"Kau tak apa" tanya Jonghyuk. Waktu telah menunjukkan pukul 6 pagi. 3 jam sebelum naga kiamat terlepas dari segelnya.
"..... Ya, aku baik." Balasnya dengan senyum lemah, namun dia tidak bisa menyembunyikan tangannya yang bergetar.
Jonghyuk menutup matanya dan menarik Dokja ke dalam pelukannya.
"Tidak apa Kim Dokja, semua akan baik baik saja. Aku bersamamu."
"Mm" balas Dokja membenamkan wajahnya di bidang Jonghyuk. Tak lama, sebuah ketukan berbunyi dari balik pintu.
"Persiapan telah selesai tuan muda." Ucap Oka dari balik pintu. Mereka kemudian menyaut dan segera keluar dari ruangan.
Ketika mereka keluar, nafas mereka terasa berat oleh aura negatif yang begitu kental telah menyatu dengan mana mana disekitar. Meski dipagi hari, lagi tetaplah merah.
Didepan mansion, terdapat Sooyoung dengan segala macam bahan dan alat yang digunakan sebagai ritual menyegelan terhadap naga kiamat.
"Aku mendapatkan semua yang kau minta." Ucap Sooyoung.
"Terima kasih." Ucap Dokja
"Saya akan ikut membantu."
Dokja menoleh dan tertegun ketika melihat sosok lain dari Oka. Sosok yang ditampilkannya sekarang adalah sosoknya sebagai malaikat. Rambut pirang yang panjang hingga ke samping serta sayap putih yang terbentang di punggungnya. Tidak lupa dengan sebuah pedang yang yang tergantung di pinggangnya. Wujudnya sangat cantik.
"Oka, wujudmu-" panggil Dokja terpesona.
"Apakah buruk? Haha, maaf karena selama ini telah menyembunyikannya darimu Dokja-yah." Ucap Oka tersenyum mendekat.
"Tidak. Tidak sama sekali. Kau sangat indah. Kau sangat mirip dengan Uriel." Puji Dokja.
"Ibu?"
"Ya, kalian sangat mirip, benar benar seperti belahan diri." Mendengar perkataan Dokja, Oka bersenandung senang dan tertawa. Dia selalu takut bahwa bentuknya yang buruk akan mencemari nama ibunya. Namun sepertinya kecemasan itu sudah tidak berarti lagi.
Setelah melakukan persiapan, tiba tiba sebuah portal muncul di depan mereka. Kemudian, Bihyung muncul bersama dengan seorang iblis di belakangnya.
"Maaf, sepertinya pasukan akan tiba agak terlambat. Karena efek dari kebangkitan naga kiamat, terjadi badai dimensi pada gerbang. Hal itu membuat mereka sedikit terlambat." Jelas Bihyung. Dokja mengangguk dan mengelus rambut Bihyung dengan riang, membuat iblis itu tersentak dan malu. Namun dia tidak protes dengan kasih sayang yang diberikan Dokja.
Namun itu tidak untuk Jonghyuk. Wajahnya terus gelap dengan gertakan gigi semenjak Bihyung tiba. Hanya dia yang boleh mendapat kasih sayang dari Dokja!
Kembali, perhatian Dokja teralih pada iblis yang mengikuti Bihyung di belakang. Iblis itu tampak seperti mencoba menghindarinya.
"Bihyung, siapa?"
"Hey, mengapa kau bersembunyi di belakangku sialan!" Seru Bihyung mendorong iblis itu kedepan. Iblis itu tersentak dan berdiri tepat di depan Dokja dengan senyum kaku.
"Kau-!!" Kejut Dokja, begitu pula dengan Jonghyuk. Dia bahkan sempat mengeluarkan aura membunuh dan mencabut pedangnya untuk memenggal iblis itu jika saja Dokja tidak menghentikannya.
"Lama tidak berjumpa, Yang Mulia." Itu dia, Asmodeus.
"Bukankah kita sudah berjumpa tidak lama ini? Senang bisa melihatmu lagi Asmodeus." Tawa Dokja sambil mengelus pipi Asmo. Iblis itu tampak melebarkan matanya dan melirik pada Bihyung. Bihyung mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Cara Bertahan Hidup di Kediaman Duke [Part 2]
Fanfictionini adalah cerita lanjutan dari akun @cara_menjadi_orang tapi saya memutuskan untuk mengupdatenya dari awal agar pembaca tidak pusing. anggap saja saya merevisi versi lama menjadi lebih baik sekali lagi,, saya asli.. saya harap anda semua tidak me...