Happy reading guys!!!
*
*
*
Hampir 5 menit lamanya, Yibo mendekap Xiao Zhan. Meski beberapa kali pemuda itu memberi isyarat untuk melepasnya, tetapi tak ia hiraukan karena terlalu nyaman dengan tubuh ramping itu.
Kun yang tadinya berada di dapur bisa berdiri diam di ambang dan memandang adegan itu dengan raut tanpa ekspresi. Namun, beberapa saat kemudian ia tersadar dan segera melangkah mendekat lalu menarik paksa sang adik sepupu dari dekapan Yibo.
Ada keinginan untuk mempertahankan Xiao Zhan, tetapi melihat wajah dingin Kun, Yibo memilih mengalah dan melepas pelukannya.
"Maaf sebelumnya, tapi sepertinya anda sudah melewati batas dan seharusnya anda melihat di mana anda berada saat ini." Ucap Kun sembari melirik beberapa pengunjung yang baru saja datang.
Yibo mengangguk, paham maksud Kun. Ia memasukkan tangannya kedalam saku lalu beralih pada Xiao Zhan yang menunduk.
"Ikut denganku, ada banyak hal yang ingin ku katakan padamu." Ucap Yibo lalu menarik pergelangan tangan Xiao Zhan tanpa menunggu persetujuan dari si empunya.
"Kalian mau kemana?" Tanya Kun sambil menahan lengan sang adik sepupu.
"Sebaiknya kita ke ruang tamu saja, aku tidak ingin Yunxi mencari ku nantinya." Ucap Xiao Zhan kemudian melangkah pergi diikuti oleh Yibo yang masih menggenggam tangannya.
Sesampainya di ruang tamu, Xiao Zhan membuka jaketnya lalu menaruhnya asal. Pemuda cantik itu segera melangkah menuju dapur rumahnya.
Sementara Yibo, pria itu melangkah mendekati sebuah bingkai yang berukuran cukup besar yang saat ini tergantung di dinding rumah Xiao Zhan. Itu adalah foto kelurga milik Xiao Zhan bersama kedua orangtuanya.
Manik tajam itu memperhatikan kedua orang tua Xiao Zhan secara bergantian, sebelum akhirnya pandangan Yibo tertuju pada sosok remaja yang berada ditengah.
Tanpa permisi, kejadian 8 tahun silam muncul di kepala Yibo. Dimana sosok manis dengan kaca mata tebal itu menghampirinya dengan buket bunga Lily. Ia memejamkan mata diikuti dengan tarikan nafas panjang.
Perlahan manik tajamnya kembali terbuka dan kembali melihat gambar itu. "Seharusnya aku menyadarinya sejak dulu," lirihnya pelan.
Tap tap tap...
Suara derap langkah membuat Yibo segera memutar tubuhnya dan melangkah mendekati kursi.
Tak lama Xiao Zhan muncul dengan segelas jus jeruk. "Silahkan duduk," ucapnya sembari menaruh nampan di atas meja.
Yibo mengikuti interuksi Xiao Zhan dan mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan dengan pemuda itu.
"Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Xiao Zhan to the point.
Yibo diam untuk beberapa saat sebelum akhirnya buka suara. "Banyak..., Banyak sekali." Ucapnya.
"Mulai dengan ketidaktahuanku mengenai perasaanmu, mengenai dirimu yang selalu ada di momen-momen pentingku dulu."
"Aku... Baru saja mengetahuinya dari sahabatku, itu sebabnya aku datang kemari." Ucap Yibo dengan pandangan yang tertuju pada Xiao Zhan. Meski kalimat Yibo menyampaikan segala rasa bersalahnya, tetapi tidak cocok dengan raut wajahnya yang masih dingin.
"Lalu apa yang kau inginkan sekarang?" Tanya Xiao Zhan singkat.
"Mau menjalin hubungan dengan ku?" Yibo menawarkan dengan nada santai seolah tak ada beban atau ikatan dengan siapapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes, Nose, And Lips (Pdf)
RomanceXiao Zhan, seorang anak lelaki berusia 15 tahun. Sangat mengagumi Wang Yibo, seorang pria berusia 25 tahun. Sosok lelaki dingin yang amat sangat ia kagumi semenjak ia memasuki masa junior high school. Semakin hari perasaannya berubah menjadi lebih...