Kisah Elohim lebih terasa seperti mitos atau dongeng daripada sesuatu dari masa lalu. Setelah Elohim mengakhirinya dengan bagaimana Kali meninggalkan mereka, aku pun bertanya, "Kenapa dia pergi?"
"Karena dia sudah mendapatkan semua yang dia inginkan dari kami."
"Maksudmu sumpahnya?"
"Tempat aman untuk tinggal sampai ingatannya kembali, pengetahuan dasar tentang dunia ini, dan akhirnya, menggunakan sumpah untuk mengikat kami." Elohim menjawab dengan kering dan menatapku dengan senyum sedih.
"Memanfaatkan-Benar. Kami telah dimanfaatkan. Elatha dan aku telah memasuki dunia tanpa jalan kembali disaat kecerobohan kami kala itu."
Elatha, yang mendengarkan percakapan kami dengan diam, perlahan memucat. Seolah dia tidak sehat, dia sesekali menutup mulutnya dengan tangannya dan sedikit terbatuk-batuk.
"Satu tahun setelah Kali mengkhianati kami dan pergi, dunia mulai berubah aneh. Lintasan kecil dan besar terbuka, dan makhluk hidup dari dunia lain mulai menyerbu dunia kami. Manusia juga telah berubah sebagai hasilnya."
Lintasan terbuka? Tanpa susah payah, aku langsung tahu apa yang dia maksud.
"Gate..."
Aku pun mengingat penjelasan di Abyss.
Gate bermunculan 20 tahun yang lalu, dan enam bulan setelah itu orang-orang mulai mendapatkan kemampuan mereka. Jadi itu semua karena Kali?
"Apakah itu mungkin?"
"Kami juga tidak tahu itu bisa terjadi. Tapi kalau dipikir-pikir, itu sangat mungkin karena Kali pun bisa melintas ke dunia kami. Hanya anak itu yang tahu kebenarannya."
"Tapi bukankah dia bilang dia mencintai makhluk hidup."
"Kali yakin bahwa dia membantu manusia berevolusi. Yang lemah disingkirkan, hanya menyisakan yang kuat untuk mengisi masa depan."
"......"
"Dia mengatakan bahwa hanya dengan begitu kita bisa mendapatkan akhir bahagia yang tepat."
Mendengar kalimat konyol itu, aku mengernyit. Aku tak percaya ternyata benar-benar ada orang yang percaya dengan ide tak masuk akal seperti itu.
"Kali, yang berpikir gate saja tidak dapat mencapai evolusi sempurna, mulai merasakan kebutuhan akan malapetaka yang lebih kuat, layaknya kisah bahtera Nuh."
Cahaya merah melintas singkat pada teh hijau di depanku.
"Untuk menjadi Tuhan yang sempurna, dia mencari manusia untuk berperan sebagai bencana."
"...apa dia menemukannya?"
"Ya."
Elohim tidak mengatakan siapa itu. Dia merenung sejenak, lalu berkata. "Pokoknya, Kali tidak bisa membunuh kami—batu sandungan terbesar dalam rencananya, jadi dia memiliki beberapa orang untuk bertindak atas namanya. Sehyun-ah, kamu sudah bertemu dengan mereka."
Aku sudah bertemu mereka? Aku buru-buru memutar kepalaku, membuat daftar orang-orang yang telah kutemui sejauh ini dan bertanya dengan penasaran. "Apakah mereka Samael dan Puppeteer?"
"Ada yang lain selain mereka. Hanya saja mereka belum aktif. Jumlah orang yang mengikuti Samael—si pengguna kemampuan mental, sangat banyak."
"Saat aku diculik, aku bertemu dengan orang-orang yang memakai topeng hitam."
"Itu jumlahnya kecil. Mereka adalah orang-orang yang dikendalikan Samael dengan kemampuannya, tapi ada banyak orang lain yang setuju dengan ide Kali dan dengan tulus mengikutinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Tidak Menginginkan Reinkarnasi Ini Pt. 2 [Stopped]
FantasyPart 2 Bagi yang nemu ini dan penasaran dimana part 1 nya, silahkan cek profilku. 「Series ini telah berhenti ditranslate.」