❗Spoiler after End!! Fufu~
________2 bulan setelah peperangan, tak terasa waktu telah berjalan begitu cepat. Tak pernah terbayang oleh Dokja kejadian yang waktu itu berlalu begitu saja. Meski sudah beberapa kali dia mencoba meninggalkannya, namun bayangan Jonghyuk yang pergi darinya masih menghantui.
"Ughh! Tidak.."
Dokja merasakan kembali rasa sakit itu di dalam tidurnya. Sebuah gambaran Jonghyuk yang perlahan menjauh tanpa melihatnya kembali terlihat, sebuah rantai yang menahan dirinya untuk tidak mengejar Jonghyuk, serta bisikan bisikan yang membuatnya takut setengah mati,
"Dia sudah tidak ada... Dia sudah tidak ada"
"Kau seharusnya melepasnya.."
"Dia sudah pergi"
"Tidak!"
Dokja terus menangis dalam tidurnya, tangan kecil itu terus menggenggam erat pakaiannya di dada, merasakan sesak yang begitu berat.
Namun, rasa sesak dan sakit itu seketika hilang begitu mendengar lanturan nyaman yang begitu aman dan terlindungi.
"Kim Dokja.."
"Ughh!"
"Kim Dokja, bangun"
"Tidak!"
"Kim Dokja, tak apa. Semua baik baik saja, aku disini. Bukalah matamu"
Ajakan yang begitu aman dan nyaman, menghilangkan semua ketakutan yang baru saja menghantuinya.
Dokja perlahan memberanikan diri untuk bangun dan membuka matanya yang sudah berlinangkan air mata.
Pandangan yang begitu samar perlahan mulai berfokus pada satu objek yang ada di depannya.
"Tidak apa Kim Dokja, aku disini"
Dokja berkedip berkali kali sebelum dirinya membuka lebar matanya dengan penuh kelegaan. Dirinya perlahan mendekat dan memeluk sosok yang lebih besar darinya, membenamkan diri pada bidang hitam yang lebar dan terpercaya itu.
"Jonghyuk-ah"
Jonghyuk membalas pelukan Dokja, dirinya mencium kening Dokja sambil membelai surai hitam yang sedikit gemetar itu. Berkali kali membisikkan kata aman dan menenangkan.
______
"Sudah aman?" Tanya Jonghyuk lembut
"Mmmg.." Dokja hanya membalas dengan dengungan panjang. Dirinya masih enggan melepas pelukannya dari tubuh besar itu. Tidak sampai ia benar benar memastikan bahwa itu bukanlah mimpi.
"Apa yang kau lihat?" Tanya Jonghyuk mengecup wajah Dokja berkali kali. Dengan lembut meminta Dokja agar menaikkan wajah dan menatap matanya.
Dokja menerima tiap kecupan ringan diiringi menaikkan pandangannya dan hingga bertemu dengan manik Jonghyuk yang begitu dalam menatapnya.
"..... Kau pergi. Kau meninggalkanku. Sekuat apapun aku meneriakimu,... Kau tak pernah kembali. Seolah olah kau hanya hayalanku." Dokja merasa dirinya semakin rapuh. Hanya mengingat hal itu membuatnya kembali mengeluarkan air matanya.
Jonghyuk mencium kelopak mata Dokja berkali kali sebari menghapus air mata pria itu. Terus turun hingga berakhir dengan ciuman lembut di bibir.
Dokja menutup matanya dan menerima ciuman dari pria terkasih, Jonghyuk dengan lembut menarik kepala Dokja untuk semakin dekat. Memperdalam ciuman yang begitu panas dan menghangatkan malam yang dingin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Cara Bertahan Hidup di Kediaman Duke [Part 2]
Fanfictionini adalah cerita lanjutan dari akun @cara_menjadi_orang tapi saya memutuskan untuk mengupdatenya dari awal agar pembaca tidak pusing. anggap saja saya merevisi versi lama menjadi lebih baik sekali lagi,, saya asli.. saya harap anda semua tidak me...