang luas. Menyisakan kengerian dan tanda tanya bagi mereka.

Apa alasan nya dan apa yang menyebabkan nya demikian.

Itu membuat Zero kebingungan oleh masalah ini, seluruh panggilan yang masuk selalu menyebutkan masalah dan pertanyaan yang sama. Mengapa planet-planet itu hancur? Dan leader UFZ ini sudah  cukup dibuat kesal atas pertanyaan tersebut.

Disaat itulah, Mirror Knight masuk.

"Apa ada petunjuk?" Zero segera bertanya.

"Tidak, aku tidak menemukan petunjuk apapun." Zero mengerang kelelahan. "Mungkin Glenfire atau Jean-bot dan Jean-nine memiliki petunjuk."

"Aku tidak tahu, tapi aku harap begitu." Zero melihat data. "Ini lebih rumit dari melawan Belial atau Tregear."

Di dalam data statistik, tingkat planet yang hancur di alam semesta semakin tinggi, itu tidak hanya mengancam keseimbangan yang ada tetapi berpotensi memusnahkan suatu ras di alam semesta. Itu semakin mengkhawatirkan ketika mereka tidak memiliki petunjuk sama sekali mengenai planet mana yang akan hancur atau bagaimana cara mencegah planet-planet itu musnah.

Bahkan dengan Shining Star Drive. Mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Setiap kali Zero ingin menggunakan kekuatan itu, ada sesuatu yang membuatnya begitu lemah. Seperti bisikan, bisikan mengerikan yang membisikkan kata-kata penuh teror ke dalam pendengaran nya.

Sebuah ancaman.

Zero untuk pertama kalinya setelah sekian lama, menerima ancaman yang membuat dirinya benar-benar harus menunduk.

Itu membuat nya benar-benar membenci situasi ini.

Zero bermonolog dalam otaknya. Suara siapa itu?

•••••••••••••••

Geed dalam perjalanan nya mencegah planet-planet agar tidak musnah, menemukan sesuatu yang menarik. Dia menemukan sebuah benda, itu seperti  kotak harta karun dalam film-film bajak laut tetapi dengan ukuran yang lebih kecil. Geed tidak tahu apakah itu hanya barang acak yang melayang di jagat raya atau petunjuk, tetapi dalam keadaan ini tidak ada yang salah dari mengambil apapun yang bisa dijadikan petunjuk.

Diambil nya kotak tersebut kemudian dia raba, dengan samar Indra peraba nya menemukan sebuah nama. Nama yang tidak asing sama sekali.

"Svalon?"

•••••••••••••••

"kau tahu apa hal paling menyebalkan di dunia ini?"

"Tidak, aku tidak tahu."

"Itu ketika apa yang kau percayai adalah hal yang tidak pernah ingin kau ketahui."

"Apa-apaan?!" Svalon mendesis kesal. Kepala nya terasa sangat kesakitan ketika terbangun dan jatuh dari tempat tidur nya sendiri. Mimpi yang dia alami kali ini cukup berbeda, dia hanya mendengar obrolan seorang pria dan anak kecil. Sama sekali tidak terlihat wujud kedua pemilik suara tersebut, hanya putih menyilaukan hingga dia merasa harus menyipitkan mata. Tetapi dari sekian banyak mimpi yang dia miliki, perasaan damai benar-benar Svalon rasakan pada mimpi kali ini.

Svalon merasa dia merindukan suara pria itu? tidak bukan. Dia merindukan waktu bersama pria itu.

Itu konyol karena dia tidak tahu siapa pria dalam mimpi nya sendiri.

"Memang siapa pria dan anak kecil itu?" Svalon mendengus dan mengerang. Dia bangkit kemudian berjalan menuju dapur untuk menyeduh segelas teh hangat dipagi hari sebelum pergi bekerja. Terdapat roti di dalam lemari pendingin yang diberikan Geed dua hari lalu dan dia akan memakan nya untuk sarapan pagi ini. "Mimpi ini terlalu aneh."

Dengan cepat dia menghabiskan sarapan pagi nya dan keluar kemudian mengunci pintu apartemen. Svalon harus berjalan di atas trotoar untuk mencapai tempat nya bekerja, butuh waktu beberapa menit untuk nya hingga sampai ke sebuah peternakan besar diluar jangkauan perkotaan yang padat.

Peternakan itu memiliki seperempat luas kota kristal, dengan jalanan panjang yang tidak mudah ditemukan ketika seseorang baru pertama datang ke tempat tersebut. Bahkan Svalon dapat menemukan tempat ini karena salah satu pekerja nya membawa dia kedalam. Terdapat gerbang besar dan pagar-pagar tinggi yang mengelilingi tempat itu. Keamanan tempat ini dapat dikatakan cukup tinggi, itu bukan hal mengejutkan mengingat terdapat satu mansion besar di dalam nya dengan segala harta berharga bernilai jutaan hingga milyaran jika dijual.

Svalon mengentikan langkah nya untuk membiarkan sekawanan angsa lewat melintasi jalan, disaat ini Svalon bisa mendengar nafas nya sendiri dan dengusan kuda di belakang.

Ultra itu berbalik dan melihat Ultra lain bertubuh tegap berwibawa yang menunggang seekor kuda. "Halo Svalon, bagaimana awal pagimu?"

"Seperti biasa Vincent, tidak ada yang istimewa. Aku belum mendapatkan bidadari yang jatuh dari langit." Jawaban Svalon membuat Ultra itu tertawa. Svalon ikut tertawa kecil kemudian melihat kuda yang ditunggangi. "Bagaimana keadaan tuan kuda ini?"

"Oh dia baik-baik saja, setelah perawatan yang kau sarankan dia kembali menjadi si tampan yang mempesona." Vincent mengelus punggung kuda itu perlahan segera itu dijawab oleh si kuda. "Sepertinya dia senang kau ada disini."

"Ya aku juga senang ada disini. Aku harus bekerja untuk melanjutkan hidup."

Ketika Svalon mengatakan itu, ada bisikan dibelakangnya. Bisikan dari pria di dalam mimpi nya. Itu adalah bisikan, tetapi bergema seperti teriakan.

"Bukan uang yang kau butuhkan."

Svalon menatap sekitar dengan tubuh gemetar. Tetapi dia tidak menemukan sosok pria itu sama sekali, seperti di dalam mimpi yang dia miliki. Tidak ada wujud pemilik suara itu sama sekali. Hanya bisikan yang terus berlanjut dan bergema dalam pendengaran nya. Atau mungkin dalam situasi ini, otak nya sendiri.

"Yang kau butuhkan adalah tujuan dan alasan hidup."

••••••••••••••

Bersambung —> ...

Publis : 31 Desember 2022

Silakan vote dan beri komentar pada bab ini.

Terima kasih (^^)

Immortal Warrior ◇ Ultraman Svalon : Shield Of Univers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang