Happy reading guys!!!
*
*
*
Yibo berdiri diam sambil memandangi Xiao Zhan yang kini tengah membersihkan bekas makanan Yunxi. Ia memandangi setiap sisi wajah Xiao Zhan. Beberapa kali matanya tertuju pada mata, hidung, dan bibir merah milik lelaki cantik itu. Wajah Xiao Zhan saja sudah cukup baginya untuk merasa pernah bertemu dengan sosok androgini itu.
Untuk beberapa lama terlalu larut dalam lamunannya sehingga ia tak menyadari kehadiran Jiacheng disana. Di sebelahnya Yunxi juga menguap pelan karena merasa mengantuk.
"Permisi," ucap Jiacheng dengan suara yang terdengar lelah. Pria itu menjinjing 2 kantung yang cukup besar dan penuh dengan sedikit kewalahan.
Yibo segera menarik Yunxi dan menggeser tubuhnya memberi ruang untuk Jiacheng masuk. Pandangannya mengikuti langkah Jiacheng yang menghampiri Xiao Zhan.
"Zhan Zhan, ini barang yang kau pesan. Hari ini aku akan menginap di sini, aku lelah sekali." Ucap Jiacheng dengan nafas yang sedikit terengah.
"Mengapa kau membelinya sekarang? Bukankah aku memintamu untuk melakukannya besok?!" Xiao Zhan memutar bola matanya malas.
"Ck, apa kau lupa besok adalah tanggal berapa? Aku juga harus membelikan bunga untukmu, jadi aku tidak akan bisa melakukannya sekaligus. Berikan aku minum, rasanya aku hampir pingsan." Keluh Jiacheng sambil mengusap keringatnya.
Bukan bermaksud menguping, tetapi Yibo sedikit penasaran dengan tanggal yang di maksud Jiacheng. "Tanggal 15," gumamnya pelan.
"Dad, apa kita akan menginap disini?" Tanya Yunxi sambil menguap lebar menandakan kalau bocah itu mengantuk.
"Ah ya, ayo kita pulang." Yibo mengangkat tubuh sang putra lalu membawanya ke mobil.
*****
Xiao Zhan memasuki kamarnya dengan wajah lelah. Ia membaringkan tubuhnya lalu menarik selimut hingga menutupi sebatas dada. Pandangannya terpaku menatap langit-langit kamarnya."Takdir yang buruk, mengapa aku harus bertemu dengannya." Bisiknya pelan sambil meremas selimutnya.
"Biarkan saja, toh dia tidak mengenali diriku." Ucapnya senang. Pemuda cantik itu memperbaiki posisinya dan mulai memejamkan mata.
.
.
.
Di sebuah bangunan megah yang tak lain adalah mansion Wang Yibo, tampak si kepala keluarga tengah duduk didekat kolam renang di rumahnya sambil menikmati segelas wine di tangannya. Di meja sebelahnya terdapat 3 buah botol wine dan dua diantaranya sudah kosong, sedangkan yang satu hanya tersisa setengahnya. Mata tajamnya menatap kosong hamparan air di kolam sambil sesekali menggoyang gelas di tangannya.
Jika biasanya pikirannya akan dipenuhi oleh permasalahan rumah tangganya yang pelik, maka kali ini berbeda. Zhan Zhan, hanya nama itu yang menggeluti pikirannya saat ini. Rasa penasaran tak bisa hilang dari pikirannya, bahkan ia merasa kepalanya hampir pecah karena berpikir terus menerus.
"Sebenarnya siapa dia?" Gumamnya. Pria itu begitu penasaran dengan Xiao Zhan hingga pemuda itu membuatnya tertarik tanpa ia sadari.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes, Nose, And Lips (Pdf)
RomanceXiao Zhan, seorang anak lelaki berusia 15 tahun. Sangat mengagumi Wang Yibo, seorang pria berusia 25 tahun. Sosok lelaki dingin yang amat sangat ia kagumi semenjak ia memasuki masa junior high school. Semakin hari perasaannya berubah menjadi lebih...