"ugahh!" Teriakan kecil dari seorang bayi terdengar sangat lucu di ujung ranjang.
Dokja berkedip berkali kali untuk menatap permata biru yang terlihat jernih dimata bayi itu.
Mereka sangat indah
Jonghyuk yang mulai mendapatkan kesadarannya segera bergerak ke samping Dokja untuk ikut melihat bayi itu.
"Apa yang terjadi?" Tanya Jonghyuk melebarkan matanya saat melihat bayi yang begitu sehat dan berparas sepertinya telah ditemukan tepat di atas tempat tidur mereka.
Dokja terpana oleh permata biru yang begitu indah di mata bayi. Kedua mata mereka saling bertemu dan berfokus satu sama lain.
Tiba tiba, bayi kecil mengangkat tangannya menuju ke arah Dokja. Entah mengapa, Dokja mendapat dorongan untuk meraih tangan kecil itu.
Tempat ketika Dokja menggenggam tangan kecil itu, tiba tiba-
__ __ __ __ __
[Ki-m Dok-ja]
KRING
Saat Dokja berkedip, dirinya tiba tiba mengambang dalam ruang dimensi hampa.
"Dimana?"
[ Kim Dokja ]
Dokja menoleh ke belakang, dan seketika melebarkan matanya saat melihat sosok yang paling dikenalnya.
"Fourth wall? Kau kah itu?" Tanya Dokja menatap ke sebuah dinding yang terbentuk dari kumpulan kata kata.
[ Sudah lama, Kim Dokja ]
Dokja tersenyum lebar dan bergerak untuk menyentuh dinding.
"Aku senang bisa melihatmu lagi."
Fourth wall, adalah satu satunya makhluk fana yang ada sebelum Dokja tercipta. Tepatnya, Fourth wall lah yang memberikan sebuah ego kepada Dokja yang kala itu masih menjadi serpihan mana yang mengambang di dunia. Dengan kata artian, Fourth wall adalah pencipta Dokja, atau sebutan manusianya adalah sosok orang tua Dokja. Dan juga, Fourth wall lah yang mengizinkan Dokja untuk turun ke dunia.
"Fourth wall, kau masih disana?" Tanya Dokja. Kemudian kumpulan kata bergerak membentuk kalimat.
[ Ya, aku selalu disana memperhatikan kalian semua. ]
"Lalu, mengapa kau bisa ada disini? Dan juga fourth wall, jika memang kau melihat semuanya, taukah kau tentang bayi itu?"
[ Itulah tujuanku memanggilmu kesini. ]
"Siapa bayi itu? Mengapa aku bisa merasakan fabel didalamnya?" Tanya Dokja.
[ Kim Dokja. Kau telah hidup selama jutaan tahun lamanya. Kau telah melihat berbagai kelahiran dan kematian. ]
Dokja mengangguk. Dia telah melihat berbagai kelahiran dan kematian. Setiap detiknya merupakan kelahiran dan juga kematian. Tapi mengapa dia mengatakan itu?
[ Kim Dokja, Bayi itu adalah sebuah fabel baru yang terlahir dari kisahmu. ]
"Kisahku?"
[ Ya, setelah perjalanan yang begitu panjang, kau akhirnya mengerti makna akan kelahiran dan kematian. Karena itulah, dilahirkannya sebuah kisah baru. Kau telah melahirkan kisah baru dari segala kisah yang telah kau kumpulkan selama ini. ]
Dokja melebarkan matanya. Bukankah itu sama seperti..
[ Ya, Bayi itu adalah kisah terakhirmu. Bayi itulah bentuk terakhir dari kumpulan kisah yang terpecah. Bayi itu adalah bentuk dari kesempurnaan kisah kisah yang terurai. Dia adalah pewarismu, sosok yang akan melanjutkan kisah di dunia. ]
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Cara Bertahan Hidup di Kediaman Duke [Part 2]
Fanfictionini adalah cerita lanjutan dari akun @cara_menjadi_orang tapi saya memutuskan untuk mengupdatenya dari awal agar pembaca tidak pusing. anggap saja saya merevisi versi lama menjadi lebih baik sekali lagi,, saya asli.. saya harap anda semua tidak me...