Epilog [2]

705 94 8
                                    

"Apa yang akan terjadi jika aku menjadi seperti sang pemilik?"

Itu adalah pertanyaan pertama yang muncul di hidupku. Suatu hari, Sang pemilik bangkit dengan sosoknya yang baru. Itu adalah sosok yang di sebut oleh sang pencipta sebagai wujud 'manusia.'

Sang pemilik, yang merupakan inti dari semua mana di dunia telah mendapatkan wujud pertamanya. Wujud yang bisa dilihat oleh bangsa manapun. Pencipta memberi nama pemilik dengan panggilan Salvation.

Pemilik begitu indah dan menawan. Sosoknya yang kecil sangat menggemaskan. Aku selalu berandai andai,  jika saja aku bisa berbicara dengan sang pemilik. Nyatanya, aku hanya satu dari sekian banyak mana yang tersebar di dunia. Yang berarti, diriku juga merupakan bagian dari sang pemilik. Kami memang tidak bisa berbicara, namun kami berbagi sensasi dan kenangan yang kami dapat memalui inti yang terdapat di masing-masing kami.

Pemilik selalu sendirian. Dia selalu sendiri di tengah semesta yang penuh kekosongan itu. Kemudian pemilik mulai menciptakan dunia baru. Makhluk yang ada di dalamnya tercipta dari kami yang berkumpul dan kemudian memadat membentuk wujud baru. Pencipta menyebutnya iblis dan malaikat. Saat itu, pemilik tidak lagi kesepian, karena sudah ada makhluk lain yang menemaninya.

Namun, hal itu membuat pemilik merasa terbebani. Dua elemen tidak cocok satu sama lain. Pemilik kemudian membuat dunia lain dan memisahkan golongan iblis dan malaikat. Disanalah masalah mulai terjadi. Kedua tempat itu memerlukan sang pemilik, namun tidak mungkin bagi sang pemilik untuk berada di sana secara bersamaan.

Saat itulah, pemilik membagi raganya menjadi dua. Tubuh aslinya menanggung semua elemen gelap yang merupakan sumber energi para iblis, sedangkan salinannya memiliki elemen kehidupan yang murni yang merupakan sumber bagi kaum malaikat. Disanalah keduanya sepakat untuk berpisah dan memimpin kedua kaum dengan damai. Terkadang, pemilik kembali untuk menyatukan dirinya untuk berbagi ingatan dan pengalaman yang di dapat di dunia itu.

Suatu waktu, sang pencipta membawa pemilik ke sebuah dunia. Dunia dimana para 'manusia,' makhluk yang berwujud sama dengan sang pemilik tinggal. Dunia itu disebut dengan bumi. Bentuknya bulat dan indah, sama seperti sang pemilik.

Karena aku yang merupakan bagian dari sang pemilik, tentu aku mengetahui betapa tertariknya pemilik pada dunia yang disebut bumi itu. Di dalamnya terdapat berbagai kehidupan yang saling hidup satu sama lain. Di dalamnya, semua elemen hidup dengan rukun. Elemen gelap dan murni berdampingan di setiap permukaannya. Sang pemilik senang saat melihat hal itu. Sang pemilik ingin beebagi sensasi dengan elemennya yang ada disana.

Pemilik memohon kepada pencipta untuk diizinkan turun ke bumi. Pencipta kemudian mengizinkan dengan beberapa syarat yang harus dilakukan oleh pemilik. Layaknya anak anak yang murni akan ketertarikan sesuatu, pemilik akhirnya turun ke bumi.

Aku sama halnya dengan sang pemilik, begitu tertarik dengan dunia yang bernama bumi itu. Pencipta tampaknya menyadari ketertarikanku. Kemudian, pencipta mengizinkanku untuk mengikuti pemilik. Aku sangat bahagia. Rasa bahagiaku pasti tersampaikan ke sang pemilik.

Saat pertama kali berada di bumi, itu adalah daratan putih yang begitu dingin. Daratan itu dipenuhi dengan elemen biru. Di dunia ini, elemen disebut sebagai mana. Aku mendekati elemen tersebut dan saling berbagi sensasi dan kenangan. Aku bisa merasakan dingin. Rasa dingin itu kemudian mengalir ke tubuh sang pemilik.

Di dalam kenangan, elemen menyebut daratan putih itu sebagai salju. Sebuah zat yang kemudian mengalami proses alami hingga terjadinya pembekuan. Hal itu sangat asing bagiku. Namun makhluk disana menyebutnya dengan itu.

Pemilik yang baru saja mengetahui pengetahuan baru itu sontak tersenyum bahagia. Itu adalah sensasi dan kenangan yang belum pernah dirasakannya. Tubuhnya yang kecil dan hanya berbalut kain putih tidak cukup untuk meindunginya dari hawa dingin itu. Tubuhnya yang kecil bergetar karena suhu yang begitu rendah. Wajah dan sudut permukaan tubuhnya memerah sebagai bentuk reaksi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

3 Cara Bertahan Hidup di Kediaman Duke [Part 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang