PART 14

106 4 6
                                    

"Ra lo mau kemana?biasanya lo langsung pulang"

"E....gu...gue mau ketemu sama kepala sekolah, ada yang harus gue selesain dulu Al, gue harus buru-buru kesana, dah..bye!!

Tumben Dira mau berurusan sama kepala sekolah bukannya dia biasanya minta tolong nyokap gue atau mungkin ada yang enggak gue tahu dari dia, emang sih gue udah lama lihat gelagat Dira yang semakin hari semakin aneh. "Apa semua ada hubunganya sama Radith?". Dira dan Radith sekarang gue lihat enggak kayak dulu lagi, dulu mah nempel mulu kayak perangko sekarang kalau ketemu kayak enggak kenal satu sama lain. Apa gue harus tanya ke Radith tentang Dira atau Ke Dena tentang hubungan mereka berdua pasti Dena tahu. Lebih baik gue ajak Arindra aja biar Arindra sama Dira akur kayak dulu lagi.
"Sahabatan sama dua cewek sekaligus emang bikin puyeng"
-------------------------------------

"Dith"

"Ra, kamu udah dateng, duduk sini aja Ra" Radith menghampiriku dengan menarik jemari tanganku dengan lembut, andaikan tidak ada drama seperti saat ini.
"kok ngelamun Ra?"

"Lepasin tangan gue Dith, kalau lo mau ngomong mending buruan, gue mau makan bareng sama Al " jawab gue, mungkin ini terasa kelewatan tapi cuma ini yang bisa gue lakuin sekarang.

"Oke, setelah lulus aku akan pergi ke Australia dan mungkin aku akan menetap disana karena aku enggak mau kamu yang pergi jauh hanya untuk tidak melihatku dan kakakmu Dena semakin dekat"

"Tapi Kak Dena, Mama bagaimana jika tahu kamu akan pergi"
"Adith kamu tahu sendiri Kak Dena cuma bisa hidup sama kamu?"

"Aku senang Ra, kamu manggil aku Adith seperti dulu"

"Dith aku kesini bukan mau bahas dimana kita masih bersama" Aku terdiam saat Radith memandangku dan menangkup pipiku dengan kedua tangan hangatnya, mungkin aku akan merindukan ini.

"Ra, dengerin aku, aku enggak mau kamu terus diam dengan apa yang kamu rasakan, aku tahu kamu juga ingin seperti keluarga yang lain dan ini tujuanku pergi, sebenarnya aku tahu kalau mama kamu selalu menyalahkanmu tapi asal kamu tahu tidak ada satupun kesalahan yang kamu buat walaupun semua menyalahkanmu karena kesehatan kakakmu memburuk"

Yang bisa gue lakuin hanya berpura-pura tak memandangnya, mengalihkan pandanganku dan berdiam diri, gue enggak tahu harus berbuat apalagi, ini keputusannya.

"Kata kamu mau keluar sama Al, sekarang temuin Al kasihan dia nunggu lama ra"

"Oke, gue pergi dulu Dith" gue melangkah dengan beban yang terus bertambah disetiap melangkah menjauh darinya.

"Ra, aku masih berharap kamu masih mencintaiku walau kamu selalu menutupinya"

"deg" tanpa menoleh melihatnya aku sudah tak kuasa menopang tubuhku, aku hanya bisa diam tanpa berbalik tiba-tiba aku merasakan pelukanya yang begitu hangat. Semakin erat dia memelukku semakin membuat aku menangis, "Kenapa, harus serumit ini Dith" dalam tangisku aku hanya bisa mengatakan itu tanpa ada jawaban selain tangan yang memelukku erat.

"Aku pulang!"

"Dira cepat keruang makan sekarang"

"Loh.. Kok pada ngumpul semua?"

"Kamu dari mana saja, radith bilang katanya kamu pergi sama Al makan tapi jam segini kamu baru pulang, masa sih makan aja makan waktu 6 jam" omel mama padaku, yang sebenarnya gue bohong kalau pergi sama Al, mana mungkin pulang cepat kalau mataku sendiri masih sembab.

"Macet mungkin te, jadi Rara pulangnya kemalaman jadi jangan dimarahi te rara nya"

"Radith sejak kapan kamu manggil adekku rara?

"E... Sek... Sejak barusan, kenapa?Dena cemburu?

"Apaan sih kamu dith, Dira kamu mandi dulu aja, kita nunggu disini terus kita berangkat makan malem bareng-bareng yah".

"Aku langsung tidur aja kak, aku juga masih kenyang, lagian kasian nanti papa sendirian dirumah"

"Rara ikut aja, nanti kalau masih kenyang beli cemilan aja disana" Ajak radith, Kenapa Radith semakin seperti ingin membongkar semuanya, besok aku harus bicara sama dia.
"Udahlah Dena, Radith, mama kan sudah bilang Dira enggak bakal mau, mending kita berangkat sekarang!"

-------------------------------------------

"Lho radith pagi-pagi begini kamu kok udah kerumah, kamu enggak sekolah?"

"Dena, aku cuma mau ketemu kamu aja, sekalian ajak bareng adek kamu"

"Kamu bisa aja, iya sekalian ajak bareng dira biar dia ada yang ngawasin sekalian, ayo masuk dith"

"Ma, Dira mana?"

"Eh.. Radith kok disini? dira tadi badannya panas na, kamu mau sekalian ajak bareng dia nak radith?"

"Iya te rencananya begitu, kita bawa rara kerumah sak.....""

"Ma....!!Mama mama!!!"

"Dena kamu kenapa?ada yang sakit?"

"Bukan aku tapi Dira badanya panas banget, dia juga mimisan!"
"Tante kita bawa Rara kerumah sakit sekarang, biar aku yang gendong kemobil, tante sama Dena siap-siap aja!"

"Ra... ra bangun ra jangan seperti ini!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nobody Seems Understand MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang