Mars apartemen menjulang tinggi pada jantung kota kristal, disinari cahaya plasma spark dan berjarak tepat tiga blok dari perumahan khusus untuk para pejuang cahaya. Bangunan dengan arsitektur modern minimalis sama seperti gaya khas Bumi, terdapat kolam air mancur tidak jauh dari apartemen, berada ditengah-tengah taman mini dengan ukiran kuno abad pertengahan yang menunjukkan adegan-adegan dramatis dari Opera lawas.
Svalon berdiri didepan pintu apartemen pada lantai lima gedung bernomor 24. Pintu kristal dengan abu-abu dominan itu memiliki scanner, tidak ada gagang pintu. Teknologi yang berkembang pesat membuat para pemilik apartemen lebih memilih menggunakan scanner sebagai akses masuk setiap penghuni dibandingkan gagang pintu. Sebab biaya yang jauh lebih murah dan praktis untuk digunakan.
"Kau akan tinggal disini." X mengeluarkan kartu identitas nya, meng-scan kartu tersebut di atas pemindai pada pintu. Pemindai tersebut berkedip tiga kali sebelum pintu terbuka memperlihatkan bagian dalam apartemen. "Kau harus memiliki kartu identitas untuk masuk kedalam."
"Dan berita buruk nya aku sama sekali tidak memiliki nya." Ucap Svalon.
"Kau akan mendapatkan nya jika kau memutuskan untuk tinggal di planet ini."
"Baiklah, tapi bagaimana caranya aku masuk kedalam apartemen ku ini jika belum memiliki nya."
X kemudian memberikan kartu nya kepada Svalon. "Untuk sementara kau gunakan kartu ku, hanya satu minggu dan itu waktu mu sebelum memutuskan akan tinggal atau pergi."
"Pintar bagaimana dengan mu? Apakah kau tidak membutuhkan ini?" Svalon mengangkat kartu tersebut keudara.
"Aku akan menjalani misi selama satu minggu jadi aku tidak membutuhkan nya."
"Wah, kau sepertinya ultra yang sangat sibuk. Lalu siapa yang akan mengurusiku seminggu kedepan?"
"Salah satu teman ku akan datang, tapi tolong jangan terlalu kasar padanya."
Svalon mengangguk. "Aku tidak janji."
Setelah menyelesaikan urusan nya X pergi untuk melapor pada Space Garrison meninggalkan Svalon sendirian disana beradaptasi dengan tempat tinggal nya untuk beberapa hari kedepan atau sepanjang dia ingin berada di tempat itu.
Svalon memperhatikan ruangan tersebut, cukup luas untuk ditinggali seorang diri. Terdapat sofa dengan meja kristal dan televisi duduk diatas nakas panjang yang memiliki warna dan bahan yang sama dengan meja didepan sofa. Terdapat tanaman hias menjulang setinggi pinggang Svalon disisi televisi sementara jam dinding terpasang tepat diatas nya. Karpet kualitas standar dibawah meja sofa sementara rak disisi ruangan kosong, hanya diisi tong sampah kecil di samping nya.
Menjelajahi apartemen lebih dalam, Svalon dapat menemukan semua fasilitas secara lengkap. Terdapat dapur, kamar mandi, ruang mencuci dan dua kamar tidur. Dapur diisi oleh satu kitchen set lengkap dengan kulkas berpintu tunggal di tambah bahan makanan yang lengkap sementara alat masak tertata rapi pada Kitchen set disana. Kamar mandi bershower, wastafel, tempat untuk buang air dan keranjang pakaian kotor yang siap digunakan bahkan terdapat peralatan mandi. Ruang mencuci diisi oleh mesin cuci dan pengering, bahkan itu memiliki tempat untuk menyetrika pada salah satu sisi ruangan. Sedangkan kamar tidur seperti yang sudah Svalon duga, satu ranjang double bed, lemari pakaian dan meja belajar dengan kursi untuk masing-masing kamar.
Fasilitas yang terlalu mewah bagi Svalon, padahal sepanjang ingatan nya dia selalu tidur diatas hamparan rumput atau tanah maupun bersandar pada reruntuhan kota untuk beristirahat. Hidup nya benar-benar berubah 180° ketika keluar dari planet tempat dia terbangun.
"Astaga, ini terlalu nyaman untuk ku tolak."
•••••••••••••••
Bersambung —> ...
Publis : 7 Juni 2022
Silakan vote dan beri komentar pada bab ini.
Terima kasih (^^)
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Warrior ◇ Ultraman Svalon : Shield Of Univers
Fiksi PenggemarSvalon adalah Ultra yang hadir dengan awal diselimuti kabut takdir. Tinggal di planet terpencil, berada di tengah-tengah galaksi. Hidup menyendiri sampai Ultra lain menyeret nya keluar dari teritori pribadi. Tanpa ingatan pasti atau masa lalu penuh...