"Yang Mulia rakyat anda akan segera berteriak kedinginan di luar sana."
Duke Orsena menyatakan dalam pertemuan yang dihadiri Bangsawan tingkat tinggi dan staf penting Istana.
"Musim gugur sudah tiba dan sumber daya yang kita miliki berkurang secara signifikan akibat perang."
Kaisar Alberu yang duduk di singgasananya tentu saja bisa menebak rakyatnya harus melewati musim dingin yang sulit tahun ini.
Bahkan jika para bangsawan yang hadir di sini harusnya sama sekali tidak terganggu dengan musim dingin yang datang, dia harus memuji mereka yang membawa-bawa rakyat biasa dalam hal ini.
"Apakah hutan tidak bisa memberi lebih banyak persediaan batu mana?"
Duchess Gyerre yang datang bersama cucu laki-lakinya, jelas dengan tulus memikirkan rakyat biasa dalam nada suaranya.
Kaisar Alberu melirik kepada menteri yang bertanggung jawab atas persediaan yang dikirimkan oleh hutan pada Kekaisaran.
"Ratu Hutan Litana menyatakan mereka tidak dapat memberi lebih banyak lagi, bukan hanya batu mana, tapi juga persediaan bahan pokok lain, mereka mengatakan orang-orang dan hewan-hewan di hutan juga harus mempunyai jumlah yang cukup untuk disimpan."
Di sanalah masalahnya.
Bahkan jika jumlah orang-orang yang tinggal di hutan tidak sebanyak orang-orang yang tinggal di negara lain, jumlah mereka tetap cukup banyak untuk menjadi sebuah kerajaan.
Dan lagi mereka juga memiliki hewan-hewan dengan jumlah yang sangat banyak di dalamnya hidup bersama mereka, mereka akan menyimpan sumber daya yang mereka miliki untuk diri mereka sendiri sebelum mengirimnya keluar.
Alberu telah menekan protes para Bangsawan tentang barang-barang yang kualitasnya lebih buruk dari biasanya, rakyat biasa tidak memiliki banyak keluhan dengan kualitas bahan pokok selama mereka tidak kelaparan.
Tapi sekarang rakyat biasa terancam kelaparan dan kedinginan.
Mereka harus mengirim persediaan yang mereka miliki kepada para prajurit di medan perang sambil juga memastikan rakyat biasa yang tidak ikut serta bisa baik-baik saja.
"Yang Mulia, apa anda akan diam saja melihat ini?"
Marquis Ailan harus cukup berani untuk mengatakan itu.
Kaisar Alberu memperhatikan semua Bangsawan yang hadir dengan mata cokelatnya, dalam dua hari dia akan berangkat langsung ke medan perang dan memimpin pasukan dan mungkin baru akan kembali ke Istana di pertengahan musim gugur.
"Bukankah para Bangsawan kita yang terhormat harus memiliki persediaan yang lebih dari cukup untuk musim dingin?"
Alberu memberikan senyumnya yang menawan sambil menatap mata para bangsawan yang hadir satu persatu.
"Bagikan itu kepada masing-masing rakyat yang ada di wilayah kalian, katakan itu juga kepada para bangsawan lain yang ada di bawah kalian."
Mereka kekurangan sumber daya, tapi itu hanya berlaku untuk rakyat biasa, tidak untuk Bangsawan.
"Apa? Bagaimana mungkin bisa demikian, Yang Mulia?"
Marquis Stan, sama sekali bukan yang terbaik di antara para Bangsawan.
"Apakah anda baru saja mengatakan Kekaisaran kita menjadi sangat miskin sehingga bahkan para Bangsawan yang harus hidup seperti rakyat biasa?"
"Marquis Stan, kalian hanya perlu membagikan persediaan makanan, kurangi jumlah ruangan yang kalian pakai dan berikan sisa batu mana berlebih pada orang-orang di wilayah kalian sementara, untuk orang yang tidak ikut serta dalam perang secara langsung, apakah itu begitu sulit?"
![](https://img.wattpad.com/cover/309477144-288-k469734.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seduce the Villain's F̶a̶t̶h̶e̶r̶ Emperor!
FanficKim Rok Soo meninggal dalam serangan monster ketika dia baru saja selesai membaca novel fantasi yang diberikan Choi Jung Soo padanya, tapi dia malah bangun sebagai seorang pangeran?! "Dongsaeng, berjanjilah kau tidak akan menikah dan tinggal selaman...