Happy reading guys!!!
*
*
*
Cukup lama Yibo mengurung diri di mobil sebelum akhirnya kembali untuk menemui Yunxi. Saat ia masuk, ia mendapati sang putra berada di pelukan Xiao Zhan. Helaan nafas pelan terhembus dari mulutnya sambil melangkah menghampiri keduanya. Sesampainya di belakang Xiao Zhan, dapat ia dengar pemuda itu membisikkan kata-kata penenang untuk Yunxi. Rasa bersalah memuncak ketika melihat sang putra yang begitu erat memeluk pemuda yang baru ia kenal itu.
Sementara Kun dan Jiacheng yang melihat kedatangan Yibo langsung melangkah menuju dapur dan mengintip dari pintu dapur. "Kurasa ini perayaan terburuk bagi Zhan Zhan," bisik Jiacheng yang di angguki oleh Kun.
"Dan yang merusaknya adalah orang yang selalu dirayakan olehnya, kasihan sekali." Balas Kun sambil memegang bahu Jiacheng.
"Yunxi, maafkan Daddy." Yibo berjongkok di dekat Xiao Zhan yang masih memeluk Yunxi.
Tidak ada jawaban dari Yunxi, bocah itu malah semakin menenggelamkan tubuhnya didekapan Xiao Zhan.
"Biarkan Yunxi tenang dulu, aku akan membujuknya nanti." Ucap Xiao Zhan tanpa menatap Yibo. Selain merasa marah karena perlakuan pria itu pada Yunxi, ia juga merasa kesal karena Yibo merusak perayaan yang biasa ia lakukan setiap tahun.
Kun dan Jiacheng berdiri di belakang Xiao Zhan sambil memperhatikan interaksi ketiga orang itu. Beruntung jam makan siang sudah selesai sehingga tak banyak pengunjung yang datang.
"Kau pergilah bekerja dulu, biarkan Yunxi disini bersama kami." Ucap Xiao Zhan lagi yang langsung di setujui oleh Kun dan Jiacheng.
Drrrttt
Saat hendak menjawab, suara getaran dari sakunya menginterupsi. Yibo segera mengambil ponselnya dan mendapati sang ayah yang menghubunginya. "Baiklah, kalau begitu saya serahkan Yunxi padamu." Yibo segera berlalu sambil berbicara lewat ponsel.
Sementara itu Yunxi langsung melepas pelukannya setelah kepergian sang ayah. Bocah tampan itu menoleh mengikuti langkah sang ayah yang berlalu pergi. "Baru kali ini Daddy memukul Yunxi seperti ini, hahhh...," Helaah nafas panjang terhembus dari bocah tampan itu.
"Lain kali Gege tidak akan membiarkannya memukulmu lagi dan Gege akan menjaga Yunxi dari orang-orang yang akan menyakitimu." Ucap Xiao Zhan sungguh-sungguh.
"Janji...," Yunxi menyodorkan jari kelingkingnya dengan mata berbinar senang.
"Emm, janji...," Xiao Zhan menyambut kelingking Yunxi dengan senyum lebar.
*****
Di tempat yang berbeda, tepatnya di soul Korea Selatan, seorang wanita yang tak lain adalah Lusi berjalan memasuki apartemennya. Di belakangnya ia diikuti oleh seorang pria yang tak lain adalah managernya.
Ia membanting tubuh lelahnya di sofa sambil memejamkan mata. Sementara sang manager aka Liu Yangyang menaruh perlengkapan sang aktris lalu ikut mendudukkan dirinya. "Haahhhh... Hari ini sangat melelahkan," keluh Lusi masih memejamkan mata.
"Kau benar, tapi ini keinginanmu, bukan? Kau mempercepat syuting agar bisa pulang secepatnya." Jawab Yangyang sambil memainkan ponselnya.
"Emm, aku ingin segera bertemu dengan Yunxi dan Yibo. Hampir 6 bulan lamanya kami tidak pernah bertemu dan... Aku bahkan melewati ulang tahun Yunxi, jadi aku ingin semuanya segera selesai dan sejujurnya aku sangat merindukan mereka." Ujarnya seraya menatap langit-langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes, Nose, And Lips (Pdf)
RomanceXiao Zhan, seorang anak lelaki berusia 15 tahun. Sangat mengagumi Wang Yibo, seorang pria berusia 25 tahun. Sosok lelaki dingin yang amat sangat ia kagumi semenjak ia memasuki masa junior high school. Semakin hari perasaannya berubah menjadi lebih...