¹

4.2K 276 9
                                    

Jisung berhenti melangkah, menghembuskan nafasnya pelan ia menatap gedung didepannya dengan tatapan malas.

Terhitung baru beberapa kali ia menginjakkan kakinya ditempat ini. Gedung Teknik Arsitektur, salah satu jurusan yang ada disana.

“Cari Jaemin?”
Suara itu membuat Jisung menolehkan kepalanya kearah samping kiri. Bangchan, Jisung kenal meskipun sama sekali tidak akrab. Lelaki itu tampak bertanya sambil menggandeng erat tangan pacarnya, Felix. Satu dari dua Uke yang berada disana.

Jisung tersenyum kecil. “Tau Jaeminnya dimana?” tanyanya.

“Ada dilantai 3, lagi sama Beomgyu.” Jawab Bangchan.

Jisung tau dimana ruangan tepatnya Jaemin berada, tapi nama Beomgyu tiba-tiba saja membuatnya mengernyit.

‘Beomgyu? Uke cantik dan manis itu?’ gumamnya dalam hati, dia hanya sekedar tau tapi tidak kenal.

“Lagi sibuk gak? Gue boleh minta tolong, bilangin Jaemin gue cariin. Soalnya gue udah chat, tapi sama sekali belum diread.”

Bangchan mengangguk. “gak sekalian ikut kita aja, naik keatas?”

Jisung menggeleng. “bilangin aja, gue tunggu di kantin fakultas gue.”

“oke.”

“Thanks ya Bangchan.”

Jisung segera berjalan cepat meninggalkan fakultas itu, entah benar atau tidak perasaannya kalau Felix sedari tadi menatapnya. Dan itu sungguh membuatnya sangat risih.

Jisung berpikir lebih baik ia kembali ke fakultasya dan mengobrol bersama Renjun sambil menunggu pacarnya itu datang menghampirinya.

“Felix itu yang dulu hampir dideketin sama Jeno gak sih?” Renjun tampak mengingat-ingat kemudian tergelak.

“Sekarang dia sama Bangchan.” Lanjutnya masih dengan tawa.

“Anak hukum sekarang sibuk ya? Jeno udah jarang banget gue liatnya. Lo gak kangen Njun?” gumaman Jisung membuat Renjun terdiam sesaat.

Renjun menyeruput jus alpukat yang ada didepannya.

“Dia mah sok sibuk. Sibuk ngapalin pasal.”

“Sok sibuk macam anak teknik.” Sambung Jisung lagi. Ada sedikit getaran dalam kalimatnya, tapi sama sekali tak terbaca oleh Renjun.

“padahal anak kedokteran aja gak sibuk-sibuk amat.”

Renjun menopang dagunya, tersenyum kecil mengingat betapa seringnya Sungchan mengantar-jemput Chenle. Sangat romantis, menurutnya.

“Huhhh mau punya pacar juga gue tuh.” Renjun memanyunkan bibirnya.

“Jeno didepan mata lo anggurin.” Ucapan Jisung semakin membuat Renjun memanyunkan lagi bibirnya.

“Dia mah sukanya bercanda mulu.”

Renjun menghabiskan jus alpukatnya. “pulang yuk. Udah mulai sepi.”

“15 menit lagi.”

Jisung rasa itu waktu toleransi yang cukup ia berikan kepada Jaemin. Jika dalam waktu 15 menit pacarnya itu tak datang sama sekali, maka ia memilih pulang bersama Renjun.

“Mungkin Jaemin masih ada kelas kali.” Sahut Renjun paham.

“Terakhir kali katanya udah gak ada kelas, tapi pas gue chat lagi udah gak diread.”

“Tanya Hendery aja.”

“gak ah, kesannya gue nyariin banget.”

“pacar mah wajar kali.”

  𝓓𝓸𝓷'𝓽 𝓛𝓮𝓪𝓿𝓮 𝓜𝓮 【𝓔𝓝𝓓】☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang