Part 21

690 26 4
                                    

"Aduh mas."

"Kenapa sayang?" Tanya Arya dengan khawatir.

"Kita belum menemui Nehan loh." Arya mendengus kesal. Dia kira ada apa ternyata hanya itu.

"Ayo sekarang ke Nehan." Arya menganggukan kepalanya.

"Tapi beli seblak dulu ya. Aku pengin."

"Ya."

*******************************

Karena Nehan yang sakit seperti ini membuatnya harus bekerja di rumah. Terkadang dia bolak-balik ke kantor ketika ada rapat atau masalah.

Doni pun terkadang bolak-balik ke rumahnya untuk mengantar berkas.

Siang ini Sarah tengah selesai memandikan Nehan dan Nehan sudah wangi dan rapi.

"Nah sudah tampan suami aku ini." Dengan gemas Sarah mencium pipi suaminya itu sampai memerah.

"Sarah...." Rengek Nehan karena di perlakukan seperti bayi oleh Sarah.

"Ayo turun." Sarah mendorong kursi roda suaminya menuju ruang santai.

"Aku mau masak dulu." Belum sempat Sarah berbalik, suara bel berbunyi membuat dia bergegas ke arah pintu.

Ketika membukanya dia di kejutkan dengan kedatangan Ani dan Arya.

"AH...BUMIL...." pekiknya dengan girang. Dia memeluk Ani dan menyalimi tangan Ani dan Arya.

"Wah....keponakan Tante sudah besar." Sarah mengelus lembut perut Ani dan didalam hatinya dia merapalkan doanya setelah itu dia mengelus perutnya sendiri.

"Ayo masuk."

"Mas ada Kakak mu ini loh." Ujar Sarah membuat Nehan menengok ke samping menemukan kakaknya dan kakak iparnya.

"Mas....mbak..." Nehan menyalimi keduanya dan duduk lah mereka berdua di sofa.

Sedangkan Sarah sedang membuatkan minuman untuk kedua tamunya dan memberikan camilan.

"Ini susu untuk bumil gendut." Ani membrenggut kesal mendengar ucapan Sarah.

"Wah beli seblak." Pekik girang Sarah.

"Iya, ini buat mu." Ani membuka bungkus seblak nya dan Sarah bergegas mengambil sendok.

"Masih panas." Ucap Arya ketika merasakan panas didalam mulutnya.

"Udah sehat kamu Han?" Tanya Arya memandang adiknya yang terlihat lemah di duduk dikursi roda.

"Kakinya ngak bisa gerak. Kata dokter butuh 6 bulan buat sembuh."

"O...makanya udah tau istri mau lahiran masih aja kelayaban." Cibir Arya membuat Nehan tidak mau terima.

"Orang ambil perlengkapan baju kok." Jawabnya dengan sewot.

"Heh malah berantem. Ayo makan." Lerai Ani mendengarkan pertengkaran kedua kakak beradik ini.

"Dia aja yang baperan sayang." Tuduh Arya sambil menyuapkan seblak ke dalam mulutnya.

"Idih, nuduh." Jawab tak terima Nehan. Dia menyuapkan sendok berisi seblak ke dalam mulutnya.

Mereka makan dengan sesekali membahas sesuatu. Sampai akhirnya mereka selesai dan arya mengajak Nehan bermain PS yang di miliki oleh Sarah.

Sedangkan Sarah tengah mengajak Ani ke kamarnya. Tadi Ani bilang baju-bajunya sudah tidak ada yang muat karena perutnya semakin besar.

"Nah ini baju baru tapi aku ngak suka pakainya. Buat mbak aja, mbak tau kan aku nggak suka pake tunik." Sarah memberikan Tunik berwarna unggu yang panjang dan besar kepada Ani.

"Ya, berikan baju yang sudah tidak kamu pakai sar." Sarah terkekeh, dia mengeledah lemarinya mencari-cari baju yang sudah tidak terpakai lagi.

"Ini ada baju gamis mba mau ngak? Baru di pake tiga kali kayaknya." Tunjuk Sarah memperhatikan gamis di hadapan Ani.

"Bagus, tapi apa muat di badan aku?" Tanya balik Ani sambil berkaca memperhatikan badannya yang tampak gemukan.

"Muat, ini ada talinya di pinggang. Coba aja dulu." Ani menganggukan kepalanya, dia mencoba memakai baju yang Sarah berikan.

"Baju ku kebanyakan berkancing mba. Karena buat ngantor." 

"Piyama mau?" Ani hanya menganggukan kepalanya. Dia memilih baju mana yang akan dia ambil dari Sarah. 

"Oh ya ibu sama bapak nyariin kamu. Di suruh ke sana."

"Oh ya? Katakan kepada mereka nanti aku datang sama mas Nehan."

"Mau ada acara makan malam, malam Sabtu nanti."

"Keluarga besar mba?"

"Iya."

"Oke lah."

CORETAN CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang