Adinda Jennie Jane
Wanita yang sudah berumur 42 tahun. Wanita yang sudah melahirkan sebanyak 7 kali di hidupnya dan mengeluarkan 12 laki laki tampan yang sangat berharga.
Saat itu hidup Jennie sangat bahagia. Bersama si kecil hyunsuk yang masih berusia 8 tahun dan para adek adeknya yang masih kecil. Di tambah junghwan yang baru saja melihat dunia sekitar 2 Minggu. Yang namanya nasip buruk tidak bisa di hindari. Suaminya bertabrakan dengan truk besar dan menewaskan laki laki yang di cintainya. Jennie Sangat amat terpukul. Sempat ingin bunuh diri tapi mengingat anak anaknya dirinya merasa berdosa telah berfikir seperti itu. Tidak mungkin dirinya meninggalkan Jeongwoo, haruto, doyoung yang saat itu berjalan saja belum bisa. Yedam yang baru saja bisa berbicara Lancar. Jaehyuk, mashiho, Asahi yang sedang aktif aktifnya. Junkyu yang selalu tertidur pulas tanpa terganggu walau jihoon sering kali menarik narik rambutnya kala bocah berusia 6 tahun itu tidur. Yoshi yang selalu mengamati dan mengusap wajah junkyu kala di tabok jihoon saat tidur. Junghwan yang baru hadir di dunia dan tidak akan pernah merasakan sosok kasih sayang seorang ayah. Dan hyunsuk yang selalu menatap Jennie saat menangis di tangga dengan wajah kebingungan sambil berkata
"Mama kenapa? Mama kenapa nangis?"ucapnya selalu selama 1 Minggu dan selalu menghapus air mata Jennie walau Jennie sudah menyuruhnya untuk tidur.
Bagaimana bisa Jennie meninggalkan 12 harta Karunnya itu?
5 tahun kemudian
Ruang keluarga yang sangat besar hingga cukup menampung 13 manusia termasuk dirinya sendiri. Jennie sedang mengajarkan junghwan membaca. Di temani yedam yang duduk di sebelah kanannya dengan semangat melihat si adek yang di ajarkan dan di sisi kirinya Yoshi yang memakan kentang goreng buatannya Dengan santai. Dan junkyu yang tertidur pulas di sofa tepat di atas Jennie lesehan.
"Nah adek ini apa bacaanya?"tanya Jennie menunjuk tulisan yang ada di kartu keluarga yang di letakkanya di depan junghwan dan menunjuk nama Yedam. Sedangkan yang punya nama menatap penuh harap pada sang adek.
Cukup lama dirinya menatap tulisan tersebut tidak lupa dengan kepala yang sedikit di merengkan.
"Eyam? Eram? Ebam?"ucapnya dan menatap Jennie yang sudah tertawa kecil dan yedam dengan wajah cemberut.
"Dam adek bilang kamu ayam"ucap Yoshi masih setia mengunyah kentang goreng.
"Adek mah. Itu yedam adek bukan eyam, eram apalagi ebam"ucapnya kesal.
"Maaf Abang adek kan gak tau"ucap bocah umur 5 tahun itu bersalah.
"Hahaha gak papa, adek kan baru belajar"ucap Jennie mengusap surai bocah itu.
"Karna masih dalam tahap belajar Abang maafin tapi besok besok Jangan di sebut eyam eram sama ebam lagi ya"Ucap yedam dan di angguki semangat oleh junghwan.
Kedamaian yang terjadi di bagian tengah ruang keluarga tersebut lenyap kala suara pekikan Yoshi menggema.
"JIUUUUUUUUN!!!"